Dalam melihat bangunan, lantai menjadi salah satu pertimbangan tersendiri. Pemilihan lantai dipengaruhi oleh tekstur, warna, hingga material yang digunakan. Salah satunya adalah memakai lantai ubin.
Lantai ubin dipilih karena tidak butuh pemolesan akhir untuk hasil yang menawan. Kamu hanya perlu memasangnya saja sudah cukup.
Walau begitu, lantai ubin pun sering mengalami masalah seperti popping. Bentuk kerusakan yang banyak ditemukan adalah ubin pecah, retak, hingga memudar.
Lantai poping
Lantai popping adalah kondisi dimana lantai ubin mengalami retak. Biasanya ada tonjolan seperti atap rumah karena terangkat dari posisi pemasangannya. Dampaknya keretakan ini adalah ubin saling mendorong satu sama lain.
Istilah popping muncul saat ubin mengeluarkan suara letupan dari lantai yang pecah. Ketika meletup, ubin akan mengalami keretakan. Jika tidak pecah, lantai ubin masih bisa dperbaiki.
Ubin retak akibat popping dapat membahayakan orang di dalam bangunan tersebut. Terutama ketka kamu tidak memakai alas kaki, risiko terluka akan semakin besar. Jika dibiarkan, dapat mengancam keselamtan orang lain.
Penyebab lantai popping
Ada banyak penyebab lantai meletup begitu saja. Berbagai alasan menjadi faktor mengapa lantai meletup.
Pada kali ini, mengidentifiaksi penyebab utama lantai meletup membuat kamu mengetahui tindakan pencegahan dan perbaikan yang sesuai.
1. Perubahan cuaca
Lantai ubin yang terpapar sinar matahari menyebabkan perubahan suhu ekstrem. Suhu yang berubah secara drastis membuat ubin berkontraksi terlalu cepat.
Memang, lantai ubin tahan cuaca namun tidak dapat menahan proses perubahan suhu. Pemuaian secara tiba-tiba berakibat berkurangnya daya rekat pada ubin. Sehingga, penumpukan tekanan membuat ubin mudah retak.
2. Pengerjaan yang buruk
Selain faktor cuaca, pekerja yang terlibat meyebabkan lantai ubin retak. Hal ini sering terjadi jika memperkejakan tenaga yang kurang berpengalaman.
Salah satunya adalah tidak mengaduk semen secara menyeluruh. Dampaknya membiarkan kantung udara terbentuk di bawah ubin. Jarak antar ubin tidak mencukupi, minimal 2mm menghasilkan ubin yang kurang baik.
3. Keausan
Seiring dengan penggunaan, ikatan antara ubin dengan screed akan mengalami keausan. Oleh karena itu, ubin jadi longgar dan meletup keluar.
4. Ukuran ubin terlalu besar
Ketika sedang ngerjain ubin dengan ukuran besar, diperlukan teknik trowel khusus untuk memastikan ubin membetuk ikatan yang aman dengan perekat. Ubin berukuran kecil relatif mudah dipasang sehingga minim terjadi kesalahan pemasangan.
5. Pengikat yang digunakan berkualitas buruk
Apabila kamu membawa tukang berpengalaman untuk memasang ubin, namun hasilnya masih retak. Bisa jadi masalahnya terletak pada pengikatnya.
Pengikat yang digunakan bukan produk berkualitas tinggi. Dampaknya adalah ubin gampang pecah. Hal ini karena semen dan nat punya masa kardaluarsa.
Maka, lantai ubin retak terjadi karena pengikat yang sudah kardaluarsa atau kualitasnya rendah.
6. Lantai bawah tidak rata
Lantai bawah yang tidak rata berpotensi penyebab ubin retak. Kantung udara dapat dengan mudah terbentuk di bawah ubin.
Selain itu, ubin yang tidak terpasang dengan benar di lantai bawah menyebabkan ikatan menjadi lemah. Akibatnya mempengaruhi kualitas.
7. Pembersihan yang kurang tepat
Benda asing pada ubin maupun lantai bawah dapat melemahkan ikatan antara ubin dan lantai bawah. Tanah liat, minyak, kotoran, dan lain sebagainya harus dibersihkan secara menyeluruh agar tidak merusak lantai ubin.
Cara mengatasi lantai ubin retak
Setelah mengetahui penyebab ubin retak maka dapat ditanggulangi dengan tepat. Mulai dari memperhatikan kerataan tanah, cara memasang sampai memanfaakan alat ukur kontur tanah.
Alat ukur ini terbuat dari logam yang dipadukan dengan ABS berkualitas sehingga awet dan tahan lama untuk pemakaian jangka panjang. Ukurannya yang minimalis dapat dipakai dalam ruangan sempit.
Alat ukur kontur lantai ini bisa didapatkan melalui situs anakteknik.co.id.