Industri

5 Metode Quality Control di Industri Manufaktur

Quality control merupakan agenda memastikan produk telah memenuhi standar yang sudah ditetapkan industri.

Ishak Okta Sagita11 Januari 2025

Demi menjalankan proses quality control (QC) membutuhkan rangkaian metode kerja agar cepat selesai. Tidak hanya untuk menyelesaikan pekerjaan, metode ini pun menjadi dasar untuk membangun komunikasi dalam pekerjaan.

Salah satu caranya dengan melihat bagan QC untuk melihat proses quality control melalui grafik.

Lewat gaya komunikasi bagan memungkinkan QC staff melihat jumlah produk cacat yang dihasilkan selama produksi. Dari situlah, dilakukan perbaikan untuk menjaga kualitas produksi.

Sebelum mengetahui apa saja metode QC yang digunakan, pahami dahulu seperti apa pekerjaan quality control.

Quality control

Quality control merupakan proses untuk memastikan produk berupa barang atau jasa telah memenuhi standar yang sudah ditetapkan.

Dalam tahapan kerjanya, orang QC harus menjaga konsistensi produksi, mengurangi cacat produksi, dan juga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Pekerjaan QC melibatkan pengujian agar dapat menentukan produk akhir sesuai dengan spesifikasi. Proses ini berguna untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga sampai ke tangan konsumen.

Metode Quality Control (QC)

Quality Control memiliki berbagai metode yang digunakan untuk memeriksa masalah dan alat komunikasi. Dalam praktiknya, pemilihan metode QC menyesuaikan produk dan aturan yang berlaku. 

Inilah beberapa metode QC yang ada di industri.

1. Six Sigma

Six Sigma sudah digunakan sejak tahun 1980an oleh Motorola. Dengan metode tersebut, perusahaan Motorola dapat menghemat $16 miliar.

Melihat keberhasilan Motorola, banyak industri terinspirasi untuk menerapkan metode six sigma. Prinsip dari metode ini adalah berfokus pada meminimalisir cacat serta mengelola beragam spesifikasi internal.

Istilah Six Sigma mengacu pada seberapa jauh hal menyimpang dalam rata-rata proses produksi. Syarat produksi mencapai lolos pengecekan Six Sigma adalah ketika jumlah caca adalah 3,4 per satu juta peluang.

2. Statistical process control (SPC)

Metode SPC sudah dikembangkan sejak tahun 1920an. Karakteristik metode ini adalah mendalami proses untuk menghasilkan konsistensi kualitas produksi dengan teknik statistik.

Titik berat dari metode SPC adalah deteksi dini untuk melihat masalah yang dapat mempengaruhi kualitas produksi.

Metode ini dapat dijalankan dengan menentukan KPI dan karaketristik kualias yang sesuai dengan prosed produksi yang dikerjakan. Kemudian, pengumpulan data secara berkala untuk melihat konsistensi dan akurasi.

Dari data yang sudah terkumpul, tetapkan batas kendali berdasarkan data historis maupun standar industri.

3. Metode inspeksi 100%

Metode inspeksi 100% dilakukan dengan memeriksa semua bagian produk secara menyeluruh. Tujuannya untuk memastikan barang memenuhi standar kualitas. 

Metode ini paling sering dilakukan untuk produksi barang dengan kualitas standar tinggi seperti logam mulia, peralatan medis, makanan, obat-obatan, dan sebagainya.

Supaya metode inspeksi 100% berjalan efektif, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan seperti menetapkan kriteria inspeksi dengan jelas.

Kemudian, memakai alat yang relevan untuk mengurangi resiko kesalahan. Setelah itu, catat hasil inspeksi untuk dokumentasi dan peningkatan proses produksi di kemudian hari.

4. Total Quality Management (TQM)

Metode TQM menjadi pendekatan holistik terhadap pengendalian mutu. Metode ini berasal dari paham bahwa kualitas adalah tanggung jawab semua orang. 

Berdasarkan paham tersebut, TQM mendorong semua ini menjadi bagian dari peningkatan proses, produk, layanan, dan membangun budaya kerja.

Metode TQM dapat berjalan dengan sukses ketika Anda mulai dari mengumpulkan dan analisis data untuk membuat keputusan. Kemudian, memprioritaskan keputusan dan umpan balik (feedback) konsumen, serta melibatkan semua anggota tim dalam peningkatan mutu produk.

5. Lean Manufacturing

Lean manufacturing merupakan metode proses produksi yang berfokus pada optimasi proses seramping mungkin agar terhindar dari pemborosan.

Kemudian, perkembangan teknologi dan pengetahuan membuat metode Lean Manufacturing berevolusi menjadi Lean Six Sigma.

Metode Lean Six Sigma dipopulerkan pada tahun 2001. Metode ini adalah perpaduan prinsip efisiensi dengan komitmen menghasilkan produk berkualitas tinggi. Caranya dengan penghapusan aspek pemborosan namun tetapi menjaga standar kualitas mutu.

Bagaimana cara meningkatkan kualitas QC

Supaya perusahaan dapat menyelesaikan masalah produksi, dibutuhkan peningkatan kualitas QC. Dengan begitu, perusahaan akan mendapatkan hasil produksi berkualitas serta menaikkan Return Of Investment (ROI).

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan industri untuk meningkatkan kualitas QC secara proses maupun tenaga ahli.

Membangun proses produksi yang tepat

Hal pertama dalam meningkatkan kualitas kendali adalah memiliki proses produksi yang ramping. Penyederhanaan proses produksi memastikan produk akhir memenuhi kriteria perusahaan.

Proses produksi dapat dimulai dari menetapkan standar kualitas, optimasi proses operasional, meninjau hasil akhir, pelajari feedback konsumen, dan memanfaatkan data hasil akhir untuk pengembangan proses produksi.

Pendekatan berbasis data

Manfaatkan teknologi dan data pengujian untuk mendapatkan hasil analisis mendalam. Proses produksi berbasis data-driven menghasilkan produk berkualitas, efisien, dan mengurangi tingkat cacat produksi.

Membangun komunikasi efektif

Metode QC mampu membangun komunikasi efektif karena adanya kesamaan pemahaman. Selain itu, mengembangkan kemampuan komunikasi dengan mitra maupun pelanggan dapat membangun hubungan jangka panjang dalam menyajikan produk berkualitas tinggi.

Terus mengikuti perkembangan dan tren industri

Perubahan tren industri terus berubah seiring perkembangan zaman. Salah satunya juga dalam urusan quality control.

Demi mengejar tren industri, hadiri webinar, pameran, maupun acara tentang industri untuk menambah pengetahuan terkait tren industri.

Menaikkan kompetensi terkait produksi

Hal terakhir yang tidak kalah penting adalah membangun kebiasaan untuk menaikkan keahlian dan kompetensi di bidang QC. Salah satunya dengan mempelajari Fundamental QC.

Apabila Anda ingin membangun karier di industri manufaktur dapat melalui Fundamental QA/QC untuk Industri Manufaktur

Informasi jadwal, biaya, dan tempat registrasi dapat melalui laman Engineering Academy.

Kesimpulan

Quality Control adalah pekerjaan yang memastikan pengecekan kualitas produk hasil produksi sebelum sampai ke tangan konsumen. Dalam menjalankan proses ini, ada metode QC yang dapat dimanfaatkan berdasarkan kondisi perusahaan. 

Selain metode QC, sistem produksi yang ramping serta pemahaman terkait Quality Control yang mumpuni adalah modal untuk menghasilkan produk berkualitas untuk menaikkan pengalaman konsumen.

Share:

0 Komentar