Pengetahuan

4 Perbedaaan Antara Arus Kuat dan Arus Lemah

Arus kuat dan arus lemah selalu ada dalam kehidupan manusia. Sebab, dalam keseharian manusia selalu ada teknologi yang dialiri arus listrik. Selama masih ada listrik, maka pembahasan arus kuat dan arus lemah akan selalu ada.

Ishak Okta Sagita4 September 2024

Arus kuat dan arus lemah selalu ada dalam kehidupan manusia. Sebab, dalam keseharian manusia selalu ada teknologi yang dialiri arus listrik. Selama masih ada listrik, maka pembahasan arus kuat dan arus lemah akan selalu ada.

Manusia tidak bisa menghindarinya tetapi masih bisa mempelajarinya dalam program studi teknik elektro. Dalam berbagai mata kuliah, arus kuat dan arus lemah akan selalu dibahas. Seperti halnya dengan pembahasan berikut ini.

Pengertian arus kuat

Arus kuat adalah sistem instalasi listrik dengan nilai arus listrik yang besar. Arus ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya besar seperti sistem pembangkit listrik hingga pabrik industri.

Arus kuat sering disebut dengan power karena banyak berkutat dengan tegangan besar. Tidak banyak perkembangan yang signifikan, selain kapasitas komponen dari perangkat listrik skala besar.

Pengertian arus lemah

Arus lemah adalah sistem rangkaian listrik yang memiliki nilai arus kecil. Arus ini dapat ditemukan pada peralatan yang membutuhkan daya rendah. Dalam konteks lain, arus lemah masuk dalam kategori sistem kendali otomasi.

Arus lemah biasanya dikenal dengan elektronika. Teknologi elektronika memiliki perkembangan yang signifikan sesuai zaman. Mulai dari perangkat digital hingga AI.  

Perbedaan arus kuat dan arus lemah

Ada perbedaan yang mendasar antara arus kuat dan arus lemah. Hal ini akan membantumu dalam mengidentifikasi jenis arus pada sistem kelistrikan.

1. Intensitas aliran

Perbedaan mendasar adalah intensitas aliran. Arus kuat memiliki tingkat aliran yang tinggi, sedangkan arus lemah memiliki tingkat aliran yang rendah.

2. Pengaplikasiannya

Arus kuat digunakan untuk memenuhi kebutuhan daya besar dan kekuatan tinggi. Hal ini dapat ditemukan pada sistem mesin industri skala besar. 
Arus lemah dipakai untuk mensuplai daya yang lebih rendah. Contohnya pada perangkat elektronik harian sampai peralatan medis.

3. Risiko kecelakaan

Arus kuat memiliki risiko tinggi karena harus mengoperasikan sistem kelistrikan skala industri. Maka dari itu, dibutuhkan peralatan keamanan untuk meminimalisir risiko pekerjaan.

Berbeda dengan arus kuat, arus lemah jauh lebih aman karena melibatkan kekuatan arus rendah. Resiko yang terjadi hanyalah kerusakan maupun kegagalan komponen.

4. Keamanan

Arus kuat memiliki risiko kecelakaan yang lebih tinggi. Hal ini karena arus kuat memiliki daya yang tinggi dan menyebabkan risiko kesehatan seperti luka bakar hingga kematian. Maka dari itu, pekerjaan yang berurusan dengan arus kuat harus memakai alat proteksi dini.

Sebaliknya, arus lemah tidak membutuhkan pelindung ketat, cukup hal-hal yang penting saja selama masih mengikuti kaidah keamanan listrik.

Berapa tegangan arus kuat dan arus lemah

Arus kuat memiliki tegangan antara 1.000 hingga 500.000 volt, sedangkan arus lemah memiliki ketangan 0 sampai 50 volt. Apabila tersengat, akan memiliki reaksi berbeda, misalnya tegangan rendah lebih menyebabkan sengatan listrik, sedangkan tegangan tinggi menyebabkan luka bakar.

Kenali sifat dan karakteristik Arus kuat dengan OpenDSS

Arus kuat dan arus lemah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari teknik elektro. Sebab, dasar ilmu ini selalu terbawa sampai kamu ada di industri.

OpenDSS

Pelajari fundamental terkait dunia arus kuat dan lemah dengan menguasai OpenDSS, software simulasi distribusi listrik. Kunjungi Anak Teknik Indonesia untuk mendapatkan program online course teknik elektro lainnya.

Share:

0 Komentar