Di era digitalisasi seperti sekarang ini wearable kian bersemi dikalangan milenial. Bahkan kalangan orang dewasapun tak mau kalah. Semakin banyak jenis wearable yang dapat kamu temukan di pasaran. Beberapa jenis perangkat wearable yang ada di Indonesia adalah smartband, smartwatch , smartglasses, smart balance wheel, dan virtual reality headset. Sesuai dengan namanya, mereka memiliki fungsi yang hamper mirip tetapi berbeda. Begitupula dengan masing-masing uang yang harus kamu keluarkan untuk membawa pulang salah satu dari mereka beragam. Mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Namun ada jenis wearable yang cukup bersahabat dikantong yaitu smartband. Harga dari smartband sediri berkisar antara 200 ribu hingga 1 jutaan. Smartband merupakan jenis wearable yang memiliki fungsi sebagai fitness tracker atau pelacak kesehatan bagi kamu yang ingin  meningkatkan level kebugaran.

---

Sumber gambar : bp-guide.id

---

Smartband  memiliki desain yang lebih sederhana dibandingkan jenis wearable lainnya dengan mengedepankan kenyamanan saat pemakaian. Sebagai sebuah perangkat wearable yang difokuskan untuk kesehatan dan kebugaran, smartband didesain dengan sederhana dimana akan digunakan pada  pergelangan tangan pemakainya.  Smartband  memiliki berat ringan serta dilengkapi strap karet. Kamu akan dimanjakan dengan sensasi seperti sedang tidak menggunakan apa-apa di pergelangan tangan, bahkan saat kamu tertidur.

Kamu dapat menggunakan fitur-fiturnya untuk mencatat semua kegiatan olahraga yang sedang kamu lakukan.

Fungsi utama dari smartband memanglah sebagai fitness tracker. Kamu dapat menggunakan fitur-fiturnya untuk mencatat semua kegiatan olahraga yang sedang kamu lakukan. Smartband akan mencatat semua yang terjadi pada tubuh kamu, seperti tingkat hidrasi, jumlah jam tidur, dan hal lainnya yang berkaitan dengan kebugaran dan kesehatan kamu.

Selain itu, smartband dapat digunakan sebagai diary. Smartband akan befungsi untuk mencatat dan menghitung informasi kebugaran yang kamu lakukan. Misal saja, ketika kamu memiliki target lari 3 km sehari, secara otomatis smartband akan sanga berguna sebagai diarymu. Smartband akan terus mencatat kegiatanmu sehari-hari, mulai dari durasi tidurmu, lama berjalanmu, jarak yang sudah kamu tempuh saat berlari sampai menampilkan berapa denyut jantungmu.

Informasi mengenai denyut jantung sangatlah penting bagi siapapun. Dengan mengetahuinya kamu bisa mengetahui kondisi kesehatanmu tanpa perlu harus pergi ke dokter. Dengan adanya fitur ini ternyata bisa dijadikan sebagai sensor PPG atau photoplethysmogram.

---

Sumber gambar : berita.baca.co.id

---

Jika kamu sebagai anak elektro, pasti tidak asing lagi dengan sensor photoplethysmogram. Fitur photoplethysmogram ini bisa diintegrasikan dengan mikrokontroller. Mikrokontroller sendiri merupakan perangkat yang digunakan untuk memproses sensor sehingga menghasilkan sebuah data. Contoh mikrokontroller adalah raspberry pi dan arduino.

Dengan menggunakan pemrograman phyton, sensor photoplethysmogram pada fitur smartband dapat digunakan dan diproses oleh mikrokontroler. Tentunya dengan kombinasi ilmu rangkaian listrik yang dimiliki oleh anak elektro, fitur denyut jantung pada smartband bisa menjadi salah satu alternatif pengganti sensor denyut jantung yang sudah berada dipasaran. Selain informasi denyut jantung akan ditampilkan pada smartband, akan pula ditampilkan pada komunikasi yang dipakai. Misalnya, dari mikrokontroler akan ditangkap oleh alat komunikasi wireless yang kemudian akan diteruskan kepada sebuah website. Data-data yang dibutuhkan otomatis akan muncul pada website yang telah dibuat.

So, apabila kamu bukan anak elektro tidak masalah. Kamu cukup perlu tahu bahwa teknologi smartband sekarang sudah sangat berkembang. Dengan ratusan ribu kamu akan memperoleh banyak benefit sekaligus. Selain itu, kamu akan mendapatkan gaya hidup yang kekinian 😊