Pengetahuan

Apa itu Korosi : Definisi, Jenis, Pengertian, Cara Pencegahan

Korisi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya adalah besi karatan.

Belajar soal material tidak bisa dilepaskan dari korosi. Proses pengikisan selalu terjadi pada logam. Selama struktur tersebut terbuat dari logam, proses korosi juga berlangsung.

Proses logam terkorosi bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Besi karatan contih paling mudah ditemukan.

Bagaimana terjadinya proses korosi? Apa saja faktor yang mempengaruhi korosi. Simak pembahasan berikut.

Apa itu korosi

proses terjadinya korosi
Rust background photo created by creativepack

Kerusakan material akibat faktor lingkungan merupakan pengertian korosi. Proses korosi terjadi akibat reaksi oksigen, hidrogen, dan perpindahan elektron. Wujud paling mudah pada korosi adalah besi berkarat.

Tipe-tipe korosi

tipe-tipe korosi pada logam
Car back photo created by pvproductions

Secara umum, ada dua tipe korosi yaitu kimia dan elektrokimia. Perbedaan dair tipe ini adalah proses berlangsungnya korosi.

Korosi kimia

Korosi kimia terjadi akibat logam terpapar oksigen, klorn, karbon dioksida, hidrogen sulfida, dan sebagainya. Proses korosi terjadi ketika logam terpapar atmosfer tersebut dalam waktu lama. Dengan kata lain, jemus besi terlalu lama membuat besi terkorosi.

Oksigen adalah gas yang mampu membuat logam terkorosi. Proses ini terjadi karena oksigen menyerang permukaan logam, kecuali logam mulia. Secara umum, logam dapat tahan korosi dengan jangka waktu tertentu.

Korosi elektrokimia

Korosi elektrokimia atau basah terjadi saat logam terkena udara lembab atau larutan asam. Proses korosi elektrokimia terjadi saat sel volta kecil atau galvanik dipasang pada logam. Logam yang berada pada zat cair cenderung masuk ke dalam larutan sebagai ion logam.

Laju korosi elektrokimia tergantung sifat produk korosi. Jika senyawa produk korosi tidak mudah larut, ia menjadi pelindung lapisan permukaan logam. Apabila produk korosi mudah larut, korosi berlangsung tanpa perubahan.

Faktor yang mempengaruhi korosi

faktor penyebab korosi
pexels.com/@laker

Korosi merupakan proses yang selalu terjadi secara alamiah. Walau begiru, ada beberapa faktor yang mempercepat proses korosi. 

1. Logam mengalami kontek dengan air atau oksigen

Besi mudah berkarat kalau keseringan terkena air dan terpapar oksigen. Hal tersebut dapat mempercepat proses korosi.

2. Kehadiran zat pengotor

Debu hasil pembakaran adalah zat pengotor yang dapat mempercepat korosi. Gampangnya, makin banyak zat pengotor menempel di logam, makin cepat terjadinya korosi.

3. Elektrolit

Kawasan laut merupakan lingkungan dengan tingkat elektrolit tinggi. Pada lingkungan tersebut, logam mengalami korosi lebih cepat. Kapal yang berlayar di sana jauh lebih mudah terkorosi.

4. Suhu

Energi kinetik dapat meningkat apabila terkena suhu panas. Kenaikan suhu yang tinggi dapat memicu korosi. Knalpot kendaraan bermotor adalah contoh korosi akibat suhu panas.

5. Kadar PH

Proses korosi bisa lebih cepat ketika logam terkena larutan asam. Kondisi asam ketika ph <7.

6. Mikroba

Mikroba juga dapat mempengaruhi proses terjadinya korosi pada logam. Contohnya adalah thiobacillus thiooxodans dan thiobacillus ferrooxidans.

Cara mencegah korosi

Cara mencegah korosi
pexels.com/@yazan-khalifeh-269550

Hanya karena tidak bisa dihindari, bukan berarti tidak perlu diantisipasi. Terdapat berbagai cara untuk mencegah korosi. Dengan begitu dapat memperpanjang usia logam.

1. Mengecat logam

Cara termurah untuk mencegah korosi yaitu mengecat logam. Lapisan pelindung seperti cat melindungi permukaan logam dari muatan elektronika senyawa korosif.

Terdapat berbagai lapisan dalam pengecatan.

  • Lapisan primer berguna untuk menurunkan laju reaksi kimia
  • Lapisan kedua untuk membuat cat makin tebal
  • Lapisan akhir sebagai pelindung dari lingkungan

Untuk hasil lebih baik, lakukan pengecatan secara berkala. 

2. Hot Dip Galvanis

Hot dip galvanis adalah metode pelapisan dengan cara mencelup logam ke lelehan seng. Tujuannya tentu untuk memperpanjang usia logam. Cara ini sudah dilakukan lebih dari 250 tahun lalu. Metode ini digunakan untuk melapisi patung dan alat bermain.

Proses ini tidak bisa dilakukan di tempat, jadi benda harus diangkut dari tempatnya. Dengan kata lain, ada biaya untuk mencabut peralatan untuk melakukan hot dip galvanis.

Asap seng dari proses galvanis berbahaya karena mengandung racun. Selain itu, seng bisa terkelupas atau pecah berkeping-keping.

3. Menambahkan baja paduan

Baja paduan menjadi salah satu metode pencegahan korosi paling efektif. Memadukan logam dengan baja paduan dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan material.

Perbedaan paduan menghasilkan karakteristik ketahanan berbeda pula. Contohnya memadukan nikel dengan krom tahan oksidasi agar tahan dalam lingkungan teroksidasi dan tereduksi. Hasilnya adalah nikel tahan korosi.

4. Proteksi katodik

Perlindungan ini dilakukan secara elektrokimia. Mula-mula, mengubah situs aktif permukaan logam menjadi pasif dengan menambahkan elektron. Biasanya, anoda galvanik dipasang di dekat permukaan. Logam anoda yang digunakan adalah aluminium, magnesium, atau seng.

Perlindungan katodik terbilang efektif. Walau begitu, anoda perlu diganti dan diperiksa secara berkala sehingga menaikan biaya perawatan.

Begitulah informasi terkait jenis-jenis korosi dan cara pencegahannya. Ilmu tentang korosi tidak bisa dipisahkan dari pengetahuan soal material. Jadikan Buku Material Teknik sebagai pegangan referensi tentang material logam dan non logam.  

buku material teknik
Buku Material Teknik

Dapatkan Buku Material Teknik dengan klik link di bawah ini.

Buku Material Teknik

Buku Material Teknik

Buku Material Teknik

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait