Teknologi

Mengenal Apa dan Bagaimana Struktur Program Assembly

Sudahkah Anda tau struktur program assembly? jika belum Yuk simak artikel berikut ini

Krysna Yudha Maulana6 Februari 2022

Fasilitas program assembly sangat minim, tidak seperti pada bahasa pemrograman tingkat tinggi. Menulis program assembly harus menentukan lokasi program yang ditulisnya, membuat konstanta data dan tabel di memori program, membuat variabel untuk bekerja di memori data, dan seterusnya.

Program Sumber Assembly

Program sumber Assembly adalah kumpulan baris perintah yang ditulis dalam editor teks sederhana. Penggunaannya seperti program EDIT.COM di DOS, atau program NOTEPAD di Windows. Kumpulan baris perintah biasanya disimpan dalam file .ASM atau .A51. Semuanya tergantung pada program assembler yang akan digunakan. 

Setiap baris perintah adalah perintah lengkap. Artinya satu perintah tidak dapat dipecah menjadi beberapa baris. Baris perintah dapat terdiri dari empat bagian, pertama adalah label atau simbol, kedua disebut opcode, ketiga adalah operan, dan terkahir adalah komentar. Bagian dipisahkan oleh spasi atau tab.

Bagian label

Label yang digunakan untuk menamai baris perintah agar mudah diasosiasikan dengan penulisnya. Label dapat mengeja apa saja, biasanya hingga 16 karakter dan dimulai dengan huruf. Karakter berikutnya dapat berupa angka atau titik dan garis bawah. Jika baris perintah tidak memiliki bagian label, jangan tulis bagian itu. Namun, spasi atau tab sebagai pembatas antara label dan bagian berikutnya diperlukan.

Program sumber dapat berisi beberapa label, tetapi tidak dapat berisi beberapa label. Itu baris perintah seringkali hanya terdiri dari bagian label. Ini terjadi ketika label digunakan untuk bagian data daripada bagian program.

Bagian kode operasi

Kode operasi (opcodes) adalah beberapa instruksi yang perlu dijalankan. Dalam hal ini terdapat dua macam kode operasi, pertama adalah kode operasi untuk mengatur kerja mikroprosesor/mikrokontroler.

Tipe kedua digunakan untuk mengatur program kerja assembler, seringkali sebagai arahan assembler.

Kode operasi ditulis dalam bentuk mnemonic. 

Bentuk ini relatif mudah diingat, misalnya MOV, ACALL, RET dan sebagainya. Kode operasi ini ditentukan oleh produsen mikroprosesor/mikrokontroler. Dengan begitu, setiap prosesor memiliki kode operasi yang berbeda. Kode operasi dalam bentuk mnemonic dikenal sebagai mikroprosesor/mikrokontroler. Maka, program yang ditulis dengan kode mnemonic dapat digunakan untuk mengontrol prosesor agar diketahui oleh mikroprosesor/mikrokontroler. 

Tugas penerjemahan dilakukan oleh program yang merupakan Program Assembler. Selain itu, terdapat kode operasi untuk mengatur kerja program assembler. Misalnya, untuk menentukan letak program di memori (ORG), untuk membentuk variabel (DS), tabel, data, dan seterusnya.

Operand

Operand merupakan pelengkap dari bagian kode operasi. Namun, tidak semua kode operasi memerlukan operand. Dengan begitu, perintah hanya dapat terdiri dari kode operasi tanpa operan. Di sisi lain, ada juga kode operasi yang membutuhkan lebih dari satu operan.

Dalam hal ini operan dipisahkan satu sama lain dengan koma. Format dari operand sangat beragam. Format kode yang digunakan untuk mendeklarasikan register di prosesor adalah format nomor memori (alamat memori) yang diwakili oleh nomor atau nama label, yang bersifat data-aware. Dapat diedit sesuai dengan kebutuhan kode operasi Anda.

Karakter khusus digunakan untuk membedakan operand yang berupa nomor penyimpanan atau data operasional. Operan dapat berupa persamaan sederhana atau persamaan Boolean. Dalam hal ini, program assembler menghitung nilai persamaan operan dan mengubah menjadi biner.

Itulah beberapa struktur dalam program assembly, Nah bagaimana sudah jelaskan?

Share:

0 Komentar