Ventilator merupakan salah satu alat paling dicari pasien Covid-19. Keberadaaan benda ini dapat membantu pernafasan pasien Covid-19 fase 2. Fase dua artinya pasien yang dapat bernafas secara mandiri dengan saturasi oksigen dibawah 50 persen.
Pada awal tahun 2021, ITB dengan PT PHC Indonesia meresmikan ventilator bertipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP). Ventilator yang diberi nama Vent-I Essential 3.5 telah mendapatkan sertifikasi internasional.
Hadirnya ventilator dapat meningkatkan oksigen pasien di atas 50 persen dengan tekanan terukur antara 5-15cmH2O. Harga jual ditafsir mencapai Rp 60 juta per unit.
Tujuan agar mengurangi pengunaan ventilator import
Bambang Brodjonegoro selalu Menteri Riset dan Teknologi mengatakan peluncuran ini diharapkan dapat mengurangi kebutuhan ventilator impor.PHC Indonesia terkenal dengan sebagai produsen alat kesehatan bersertifikat internasional.
“Ventilator merupakan kebutuhan penting bagi pasien Covid-19, dan sebagian besar masih impor. Hadirnya ITB dan PHC Indonesia sangatlah berarti,” Ujar Bambang Brodjonegoro.
Peluncuran Ventilator Vent-I didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Harapan dari ventolator ini dapat memicu produk-produk anak bangsa untuk pelaku usaha. Rachmat juga meminta agar pemerintah dapat mendukung produk karya anak bangsa dengan memasukan anggaran APBN untuk membeli produk lokal.
Ventilator ini hasll penyempurnaan oleh PT PHC
Ventilator CPAP Vent-I didesain oleh ITB dan dikembangkan oleh PT PHC. Vent-I Essential 3.5 dirancang untuk memudahkan akurasi kinerja dan efikasi tinggi, dengan bahan ramah medis dan handal.
Vent-I telah memenuhi sertifikasi internasional yaitu International Electronical Commission (IEC 60601), standar persyaratan ventilator (IEC 80601), standar Electro Magnetic Compatibility (EN55011 – CISPR 11). Produk sudah lulus uji klinis dari Universitas Padjajaran dan uji produk dari BPFK Kemenkes RI.
Harga jual tiga kali lipat lebih murah daripada ventilator impor
Pihak konsorsium PT Rekacipta Innovasi ITB dan PT Layani Nahdatul Ulama bertanggung jawab dalam bidang pemasaran, sedangkan distribusi diambil oleh PT Gobel Dharma Nusantara karena memiliki jaringan di seluruh Indonesia.
“Potensi pasar ventilator di Tanah Air sangat menjanjikan. Pengunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 43 persen dengan kapasitas produksi mencapai 37.500 unit dalam setahun,” Ujar Rachmat Gobel.
Harga ventilator impor berkisar pada angka Rp 180 sampai 230 juta, Vent-I buatan tanah air yang harganya Rp 60 juta per unit. Dengan kata lain, ventilator buatan anak negeri jauh lebih murah dan berstandar internasional.
Semoga dengan hadirnya ventilator hasil kolaborasi ITB dengan PT PHC dapat membantu kesembuhan pasien Covid-19 serta meringankan pekerjaan tenaga kesehatan di Indonesia.