Industri

Panduan Penggunaan Hardness Tester dan Metodenya

Pengujian kekerasan (hardness tester) penting untuk mengukur tingkat kekerasan suatu material. Alat uji ini didesain untuk mengetahui seberapa kuat ketahanan material atau benda kerja ketika mengalami perubahan bentuk atau deformasi.

Ishak Okta Sagita27 Juni 2024

Pengujian kekerasan (hardness tester) penting untuk mengukur tingkat kekerasan suatu material. Alat uji ini didesain untuk mengetahui seberapa kuat ketahanan material atau benda kerja ketika mengalami perubahan bentuk atau deformasi. 

Sebuah material perlu diketahui nilai kekerasannya untuk mengetahui sifat material terhadap tekanan, benturan, dan gesekan. Dalam praktiknya, pengujian kekerasan terdiri ada berbagai metode. Masing-masing metode memiliki pengaplikasian yang berbeda sesuai dengan benda kerja yang diuji. 

Namun, sebelum mengetahui apa saja metode hardness tester di industri, ada baiknya ketahui apa tujuan dari uji kekerasan. 

Pengertian hardness tester

Hardness tester adalah alat untuk mengukur tingkat kekerasan maupun kekakuan suatu bahan. Nilai kekerasan material menunjukan kemampuan untuk menahan deformasi karena benda dari luar. 

Tujuan dari pengujian ini untuk menjamin keandalan bahan yang digunakan dalam proses industri. 

Prinsip kerja dari hardness tester ialah memberi tekanan pada benda uji ke permukaan material, kemudian mengukur kedalaman deformasi. Dari hasil pengujian, didapatkan data sebagai informasi terkait tingkat kekerasan material.

Pada pengujian ini terdapat berbagai metode yang sering digunakan yaitu Rockwell, Brinell, Micro, Vickers. Masing-masing model uji kekerasan ini memiliki prosedur, kondisi, dan jenis material yang berbeda.

Bagaimana cara melakukan hardness tester

Uji kekerasan material harus dilakukan dengan tepat untuk mendapatkan hasil yang akurat. Oleh karena itu, pengujian ini harus melalui prosedur yang tepat.

Memilih alat uji kekerasan

Setiap materi memiliki nilai kekerasan yang berbeda. Oleh karena itu, penggunaan alat uji harus sesuai dengan benda uji yang digunakan. 

Sebagai contoh, logam paduan baja membutuhkan beban uji sampai 3.000 kgf, sedangkan logam lunak membutuhkan 500 kgf. Semakin tinggi bebannya, semakin tinggi akurasinya. 

Mengatur skala uji kekerasan

Material memiliki rentang kekerasan yang beragam, oleh sebab itu perlu mengatur skala alat uji yang sesuai dengan karakteristik material. Pengaturan skala yang tepat memastikan hasil pengujian yang sebenarnya. 

Mengatur skala alat uji kekerasan dapat menghindari kesalahan interpretasi hasil. Apabila terjadi kesalahan interpretasi akan berakibat buruk pada kualitas material.

Membersihkan material yang akan diuji

Hal lain yang menjadi perhatian adalah kebersihan material. Pastikan spesimen yang diujikan terbebas dari kotoran atau debu. Sebab debu yang menempel dapat mempengaruhi hasil pengukuran. 

Anda dapat membersihkan spesimen benda uji dengan alat pembersih agar bebas dari debu. Sehingga bisa mendapatkan hasil pengukuran yang sesuai.

Letakkan alat uji pada permukaan material

Letakan alat uji di atas permukaan. Kemudian, tekan dengan kuat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Berikan tekanan yang seragam untuk menjaga konsistensi keakuratan. Proses ini penting untuk mendapatkan nilai kekerasan yang sesuai dengan benda uji.

Baca hasil pengukuran melalui skala

Setelah pengujian, baca hasil pengukuran melalui skala. Untuk alat modern sudah tercatat secara digital sehingga memudahkan Anda. 

Metode hardness tester

Hasil pengujian kekerasan material sangat dipengaruhi dari metode pengujiannya. Dalam ranah metalurgi terdapat berbagai metode hardness tester yang bisa digunakan. 

Namun perhatikan pula hasil dari nilai kekerasan material tersebut. Catatlah sebagai pertimbangan dalam pemilihan material, kualitas bahan, dan referensi sifat-sifat mekanis material. 

Metode brinell

metode brinell

Metode brinell hardness tester adalah teknik hardness tester yang sering digunakan di industri. 

Metode ini menggunakan beban untuk menekan benda yang akan diuji menggunakan alat menekan. Kemudian, bekas deformasi material akan diukur dan dianalisis.

Tujuan dari pengujian kekerasan brinell untuk menentukan tingkat kekerasan material melalui bola baja yang ditekan ke permukaan benda uji. Bola baja yang digunakan terbuat dari bahan karbida tungsten yang telah dilapisi dan dikeraskan.

skema pengujian kekerasan brinell

Jenis metode ini cocok untuk benda berpermukaan kasar dengan rentang kekuatan 500 sampai 3000 kgf. Nilai rentang kekuatan nilai material dapat diketahui melalui persamaan BHN.

rumus uji kekerasan brinell

Metode Rockwell

Metode rockwell hardness tester merupakan salah satu metode pengujian kekerasan berdasarkan peningkatan kedalaman beban. Pengujian ini memakai beban standar berdasarkan skala, yang ditentukan oleh kedalaman penetrasi indentor. 

Pengujian rockwell memakai indentor bola baja atau kerucut intan. 

skema pengujian kekerasan rockwell
Metode rockwell melibatkan skala pengukuran, hasil pengujian dapat dilihat melalui tabel skala rockwell.

Skala Rockwell Tipe Indentor Beban (kgf) Aplikasi
A (HRA) Diamond Cone 60

Thin steel and shallow case-hardened steel

B (HRB) 1/16″ Steel Ball 100 Soft metals such as aluminum, brass, and softer steels
C (HRC) Diamond Cone 150 Hard materials such as high-carbon steel, hard alloys, and deep case-hardened steel
D (HRD) Diamond Cone 100 Medium-hard steels
E (HRE) 1/8″ Steel Ball 100 Cast iron, aluminum, and magnesium alloys
F (HRF) 1/16″ Steel Ball 60 Annealed copper alloys, thin soft steel sheets
G (HRG) 1/16″ Steel Ball 150 Phosphor bronze, beryllium copper, malleable irons
H (HRH) 1/8″ Steel Ball 60 Aluminum, zinc, lead
K (HRK) 1/8″ Steel Ball 150 Ductile iron, cast aluminum alloys
L (HRL) 1/4″ Steel Ball 60 Soft plastics
M (HRM) 1/4″ Steel Ball 100 Plastics, extremely soft metals
P (HRP) 1/4″ Steel Ball 150 Harder plastics, soft metals
R (HRR) 1/2″ Steel Ball 60 Soft rubber, very soft plastics
S (HRS) 1/2″ Steel Ball 100 Medium soft rubber, plastic materials
V (HRV) 1/2 Steel Ball 150 Hard rubber and plastics

Metode micro

alat uji kekerasan micro

Micro hardness tester atau knoop hardness adalah alat uji kekerasan dengan indentor yang bekerja dengan cara penjejakan oleh indentor yang ditekan ke permukaan benda uji. Pengujian ini memakai sampel logam tipis dan berlatih dengan beban yang sangat ringan. 

Secara prinsip, pengujian ini menyerupai pengujian vickers. Bedanya adalah diagonal indentor berlian pada micro hardness tester lebih panjang daripada vickers. 

Nilai kekerasan micro ditentukan melalui persamaan berikut ini

persamaan pengujian kekerasan mikro
Hardness tester dilakukan untuk menemukan tingkat kekerasan suatu material. Aktivitas ini mampu mengukur kekerasan material secara langsung dari bentuk deformasi. 

Dari informasi tersebut, perancang mampu menyimpulkan bagaimana kekuatan material ketika hendak dipakai menjadi komponen manufaktur. 

Alat uji Hardness tester berskala internasional dapat Anda temukan melalui worldoftest.com.
 

Share:

0 Komentar