Salah satu hal yang pertama kali terbesit ketika mendengar elektronika adalah resistor. Sudah ngak asing lagi kalau resistor memakai kode warna.
Kode warna resistor lahir dari kesulitan membuat komponen-komponen kecil. Menarik bukan sobat? Pasalnya kita tahu kalau resistor memiliki ukuran yang mayoritas kecil.
Standar pemilihan warna resistor
Pada akhir 1920-an, RMA menetapkan standar untuk pengkodean warna. Masalahnya adalah memarka komponen kecil tersebut sulit, terutama di tahun 1920-an. Kemudian tercipta sebuah solusi dengan menggunakan pita warna.
Standar untuk pewarnaan sama seperti yang kita kenal sekarang, tetapi bedanya dulu badan resistor berfungsi sebagai pita pertama dan dua. Untuk tiga pita lain untuk menunjukkan nilai lainnya.
Dalam beberapa case, pita ketiga sebenarnya adalah sebuah titik.
Jadi sebagian besar resistor akan menjadi warna pita pertama. Sedangkan ujung resistor akan menjadi pita ke-2 dan sebuah titik akan menjadi pengalinya.
Titik pengali ini berada pada badan resistor berbentuk seperti pada potongan teks yang dicetak pada silinder. Posisinya sedikit tersembunyi pada satu sisi saja. Hingga akhirnya semua orang beralih ke band yang memudahkan penandaan dan perhitungan nilai resistor.
Mengapa Ada Resistor Bernilai 47K?
International Electrotechnical Commission (IEC, grup standar lain) mendefinisikan seri-E pada tahun 1952. Seri-E ini membahas tentang cara menentukan nilai resistor untuk mendapatkan jarak yang sama pada skala log resistor.
Berikut adalah contohnya.
Seri E12 untuk resistor 10% dan nilai di dalamnya mendapatkan nilai 12 per dekade. Nilai dasarnya adalah 1, 1.2, 1.5, 1.8, 2.2, 2.7, 3.3., 3.9, 4.7, 5.6, 6.8, 8.2. Itulah sebabnya bisa mendapatkan resistor bernilai 4,7K atau 47K tetapi bukan resistor 40K.
Namun, pertimbangkan toleransinya juga ya sobat. 10% resistor 39K dapat menjadi sebesar 3,9K lho. Anjlok banget kan turunnya. Nah, jika kesalahan tersebut mendorong resistansi 42,9K, membuat resistor 40K ini tidak diperlukan. Bahwa resistor 39K merupakan resistor 40K.
Sobat teknik tahukah bahwa resistor 47K bisa menjadi 42,3K lhoo. Sesuai teori, nilai resistor akan naik saat toleransinya turun. Misalnya di 2%, sobat teknik akan menggunakan E48 yang memiliki 48 nilai per decade.
Nah itu dia sebab lahirnya kode-kode warna pada resistor. Untuk menambah pengetahuan sobat teknik, bisa juga nih baca buku elektronika dasar. Kebetulan banget Anak Teknik punya koleksi bacaan yang menarik yaitu tentang Elektronika Dasar.
Sobat teknik bisa langsung cek Buku Elektronika Dasar + CD di anakteknik.co.id/shop