Kamu mengenal kata PLC (Programmable Logic Controller) ketika mata kuliah teknik kendali. PLC merupakan sistem yang dibuat untuk membuat pekerjaan menjadi otomatis industri.
Awal mula lahirnya PLC justru datang dari tender proyek untuk perusahaan otomotif. Kala itu, perusahaan otomotif ini memiliki masalah dalam meningkatkan produksi barang.
Sampai suatu kali, seorang insinyur memperkenalkan alat pengganti relay dengan pendekatan diagram ladder. Disinilah awal mula sejarah PLC.
Bagaimana sejarah panjang PLC dan perkembangannya hingga saat ini? Simak ulasan berikut
Sejarah PLC
PLC pertama kali digunakan pada tahun 1968 oleh perusahaan Generals Motor. Sistem ini dibuat dengan tujuan membantu mengendalikan sistem proses produksi.
Kala itu, Generals Motors may mengganti relay dengan controller fleksibel yang mudah diprogram.
Lalu, bagaimana sih spesifikasi PLC pada tahun tersebut?
PLC pertama di dunia adalah Modicon 084 dengan 16 input, 16 output dengan penyimpanan 1K. Tentunya masih dapat ditingkatkan lagi sesuai kebutuhan.
Ketika model Modicon 084 diuji, hasilnya dapat mengurangi downtime sebesar 60%.
Modicon 084
Bedford Associates mengganti nama Modicon 084 menjadi Modicon PLC. Dari pergantian nama tersebut mulailah produksi massal PLC Modicon 084. Angka 084 memiliki arti project urutan ke 84.
Bedford Associates merupakan perusahaan teknologi dari Bedford,Massachusetts. Perusahaan inilah yang memenangkan tender penggarapan Modicon 084.
Modicon 084 memiliki perbedaan dalam hal teknik pemrogramannya. Ini yang membuat mereka menonjol dibandingkan kompetitor.
Pemrograman PLC memakai Aljabar Boolean dengan input nol dan satu, benar dan salah. Output tersebut terdiri dari tiga ekspresi yaitu AND, OR, dan NOT.
Matematika Boolean dapat bekerja untuk sistem komputer namun tidak bagi insinyur. Kala itu, insinyur kesulitan menerapkan sistem ini untuk menggantikan logika relay.
Insinyur mengalami kesulitan karena sudah terbiasa merelaikan sistem kendali dengan diagram ladder. Setiap rangkaian relay ditarik bentuknya menyerupai anak tangga.
Oleh sebab itu, Richard Morley mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut. Ia mulai menggabungkan logika diagram ladder ke dalam sistemnya.
Logika diagram ladder adalah representasi grafis dari Logika Boolean. Hasilnya, insinyur dapat menggunakan PLC dengan diagram ladder dibandingkan Logika Boolean.
Sejak saat itu, diagram ladder menjadi bahasa pemrograman yang disukai oleh pelaku PLC. Jangan heran kalau pertemuanmu dengan PLC dimulai dari diagram ladder.
Siapa penemu PLC
PLC ditemukan oleh dua orang yaitu Richard (Dick) Morley dan Dr. Odo Struger. Kedua orang ini mendapatkan julukan sebagai bapak PLC.
Richard Morley adalah orang dibalik lahirnya PLC pertama di dunia. Kala itu, ia terlibat dalam pembuatan PLC Modicon 084 untuk menyelesaikan masalah Generals Motors.
Perkembangan PLC saat ini
Setelah lebih dari 50 tahun, PLC mengalami berbagai perkembangan pesat. Itu terlihat dari spesifikasi, fitur, serta kebutuhan industri.
Tahun 1970
Produsen PLC mulai mengembangkan perangkat pemrograman PLC grafis karena harga mikroprosesor yang murah. Dengan perangkat tersebut memungkinkan PLC diprogram secara digital dengan tampilan grafis.
Hanya saja perangkat pemrograman grafis lebih mahal daripada PLC untuk diprogram. Perangkat pemrograman hanya kompatibel dengan kendali dari satu produsen. Sehingga penggunaannya kurang maksimal.
Tahun 1980
Pada tahun 1980, pihak ketiga perangkat lunak muncul untuk mengurangi biaya pemasangan PLC. Paket perangkat lunak menyediakan dokumentasi yang jauh lebih baik dibandingkan perangkat OEM.
Inilah yang membuat produsen PLC mulai mengembangkan dan memasarkan produknya kepada konsumen. Dengan itu, jumlah pemain PLC semakin banyak.
Pada tahun 1980an diberlakukan standar IEC 61131-3 untuk pengendali yang dapat diprogram. Yang mana standar tersebut tidak disetujui oleh semua perangkat lunak PLC.
IEC membuat standarisasi tipe data, konversi penamaan, aliran program, dan elemen pemrograman. Selain itu juga menyamakan fungsi dan blok fungsi, input dan output untuk memudahkan pekerjaan insinyur.
IEC juga menetapkan lima bahasa pemrograman PLC. Selengkapnya tentang bahasa pemrograman PLC.
Tahun 1990
Produsen mulai meminta mesin PLC lengkap terminal interaktif untuk memantau perangkat lunak PLC.
Dengan itu, terminal ini memungkinkan operator mendapatkan informasi langsung terkait informasi dari mesin. Dari sinilah lahirnya cikal bakal Human Machine Interface (HMI).
HMI mulanya adalah pengganti tombol fisik karena harganya terlalu mahal. Namun, dengan pengembangan yang berkelanjutan serta kenaikan permintaan,
HMI didesain menerjemahkan data mesin dari PLC dan menerapkannya dalam bentuk sistem, alarm, waktu siklus, jumlah produksi, dan sebagainya.
Kemudian akhir tahun 1990, ukuran PLC makin kecil namun bertenaga dan makin kencang. Dilengkapi juga dengan kapasitas memori lebih banyak.
Masa kini
PLC modern teah mempertahankan fungsional namun tetap simpel sehingga menarik di kalangan produsen. Kemajuan teknologi prosesor dan memori menghasilkan kemampuan integrasi sistem visi, kontrol penggerak, dan protokol komunikasi.
PLC modern dapat terintegrasi dengan sistem ERP dan MES, maupun SCADA. Dengan begitu, proses rekap data kinerja dapat tersimpan dengan baik. Untuk bisnis dapat menjadi variabel dalam pengambilan keputusan.
Automation Application in Industry Schneider Electric
Schneider Electric adalah perusahaan manajemen energi dan otomasi digital yang menyediakan perangkat PLC untuk instrumentasi. Sistem otomasi dibuat dengan tujuan mencapai efektivitas kerja serta membangun sistem keamanan produksi.
Dengan membuat sistem terotomasi, mampu meminimalisir hambatan akibat sentuhan manusia. Khususnya bagi industri FnB atau energi.
Kalau kamu bercita-cita di perusahaan energi sebagai electrical engineer dengan skill PLC. Kamu wajib kuasai kompetensi PLC bersama Schneider Electric.
Pelatihan offline langsung di kantor Schneider Electric Indonesia dengan alat standar industri. Full simulasi, praktek di tempat untuk membangun portofolio sebagai PLC Engineer.
Training dilaksanakan pada 24 Mei 2024 di kantor PT Schneider Indonesia, Cibis 9 Tower Jakarta.