Social proof masih jadi alat pemasaran terbaik saat ini. Cara ini dapat membantu menaikkan kredibilitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk. Ketika yang review orang biasa, opini yang terbentuk jauh lebih natural.
Trik ini masih bisa kamu temukan dalam media sosial. Masih ada orang merekomendasikan produk melalui media sosial. Kalau nggak percaya, coba aja posting “Rekomendasi produk ….”
Social proof memang alat baik untuk memasarkan produk, khususnya untuk pelaku affiliate marketing. Namun, sebelum bahas cara memakai social proof, kenali dahulu teori social proof. Mengapa cara ini begitu berdampak bagi affiliate marketing.
Social Proof
Social proof adalah gagasan untuk mempengaruhi keputusan orang berdasarkan tindakan dan pendapat orang lain. Mirip-mirip dengan menyetir opini publik, namun pembahasannya bukan ke arah sana.
Bentuk dari social proof adalah ketika kamu melihat orang lain melakukan satu hal secara kolektif, maka kamu cenderung ngikut. Mengapa demikian, karena kamu melihatnya langsung di depan mata.
Secara psikologi, terdapat tiga aspek utama dalam social proof. Hal tersebut antara lain
Conformity
Conformity atau kepatuhan terjadi ketika orang ingin menyesuaikan diri agar dapat mengikuti orang lain. Tujuannya agar dapat diterima oleh suatu kelompok tertentu.
Belonging
Belonging atau keterikatan terjadi ketika orang mengambil tindakan apabila hal tersebut sejalan dengan nilai dan prinsip hidup mereka.
Trust
Trust atau kepercayaan terjadi ketika orang sudah percaya pendapat orang lain ketika membuat keputusan. Apalagi dalam situasi tidak pasti seperti gejolak deflasi.
Bagaimana cara mengukur social proof marketing
Social proof marketing dapat dipantau untuk melihat efektivitas campaign marketing mulai dari awareness maupun konversi ke penjualan. Ada berbagai variabel yang menjadi metrik untuk mengukur sosial proof. Emang apa aja sih?
Berdasarkan sproutsocial.com, berikut adalah variabel mengukur social proof marketing
- Likes
- Comments
- Shares
- Retweets
- Followers
- hashtags/keywords
- Review positif
- Testimoni pengguna
- Angka penjualan
- Referrals
- Backlinks
- Impressions
- Clicks
- New customers
- Returning customers
- Email subscriptions
- Jumlah download
Jenis social proof dalam marketing
Social proof marketing memiliki berbagai macam jenis yang bisa diterapkan dalam strategi affiliate marketing. Setiap jenis social proof memiliki karakteristik serta syarat dalam menjalankannya.
Memilih jenis social proof yang tepat akan ngasih dampak besar bagi affiliate marketing. Berikut ini adalah jenis social proof dalam marketing.
Customer review
Customer review adalah umpan balik yang ditinggalkan konsumen ketika menggunakan produk atau jasa. Ulasan yang positif, akan membantu membangun kredibilitas dan kepercayaan kepada konsumen. Dengan ini, persentase konversi produk semakin meningkat.
Berdasarkan survei Tren Pembelian Software UKM 2023 dari Gartner DIgital Markets, 41% konsumen menganggap ulasan dan peringkat menjadi alasan untuk melakukan pembelian tools software. Ulasan konsumen ini dapat menjadi pertimbangan untuk pengembangan produk maupun layanan.
Customer review tidak hanya berfungsi untuk tempat ngasih ulasan. Lebih dari itu, Anda dapat memberi respon maupun berinteraksi dengan konsumen. Kalau orang marketing bilangnya membangun relasi.
Kemudian, bagaimana cara menggunakan customer review untuk social proof marketing?
Syarat utama memakai customer review sebagai alat marketing adalah harus ada ulasan dari konsumen. Kalau belum ada review masuk, gunakan ulasan yang ada di situs resmi maupun ecommerce.
Sertifikasi resmi
Sertifikasi menjadi salah satu alat social proof untuk mendapatkan kepercayaan konsumen. Biasanya perusahaan yang bergerak di bidang teknologi, manufaktur, kesehatan, farmasi, sampai makanan mengusahakan mendapat sertifikat resmi dari instansi terkait.
Perusahaan software menampilkan sertifikasi ISO 9001-3 untuk menjamin kualitas software. Perusahaan manufaktur memiliki sertifikat ISO 5468:2017 sebagai standar ukuran mata bor putar dan impak dengan ujung logam keras. Tujuannya sama agar dapat menaikan konversi serta menaikan kredibilitas brand.
Lalu, bagaimana cara menggunakan sertifikat resmi untuk social proof marketing?
Syarat utamanya adalah harus memiliki sertifikat resmi dari pihak terkait seperti ISO, SNI, maupun ASME. Setelah memiliki sertifikat resmi, sebar ke media sosial dan tampilkan pada deskripsi produk.
Studi kasus
Studi kasus adalah bentuk lain social proof marketing untuk produk jasa seperti online training.
Kasus ini menarik untuk disampaikan karena menyampaikan cerita konsumen terbantu dengan layanan yang diberikan. Keberhasilan ini akan menyebar dan terjalinnya hubungan dengan konsumen.
Studi kasus dapat Anda tampilkan dalam bentuk blog, video, feed instagram, maupun story. Sampai dengan detail, mendalam, dan spesifik. Sebab karakteristik studi kasus adalah spesifik.
Memakai studi kasus sebagai social proof marketing efektif untuk membangun keberhasilan layanan dalam membantu konsumen. Sampaikan dengan data kuantitatif, hasil utama, dan fokus pada aktivitasnya saja.
User generated content (UGC)
UGC merupakan bentuk konten yang dibuat oleh konsumen. Konten jenis ini menampilkan pengalaman dan opini konsumen. Bukan cuma itu saja, UGC bisa dipakai sebagai strategi social proof marketing.
Sesuai namanya, cara memakai social proof UGC ialah dengan menampilkan ulasan konsumen. Contohnya banyak kamu lihat pada iklan perusahaan e-commerce.
Dampak menggunakan social proof sebagai strategi marketing
Menaikkan engagement
Engagement atau keterlibatan mendorong konsumen untuk bergabung dalam perbincangan di media sosial. Dengan cara ini, jangkauan produk Anda akan makin luas
Mempengaruhi keputusan pembelian
Social proof menjadi cara untuk menunjukan produk Anda dapat meyakinkan orang untuk melakukan transaksi pembelian.
Lebih dekat dengan konsumen Anda
Selain melacak memakai data pihak pertama, social proof adalah cara lain untuk lebih dekat dengan konsumen. Informasi ini sangat berharga untuk membuat keputusan marketing berikutnya, khususnya bagi seorang affiliate marketing.
Kesimpulan
Social proof merupakan cara terbaik untuk mempengaruhi orang membeli produk, mengenal konsumen lebih dekat, serta jalur untuk memperkenalkan produk maupun jasa.
Jenis social proof dapat meliputi customer review, testimoni, UGC, studi kasus, maupun sertifikasi resmi. Itu semua bermuara ke satu tujuan yaitu meningkat angka penjualan.
Seorang affiliate marketer dapat mengadopsi cara tersebut untuk mendapat konversi dan komisi penjualan. Anak Teknik Indonesia memiliki program affiliate marketing untuk produk online training engineering. Kunjungi laman Affiliate untuk bergabung sebagai affiliator Anak Teknik.
0 Komentar
Artikel Terkait
