Industri

Bagaimana Peran Logistik dalam Supply Chain Management

Logistik dalam supply chain management tidak semudah mengantarkan barang, melainkan usaha untuk mencapai efektivitas perencanaan, pengawasan, dan implementasi pengiriman barang

Ishak Okta Sagita18 Maret 2025

Logistik dalam supply chain management tidak semudah mengantarkan barang atau produk begitu saja. Dalam perjalanannya, ada proses kerja yang kompleks agar produk dapat terkirim sampai tujuan.

Logistik tidak sesederhana mengangkut dan mengantar barang dari satu tempat ke tempat lain. Dibalik itu ada perencanaan, pengawasan, dan pelaksanaan agar pengiriman barang berjalan lancar.

Logistik adalah rangkaian usaha untuk mencapai efektivitas perencanaan, pengawasan, dan implementasi pengiriman barang atau produk dari lokasi awal sampai tujuan. Semua aktivitas ini bertujuan untuk memastikan pengiriman dan pengadaan barang tepat waktu.

Dalam menjalankan peran logistik, ada beberapa fungsi peran logistik yang mendukung supply chain management. Apa saja itu?

Fungsi logistik dalam supply chain management

supply chain management

Operasional logistik berperan dalam pengiriman dan pengadaan barang. Secara kronologis, fungsi logistik dapat diurutkan berdasarkan kronologisnya. Hal ini agar Anda dapat melihat langkah kerja sebelum barang dapat dikirim ke tujuan.

Memproses pemesanan

Sebelum ada pengiriman dan pengadaan barang, harus diawali dengan pemesanan barang. Sistem pemrosesan barang punya banyak variasi mulai dari e-commerce, media sosial,  ERP, pengadaan tender, sampai pada memesan lewat website.

Terlepas dari pemakaian sistem pemesanan barang, tujuannya untuk memproses informasi agar dapat memulai pengiriman barang. Informasi yang utuh akan mengintegrasikan bagian pemesanan dengan stok barang.

Integrasi barang dengan jumlah pesanan terbantu dengan teknologi CRM, ERP, maupun eCommerce. Pembahasan detail tentang teknologi supply chain dapat Anda temukan pada Teknologi Pada Supply Chain Management.

Manajemen inventaris

Inventaris adalah salah satu fungsi pendukung logistik. Manajemen inventaris mengacu pada penyimpanan barang di gudang maupun tempat penyimpanan. 

Bagian inventaris memerlukan informasi jumlah barang, jumlah pesanan, dan tanggal pengiriman barang ketika stok mulai habis untuk mendukung bagian pengiriman. Jika tidak informasi tersebut, logistik tidak berjalan.

Posisi manajemen inventaris berkontribusi dalam operasi supply chain manajemen secara efisien. Main efisien proses pasokan, maka inventaris logistik dapat terwujud.

Gudang

Gudang adalah elemen penting demi menjalankan peran logistik. JIka inventaris mencakup informasi jumlah barang dan lokasi, gudang terbatas pada memantau pergerakan barang di dalam gudang.

Pengemasan

Pengemasan mencakup aktivitas dan operasi untuk menyiapkan barang agar dapat diangkut dari dan ke pelanggan, khususnya pada kasus pengembalian. Fungsi ini dapat menentukan keberhasilan pengiriman.

Proses pengemasan mengikuti aturan keselamatan dan bea cukai. Jika tidak, layanan pengiriman dapat terhenti sehingga tidak ada nilai transaksi yang masuk.

Penanganan kargo

Penanganan kargo adalah aktivitas dalam manajemen logistik yang tidak dapat diabaikan. Hal ini berkaitan dengan pengemasan dan penentuan biaya logistik.

Prosedur pengemasan yang tepat sama pentingnya untuk keamanan pengiriman dan penyimpanan. Tak heran jika perusahaan memberi jaminan keamanan pengiriman barang agar tidak rusak selama perjalanan.

Transportasi

Transportasi menjadi komponen pendukung fungsi logistik. Kebutuhan transportasi selalu menjadi cara perusahaan untuk menentukan keberhasilan strategi supply chain management.

Aktualisasi dari transportasi tidak sebatar jumlah armada yang beroperasi, optimasi rute tercepat juga mendukung peran logistik. Penggunaan nomor resi untuk melacak lokasi barang yang dikirim juga bagian dari layanan kepada konsumen. 

Monitoring

Memantau logistik adalah bagian penting untuk tahu apalah bisnis berjalan dengan efisien dan presisi. Dengan memakai teknologi pelacak, perusahaan Anda dapat mendapatkan informasi real time terkait alur supply chain. 

Perusahaan Anda dapat memantau pergerakan barang, memeriksa inventaris, menganalisa performa pengiriman, dan informasi penting terkait logistik untuk pengembangan supply chain management.

Tipe logistik pada supply chain management

Logistik dalam supply chain management terbagi dalam tiga hal yaitu inbound, outbound, dan reverse.

Inbound logistic

Inbound logistik adalah tentang pengangkutan bahan baku dari pemasok ke perusahaan. Mudahnya adalah logistik masuk.

Proses logistik mulai dari barang dari pemasok menuju gudang untuk produksi. Fokusnya akan tertuju pada pengiriman barang ke bagian terkait untuk dilakukan proses produksi.

Lingkup logistik masuk juga mencakup analisis harga penawaran dan permintaan.

Outbound logistic

Outbound logistik terjadi ketika pengiriman produk jadi menuju konsumen. Mudahnya bisa Anda sebut sebagai logistik keluar.

Sesuai namanya, logistik keluar berkaitan dengan penentuan rute pengiriman, pengemasan, pemesanan, dan manajemen inventaris. Pengaturan logistik keluar ini dapat Anda kerjakan sendiri atau mencari pihak ketiga untuk mengawasi pengiriman barang menuju konsumen.

Reverse logistics

Reverse logistics merupakan proses pengiriman barang dari konsumen ke rantai pasokan. Jika diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari adalah pengembalian barang karena tidak sesuai pesanan atau rusak.

Penerapan logistik dalam supply chain management

Pengaturan logistik telah diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar untuk menjawab kebutuhan konsumennya. Dalam kasus ini adalah contoh perusahaan yang memaksimalkan peran logistik.

Amazon

Amazon merupakan perusahan E-Commerce terbesar dunia yang memiliki sistem logistik sangat canggih yang tersebar di lokasi strategis. Perusahaan milik Jezz Bezos mengandalkan teknologi modern untuk memproses pesanan dan mengirim barang kepada pelanggan.

Amazon mengintegrasikan supply chain management dan warehouse management system untuk melacak data inventaris secara real time. Cara ini mampu memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan.

Coca-Cola

Perusahaan internasional dengan jaringan distribusi global ini memakai Third-Party Logistics untuk mendistribusi produk ke berbagai negara secara efisien. Dalam pengelolaan logistik, Coca-Cola memakai teknologi IoT yang terhubung ke berbagai titik supply chain untuk memantau pengiriman barang dan pemantauan kualitas.

Toyota

Perusahaan Toyota menerapkan Just-In-Time (JIT) untuk memproduksi barang sesuai permintaan tanpa menyimpan stok barang berlebih. Mudahnya, perusahaan ini menerapkan pre order tapi untuk kendaraan.

Metode logistik ini memungkinkan Toyota meminimalkan biaya penyimpanan barang dan menjaga alur produksi tetap efisien. Dengan metode ini, Toyota hanya menerima bahan baku yang dibutuhkan untuk produksi. 

Manfaat yang dirasakan adalah fleksibilitas karena memproduksi mobil sesuai permintaan. Dampak secara bisnis, Toyota menjadi perusahaan manufaktur dengan proses paling efisien di dunia.

Dengan melihat berbagai peran logistik dalam supply chain management, mungkin terlihat mewah karena memakai peralatan canggih. Tetapi itu terjadi ketika jika Anda menjalankan perusahaan skala besar seperti Toyota. 

Jika perusahaan Anda belum di level Toyota, maka belum saatnya lari kesana. Anda hanya perlu memahami dasar-dasar jalannya logistik. Salah satunya melalui Supply Chain Management. 

Buka pemahaman Supply Chain Management melalui Buku Supply Chain Management.

Kunjungi Anak Teknik Indonesia untuk menemukan produk keteknikan yang sesuai dengan kebutuhan industri.
 

Share:

0 Komentar