Dalam dunia kerja, kamu akan dipertemukan oleh dua kelompok yaitu generalis dan spesialis. Dua kelompok ini akan selalu ada ruang perdebatan dari berbagai pihak, terutama kamu yang baru masuk dunia kerja.
Dari sini kamu muncul pertanyaan, apakah harus jadi seorang spesialis atau generalis? Manakah yang lebih menguntungkan? Lalu bagaimana kalau sampai salah pilih?
Untuk menjawab itu, kamu harus tahu ulasan tentang generalis dan spesialis dahulu. Dan kali ini, Anak Teknik akan membahasnya untuk kalian semua.
Apa itu generalis?
Berdasarkan kamus Oxford, generalis berarti “a person who has knowledge of several different subjects or activities”. Sedangkan kamus Cambridge mengartikan generalis sebagai “someone who has a range of skills and knowledge”. Dengan kata lain, seorang generalis adalah mereka yang memiliki banyak keahlian secara umum atau tingkat dasar.
Orang yang masuk kelompok generalis memiliki banyak referensi sehingga bisa masuk ke berbagai situasi. Mudahnya mereka ngerti dan puya banyak skill.
Karena banyak skill, generalis dapat menjabarkan gambaran besar permasalahan dan menyajikan keseluruhan. Dengan demikian, kelebihan orang generalis adalah mereka yang mudah dipromosikan.
Kelemahan dari orang generalis adalah mereka mudah tergantikan oleh orang lain. Kesulitan mengikuti perkembangan industri dan ilmu pengetahuan tertentu. Serta pada ranah tertentu lebih berminat pada spesialis untuk mencari solusi masalah secara spesifik.
Jika tadi membahas generalis, berikutnya adalah spesialis
Apa itu spesialis?
Berdasarkan kamus Oxford, definisi spesialis adalah “a person who is an expert in a particular area of work or study”. Sedangkan berdasarkan kamus cambridge, spesialis adalah “someone who has a lot of experience, knowledge, or skill in a particular subject”. Mudahnya, spesialis adalah mereka yang memiliki keahlian khusus baik lewat pelatihan maupun jenjang akademik.
Orang yang masuk kelompok spesialis memiliki kualitas dan jam terbang tinggi di bidang yang ia kuasai. Sosok spesialis memiliki peran penting dalam perusahaan. Dengan demikian menjadikan kelompok spesialis menjadi aset penting bagi perusahaan maupun industri yang digeluti.
Sosok spesialis sangat dicari karena permintaan pasar yang membutuhkan orang dengan kemampuan tertentu. Dan pastinya mereka berani dibayar tinggi karena reputasinya.
Namun kelemahan dari sosok spesialis adalah lapangan kerja sangat sedikit. Memiliki fleksibilitas terbatas. Serta pendapatan sosok spesialis dianggap gak wajar di bidang lainnya.
Mana yang harus kamu diambil?
Pada dasarnya gak ada jawaban benar atau salah. Yang utama dalam dunia pekerjaan adalah kamu dapat beradaptasi dan memiliki fleksibilitas. Alasannya adalah industri saat ini sudah berkembang pesat dan akan terus berubah agar relevan dengan zaman.
Mengutip dari cleverism.com, masa mendatang pencari kerja akan memiliki pendekatan berbeda yaitu generalizing-specialist dan specialist-generalizing. Apa maksudnya?
Generalizing-specialist berarti kamu memulai karier sebagai generalis. Namun ia menambah pengetahuan secara mendalam di bidang tersebut.
Specialist-generalizing ialah kamu memulai karier di bidang spesifik. Namun ia memiliki pengetahuan lain di bidang tertentu.
Pembeda dari kedua pendekatan tersebut adalah mana yang primer dan sekunder. Generalizing-specialist menggunakan generalis sebagai primer, sedangkan specialist adalah sekunder. Specialist-generalizing menggunakan spesialis sebagai primer, dan generalis adalah sekunder.
Dengan kata lain, kamu mendapat kebebasan untuk menjalankan kedua tipe baik generalis maupun spesialis. Keduanya dapat ngasih nilai lebih bagi perusahaan dan dirimu sendiri. Dengan menjalani keduanya, kamu menjadi pribadi yang fleksibel serta siap menerima kesempatan dan tantangan.
Jadi gimana, masih pusing atau makin tercerahkan?