Sobat teknik mungkin tidak asing lagi dengan Pendidikan vokasi. Dikenal dengan sumber daya manusia yang siap kerja dan mempelajari bidang yang lebih spesifik dibandingkan pendidikan sarjana.
Dilansir dari LP3I, pendidikan vokasi merupakan perguruan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Program pendidikannya meliputi D1/Ahli Pratama, D2/Ahli Muda, D3/Ahli Madya dan D4/Sarjana Terapan.
Lalu apa saja perbedaanya dengan Pendidikan sarjana yang biasanya di universitas? Secara general, perbedaan yang mencolok adalah terdapat pada kurikulum. Kurikulum ini akan mempengaruhi mata kuliah teori dan praktikum. Pendidikan vokasi akan lebih banyak porsinya mendapatkan kuliah praktikum. Untuk lebih detailnya simak penjelasan berikut ya sobat.
Perbedaan Pendidikan vokasi dan sarjana
Porsi Belajar
Mahasiswa vokasi akan mendapatkan porsi belajar teori dan praktik dengan perbandingan 30:70 atau 40:60. Ini berbeda dengan mahasiswa sarjana yang mendapatkan teori dengan porsi lebih banyak. Hal ini yang bisa dijadikan alasan kenapa lulusan vokasi mayoritas siap kerja.
Fokus Belajar
Selain porsi belajar, fokusan antara mahasiswa vokasi dan sarjana juga berbeda. Mahasiswa vokasi cenderung berfokus pada satu bidang tertentu saja. Misalnya saja Teknik Elektro, di universitas kamu akan belajar banyak tentang arus kuat, arus lemah dan telekomunikasi.
Sedangkan pada Pendidikan vokasi akan dipecah menjadi beberapa program studi seperti Teknik Elektronika yang belajar arus lemah, Teknik Elektro Industri lebih ke arus kuat dan Teknik Telekomunikasi yang belajar jaringan dan frekuensi tinggi.
Proses Belajar di kelas
Ketika sekolah menengah, sobat teknik pasti dituntun belajarnya. Guru dikelas akan menerangkan sejelas-jelasnya dan kita mengikuti kurikulum yang telah disusun.
Nah, Pendidikan vokasi kurang lebih sama seperti itu. Ketika perkuliahan di kelas, akan dijelaskan secara lebih detail dibandingkan mayoritas pendidikan sarjana (notabene yang kurang dijelaskan secara detail). Selain itu, mahasiswa vokasi di beberapa perguruan tinggi tidak mendapatkan jatah bolos. Pastinya berbeda dengan mahasiswa sarjana yang 2-3 kali mendapatkan jatah bolos kelas wkwk.
Sistem Mata Kuliah
Pernah dong ya mendengar istilah SKS, yang setiap berganti semester akan merasakan euphoria perang KRS. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi mahasiswa vokasi, mereka sudah disiapkan kredit semester sampai lulus. Maka, mahasiswa vokasi tidak bisa lulus cepat ataupun telat, sebab biasanya sudah diatur jadwal sidang dan lainnya.
Perguruan tinggi vokasi terbaik
Setelah tahu apa bedanya antara vokasi dan sarjana, sekarang simak perguruan tinggi vokasi terbaik versi Webometrics Ranking of World Universities tahun 2021 yang diinisiasi oleh Cybermetrics Lab, sebuah kelompok riset dari Consejo Superior de Investigaciones Científicas (CSIC), Spanyol.
1. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
Dari Namanya saja sudah dapat diketahui kalau perguruan tinggi ini bergerak dibidang elektro. Perguruan tinggi yang berlokasi di kawasan ITS ini memiliki prodi baru yaitu Teknologi Rekayasa Internet, Teknologi Rekayasa Multimedia dan Sains Data Terapan.
2. Politeknik Negeri Lhokseumawe
Satu-satunya Politeknik Negeri yang berada di Provinsi Aceh. Berdirinya Politeknik Negeri Lhokseumawe tidak dapat dipisahkan oleh pengaruh Universitas Syiah Kuala. Sebab universitas tersebut sebagai cikal bakal lahirnya Politeknik Negeri Lhokseumawe.
3. Politeknik Negeri Ujung Pandang
Politeknik Negeri Ujung Pandang berdiri sejak tahun 1987. Politeknik ini memiliki 11 program studi jenjang D3 dan 10 program studi jenjang D4 yang berfokus di bidang bisnis dan engineering.
4. Politeknik Negeri Jember
Urutan keempat ada Politeknik Negeri Jember. pertama kali kampus ini bernama Politeknik Pertanian Universitas Jember. Tentunya bergerak dibidang pertanian. Politeknik Pertanian muncul karena pemikiran konsorsium ilmu-ilmu pertanian pada tahun 1983. Lalu, ditindaklanjuti dengan pembukaan Politeknik Pertanian di 6 kota.
5. Politeknik Negeri Malang
Dahulunya bernama Program Pendidikan Diploma Bidang Teknik, Universitas Brawijaya. Politeknik ini didirikan oleh Pemerintah Indonesia melalui dana Bank Dunia. Saat ini Polinema memiliki 6 jurusan dan 17 program studi baik Diploma 3 dan Diploma 4 (Sarjana).
6. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya
Masih di Jawa Timur dan di kawasan ITS, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya bergerak dibidang perkapalan. Dengan 14 program studi, PPNS mampu unggul dibidang perkapalan yang di era globalisasi. Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) juga dikenal sebagai Shipbuilding Institute of Polytechnic Surabaya (SHIPS).
7. Politeknik Negeri Tanah Laut
Politeknik ini berdiri pada tanggal 25 September 2009, tetapi baru diresmikan menjadi PTN pada 2 Februari 2014. Hadirnya 7 program studi diharapkan mampu menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten. Terutama pada kawasan industri di Kabupaten Tanah Laut
Bagaimana menurutmu, apakah kamu tertarik dengan pendidikan vokasi?