Siapa sih yang ngak tahu handphone? Yap, perangkat elektronik yang hampir setiap orang punya. Apalagi ditambah dengan perkembangan handphone yang sangat-sangat pesat. Bukan sekedar untuk mengirim pesan singkat ataupun berkomunikasi jarak jauh, tetapi sudah bisa berselancar bahkan melakukan streaming film layaknya televisi.
Tentunya hal ini sangat berhubungan erat dengan teknologi seluler beserta seluk-beluknya. Sebelum membahas lebih jauh, tahukah sejarah handphone atau yang biasa disebut dengan telepon genggam?
Sumber gambar : fathamry.blogspot.com
Telepon genggam dapat diartikan sebagai perangkat elektronik yang digunakan untuk komunikasi jarak jauh tetapi dapat dibawa ke mana-mana. Tahun 1973, Martin Cooper mencetuskan ide sebuah alat komunikasi yang sederhana dan dapat dipakai ketika bepergian. Kemudian pada tahun 1983, Amos Joel lulusan MIT, seorang pakar switching.
Switching bekerja dengan cara pengguna telepon genggam bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan terus berlangsung. Berkat temuan Amos Joel inilah membuat penggunaan telepon genggam menjadi nyaman. Dari sejarah tersebut, tentu berkembang sampai adanya istilah sistem komunikasi seluler. Sistem ini dapat melayani banyak pengguna dengan cakupan area geografis yang luas. Dan tidak kalah dengan telepon rumah (Public Switched Telephone Network atau PSTN).
Untuk menambah kapasitas dapat dilakukan pembatasan pembagian area menjadi sel-sel pada daerah jangkauannya. Adanya sel-sel ini, kanal radio dapat dipergunakan kembali yang disebut sebagai peristiwa reuse oleh base station pada jarak yang berjauhan.
Sumber gambar : kemdikbud.go.id
Hal pertama kali untuk memasang jaringan telekomunikasi adalah pemetaan atas daerah tersebut menjadi sejumlah wilayah kecil yang disebut sel. Sel-sel dibentuk secara hexagon (segi enam) yang saling berimpit satu sama lain membentuk pola seperti sarang lebah yang melingkupi daerah tersebut.
Ukuran wilayah sel bervariasi dari radius 2 mil hingga 10 mil tergantung pada keadaan topografi, kepadatan bangunan dan tingkat keramaian jalur komunikasi. Setiap sel tersebut memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Walau begitu, ada beberapa sel satu dengan yang lainnya akan memiliki frekuensi yang sama dimana digunakan untuk frequency reuse. Saat pengguna jasa seluler berpindah dari satu sel ke sel lain, gunakan salah satu teknik switching, yaitu handoff agar panggilan dapat terjaga dan nggak terinterupsi.
Proses transfer suatu ongoing call atau data session dari suatu kanal yang terhubung dari sebuah inti jaringan menuju kanal lain disebut sebagai handoff. Ketika user berpindah dari suatu area yang dilingkupi oleh suatu sel dan memasuki kawasan yang dilingkupi oleh sel yang lain pula, maka panggilan tersebut dipindahkan ke sel kedua untuk mencegah call termination ketika berada di lokasi yang tidak dilingkupi oleh sel pertama tadi.
Nah, mengapa sinyal dari handphone sering ilang-ilangan ketika dalam perjalanan atau berpergian, adalah karena adanya konsep sel pada jaringan komunikasi seluler yang diterapkan pada mobile station atau handphone-mu. Ketika berpindah dari satu sel menuju sel yang lain terdapat peristiwa handoff dan ini sangat memungkinkan untuk kehilangan sinyal dalam beberapa saat.
Kembalinya sinyal handphone adalah sudah terjadinya peristiwa frequency reuse. Selain dua peristiwa ini, ada faktor lain yang dapat menyebabkan hilangnya sinyal handphone ketika sedang dalam perjalanan di ruang terbuka.
So, itulah penjelasan tentang sinyal handphone yang kerap hilang secara ilmu telekomunikasi.