Meteran pita merupakan alat ukur sederhana yang mudah ditemukan. Penggunananya pun sederhana dan praktis.
Meteran ini juga digunakan dalam pekerjaan konstruksi untuk mengukur tinggi tiang maupun luas lantai.
Namun tahukah kalau hal penting adalah bagaimana cara membaca meteran pita.
Apa itu meteran pita
Meteran merupakan alat pengukuran untuk menentukan nilai dimensi benda seperti panjang, lebar, atau tinggi. Ada banyak jenis meteran, namun meteran pita lebih familiar di mata masyarakat.
Bagian-bagian dari meteran pita
Meteran pita memiliki berbagai bagian yang saling terhubung. Untuk memudahkan pemahaman, berikut ini anatomi meteran pita dari engineeringdiscoveries.com.
- Case
- Case Length
- Spring and Stop
- Thumb Lock
- Blade/Tape
- Hook
- Hook Slot
- Belt Clip
Cara membaca meteran pita
Dalam cara membaca meteran pita, kamu perlu memahami cara mengkonversi satuan metrik dan imperial, atau sebaliknya. Tetapi nggak perlu sampai ngitung di kertas karena meteran pita sudah didesain mencakup keduanya.
Dengan memakai ilustrasi dari engineeringdiscoveries.com, berikut adalah cara membaca meteran pita.
- Satuan imperial
- Satuan metrik
- Garis pembagi yang setiap satu strip bernilai ½ inci
- Titik nol
- Angka dalam inci
- Garis pembagi yang setiap satu strip bernilai 1/16 inci
- Angka yang merepresentasikan sentimeter
- Garis pembagi yang setiap satu strip bernilai 1 mm.
Komponen pada meteran pita
Tidak hanya berfungsi sebagai alat ukur saja. Ternyata meteran pita memiliki komponen lainnya yang juga bermanfaat dalam pengukuran.
Scribing Tools
Meteran pita pada umumnya memiliki bagian ujung yang kuat. Bagian ni dapat kamu gunakan sebagai tanda permukaan yang diukur kalau tidak bisa memakai alat tulis.
Black diamonds
Kalau kamu melihat ada tanda diamond warna hitam pada meteran pita. Itu bukanlah aksesoris semata, ada fungsi dibaliknya.
Lambang diamond tersebut menunjukkan jarak standar rangka ketika membangun atap sebesar 19 inci. Kode ini digunakan oleh pekerja konstruksi.
Roman numerals
Jika kamu menemukan terdapat angka romawi pada meteran pita, maka itu menunjukan tingkat kepresisian. Angka Romawi I menunjukan akurasi pengukuran yang lebih baik. Sedangkan Romawi III memiliki tingkat akurasi paling rendah.
Flipped hook
Dalam kasus tertentu, pengukuran dari atas diperlukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Maka dari itu pilihlah meteran pita yang memiliki flipped hook.
Manufacturing year
Lambang M pada meteran pita hanyalah menunjukan kapan tahun diproduksi.
Arrows or stud
Selanjutnya adalah tanda panah maupun tulisan Stud pada meteran pita. Ini adalah tada untuk setiap 16 inci yang menjadi patokan tinggi tiang dalam dinding.
Lambang CE
CE merupakan lambang yang menyatakan meteran pita memakai aturan Uni Eropa. Maka dari itu, meteran tersebut mengacu pada indikator pengukuran dari Uni Eropa.
Tabel konversi meteran pita
Pengukuran tidak bisa lepas dari konversi satuan. Mahasiswa teknik tentunya sudah diajarkan soal ini.
Ilmu konversi masih dibutuhkan dalam membaca meteran pita. Dan berikut ini adalah cara konversi meteran pipa.
- 1 foot = 12 inci
- 1 meter = 100 centimeter
- 1 centimeter = 10 milimeter
- 2/16 = ⅛ inci
- 4/16 = ¼ inci
- 8/16 = ½ inci
- 10/16 = ⅝ inci
- 12/16 = ¾ inci
- 14/16 = ⅞ inci
- 16/16 = 1 inci