Pengetahuan

Fitoplankton: Pahlawan Dekarbonisasi di Lautan, Melawan Pemanasan Global yang Mengancam

fitoplankton, pemanasan global, dekarbonisasi, masa depan hijau dan berkelanjutan

Jeremy Tumanggor29 Maret 2024

Lautan yang biru luas menyimpan kehidupan yang tak terhitung jumlahnya. Namun, di balik kemegahan lautan tersebut, terdapat pahlawan dekarbonisasi yang bernama fitoplankton. Meski kecil dan tak terlihat, memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan pemanasan global.

Kemampuan Fotosintesis

Fitoplankton adalah kelompok organisme mikroskopis yang melayang di permukaan laut. Sering juga disebut sebagai "rumput laut' lautan. Meskipun ukurannya kecil, keberadaan fitoplankton sangat vital bagi kehidupan di Bumi. 

Salah satu peran utamanya adalah sebagai produsen oksigen. Melalui proses fotosintesis, fitoplankton menghasilkan sebagian besar oksigen yang kita hirup setiap hari.

Fitoplankton, layaknya tanaman, memiliki kemampuan fotosintesis. Mereka memanfaatkan sinar matahari untuk mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen dan karbohidrat. 

Proses ini tidak hanya menghasilkan oksigen, tetapi juga menyerap CO2. Salah satu gas rumah kaca utama yang bertanggung jawab atas pemanasan global.

Dekarbonisasi yang Lebih dari Sekadar Proses Fotosintesis

Peran fitoplankton dalam upaya dekarbonisasi untuk mencegah pemanasan global. Ketika fitoplankton mati, mereka tenggelam ke dasar laut sekaligus membawa CO2 yang diserapnya. Karbon ini kemudian disimpan dalam sedimen laut selama jutaan tahun. 

Ini secara efektif mencegah karbon dioksida (CO2) menuju atmosfer sehingga dapat mengurangi dampak CO2 terhadap pemanasan global.

Meskipun fitoplankton berukuran kecil, kontribusinya terhadap kesehatan planet kita sangatlah besar. Diperkirakan bahwa fitoplankton bertanggung jawab atas sekitar 50% fotosintesis global, dan mereka menyerap sekitar 20% emisi CO2 antropogenik setiap tahun. Selain itu, fitoplankton berkontribusi cukup signifikan yang dapat diringkas sebagai berikut:

Produsen Utama: 

Fitoplankton berfungsi sebagai dasar jaring makanan perairan, mengubah sinar matahari, karbon dioksida, dan nutrisi menjadi bahan organik melalui fotosintesis. Mereka menyediakan sumber utama energi dan nutrisi penting untuk tingkat trofik yang lebih tinggi, termasuk zooplankton, ikan, dan mamalia laut. 

Indikator Kualitas Air: 

Perubahan kelimpahan dan komposisi fitoplankton dapat menjadi indikator kualitas air dan kesehatan ekosistem. Pemantauan komunitas fitoplankton membantu menilai dampak faktor-faktor seperti polusi nutrisi, eutrofikasi, dan perubahan iklim terhadap lingkungan perairan. 

Kepentingan Ekonomi: 

Fitoplankton berkontribusi langsung terhadap perikanan dengan menyediakan makanan bagi ikan dan spesies bernilai komersial lainnya. Selain itu, beberapa spesies fitoplankton dibudidayakan untuk digunakan dalam akuakultur sebagai sumber nutrisi bagi organisme akuatik yang dibudidayakan.

Ancaman yang Mengintai Fitoplankton

Fitoplankton sering dihadapkan pada berbagai ancaman yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup mereka. Polusi laut, perubahan iklim, dan penangkapan ikan berlebihan merupakan beberapa faktor utama yang mengancam keberadaan fitoplankton. 

Polusi laut dapat menghambat proses fotosintesis yang paling vital bagi fitoplankton. Peningkatan suhu dan tingkat keasaman laut dapat mengubah habitat mereka menjadi kurang ideal. 

Penangkapan ikan berlebihan juga dapat mengurangi populasi fitoplankton secara signifikan.

Perlindungan Untuk Pahlawan Derkabornisasi dari Lautan

Peranan vital fitoplankton dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut dan mengendalikan pemanasan global. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk melindungi dan memelihara keberadaan mereka.

Langkah-langkah untuk mengurangi polusi laut, memerangi perubahan iklim, dan mengelola praktik perikanan secara berkelanjutan menjadi kunci dalam menjaga populasi fitoplankton yang sehat dan berkelanjutan. Dengan demikian, upaya kolektif untuk melindungi fitoplankton adalah langkah krusial dalam menjaga keberlanjutan lingkungan laut dan Bumi secara keseluruhan.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait