Dalam pekerjaan industri, sistem otomasi jadi kebutuhan perusahaan untuk memproduksi barang. Sistem otomasi mampu mempercepat dan memperbanyak jumlah produksi. Untuk itu, perusahaan ini butuh insinyur yang ngerti sistem kendali dan otomasi.
Bicara soal sistem kendali, orang teknik merujuk ke tiga hal yaitu PLC, DCS, dan SCADA. Namun, kali ini akan membahas tentang perbedaan PLC dan SCADA. Sebab, kedua skill ini sangat dibutuhkan di industri otomasi.
Apakah ada perbedaan PLC dan SCADA? Atau justru keduanya sama saja, gak ada perbedaannya?
Hubungan antara PLC dan SCADA
Jika memakai analog komputer, PLC adalah CPU dan SCADA monitor.
Sebagai contoh, perusahaan membuat sistem konveyor untuk kardus makanan. Dalam sistem ini, PLC bertugas membuat logika program konveyor kardus makanan . Lalu, SCADA menampilkan desain sistem konveyor.
Dengan kata lain, PLC digunakan untuk membuat program kendali dan SCADA membuat tampilan visual untuk membantu operator mengoperasikan sistem otomasi di industri.
Apa itu PLC
PLC singkatan dari Programmable Logic Controller. Lalu, PLC merupakan penggabungan unit dan pemodelan teoritis untuk mengendalikan input dan output.
Oleh karena itu, PLC menjalankan sistem kendali berdasarkan data dari modul input/output.
Komponen penting dalam PLC
Sistem PLC dikatakan lengkap apabila mencakup empat komponen. Sistem tersebut adalah
1. Modul CPU
Modul CPU merupakan prosesor untuk menyimpan informasi dan menjalankan tugas. Semua pemrosesan data dilakukan di CPU, mulai dari menerima input sampai menghasilkan output.
2. Catu daya (power supply)
Sistem PLC butuh catu daya untuk mengoperasikan sistem otomasi. Namun, PLC dirancang untuk menerima daya AC lalu diubah jadi DC.
3. Programming device
Adanya perangkat membuat PLC memanggil software yang memiliki sistem kendali ke sistem. Hal ini dilakukan supaya operator bisa mengirim perintah yang sudah dibuat di software PLC.
4. Modul Input/Output
Modul input/output berfungsi untuk mengumpulkan data dari sensor dan actuator. Setelah mengumpulkan data, berikutnya data dimasukan ke sistem PLC. Lalu, menghasilkan informasi dari data yang dikumpulkan.
Modul input/output dapat berbentuk digital maupun analog, tergantung sistem yang digunakan.
PLC sangat menguntungkan perusahaan karena tidak perlu hand wiring ketika ganti pekerjaan. Teknisi tinggal mengganti program untuk pekerjaan selanjutnya.
Fungsi PLC di industri
Sebenarnya, Penggunaan PLC sesuai dengan tujuan pemakaian. Sebab tiap perusahaan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Berikut ini merupakan fungsi PLC di industri secara umum.
- Sekuensial control
PLC memproses input dan mengubah menjadi output untuk keperluan pemrosesan secara berurutan. Disini, fungsi plc menjaga setiap langkah sesuai dengan urutan - Monitoring plant
Secara berkala, PLC memonitor sistem dan mengambil tindakan yang berkaitan dengan proses tersebut. Misal, air dalam wadah telah batas penyimpanan yang ditentukan. Ketika sudah melebihi kapasitas, sistem akan mengirim sinyal ke operator untuk ditindaklanjuti.
Apa itu SCADA
Kepanjangan SCADA adalah Supervisory Control and Data Acquisition. Sistem ini banyak digunakan di berbagai industri. Kehadiran SCADA dapat membantu mengakses data dan mengatur peralatan yang ada secara visual.
Penggunaan SCADA dalam industri
Sebagian besar industri menggunakan scada untuk pekerjaan bersifat otomasi. Perusahaan utilitas juga memakai SCADA untuk menciptakan infrastruktur yang aman bagi penggunanya.
Sistem SCADA mampu menjaga efisiensi, memproses data untuk membuat keputusan untuk mengurangi downtime.
Secara umum, ada tiga industri yang menggunakan SCADA yaitu pengolahan air, manufaktur, dan migas.
- Industri pengolahan air
Perusahaan pengolahan air memakai SCADA modern untuk memantau pompa, motor, tangki, dan peralatan lain dari jarak jauh. Dengan demikian, SCADA dapat memastikan pengolahan air berjalan dengan lancar. - Industri migas
Produksi migas yang jauh dari kota membuat SCADA jadi pilihan petroleum engineer. Dari jauh, operator mampu memantau tekanan dan getaran tangki pada saluran pipa. Pemantauan data secara real-time membuat operator dapat mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan. Salah satunya adalah kebocoran gas. - Industri manufaktur
Secara historis, industri manufaktur memicu lahirnya SCADA. Semua berawal dari pengadopsian pengawasan sistem kendali dan akuisisi data pada pertengahan abad ke-20. Sampai saat ini, perusahaan manufaktur memakai SCADA untuk mengurangi downtime. Selain itu, juga untuk identifikasi masalah pada mesin untuk pencegahan.
Diagram SCADA
Sistem SCADA memiliki alur diagram untuk memudahkan mempelajari cara kerja SCADA. Berikut ini merupakan jalur sistem SCADA dapat beroperasi.
Sistem kerja scada mulai dari PLC atau RTU. Baik PLC maupun RTU merupakan mikrokontroler yang berkomunikasi dengan berbagai komponen. Setelah itu, hasil informasi yang ditangkap dikirimkan lewat software SCADA.
Software SCADA dapat memproses, mendistribusi, menampilkan dan menganalisis data. Namun yang terpenting adalah dapat membantu operator membuat laporan kepada supervisor. Dengan demikian, permasalah di industri jauh lebih cepat diselesaikan.
Kesimpulan perbedaan PLC dan SCADA
Dapat dikatakan, perbedaan PLC dengan SCADA terletak pada penggunaannya. Sistem PLC dengan kendali start and stop dapat beroperasi tanpa tampilan grafis. Maka, sistem ini tidak perlu memakai SCADA.
Bagaimana dengan SCADA? Scada tidak beroperasi tanpa PLC. Sebab, tampilan grafis gak jadi apa-apa tanpa ada sistem kendali.
Sesuai dengan analogi komputer, PLC merupakan CPU dan SCADA adalah monitor. Karena semuanya kembali kepada tujuan penggunaannya.