Pengertian Bilangan Biner
Dalam matematika dan elektronika digital, bilangan biner dinyatakan dalam sistem bilangan basis-2. Sistem bilangan biner hanya menggunakan dua simbol yaitu "0" (nol) dan "1" (satu). Sistem angka berbasis 2 adalah notasi posisi dengan radix 2. Umumnya, logika "1" mewakili tegangan tinggi, seperti 5 volt. Biasanya disebut sebagai nilai TINGGI. Logika "0" mewakili tegangan rendah, seperti 0 volt atau ground (arde). Biasanya disebut sebagai nilai RENDAH. Setiap digit disebut sebagai BInary digiTS/bit, atau digit biner. Di dalam rangkaian aplikasi digital dan komputasi biasa disebut BITS biner
Bentuk implementasi langsungnya dalam rangkaian elektronik digital menggunakan gerbang logika. Sistem biner ada pada hampir semua komputer modern dan perangkat berbasis komputer. Sistem biner sangat disukai karena kesederhanaan bahasa. Tidak seperti rangkaian linier atau analog, seperti proses sinyal amplifier AC yang terus berubah.
Hanya ada dua nilai Boolean yang valid mewakili logika “1” atau logika “0”. Inilah yang menjadikan sistem Bilangan Biner ideal untuk rangkaian sistem digital atau elektronik. Sistem bilangan biner memakai penomoran basis-2 dengan mengikuti aturan matematika. Contohnya seperti sistem bilangan desimal atau basis 10 yang umum digunakan. Jadi, seperti pangkat sepuluh misalnya: 1, 10, 100, 1000, maka bilangan biner menggunakan pangkat dua, (2n). Urutan nilai dari setiap bit berturut-turut, misalnya: 1, 2 , 4, 8, 16, 32 dan seterusnya.
Sistem Bilangan Biner
Angka biner diekspresikan dalam sistem angka-2 basis. Sistem angka biner, menggunakan dua simbol: biasanya "0" (nol) dan "1" (satu). Sistem angka dasar-2 adalah notasi posisi dengan radix 2.
Sistem Penomoran Biner
Umumnya, sistem bilangan biner digunakan di komputer digital. Dalam sistem bilangan ini, ia hanya membawa dua digit, baik 0 atau 1. Ada dua jenis pulsa elektronik
yang ada dalam sistem bilangan biner. Yang pertama tidak adanya pulsa elektronik mewakili '0' dan yang kedua adalah adanya pulsa elektronik yang mewakili '1'. Setiap digit dikenal sebagai bit. Koleksi empat bit (1101) dikenal sebagai nibble.
Kumpulan delapan bit (11001010) dikenal sebagai byte. Lokasi digit dalam bilangan biner mewakili pangkat tertentu dari basis (2)/Base-of-2 (bi) atau "sistem penomoran biner". Dalam sistem penomoran biner, angka biner seperti 101100101 dinyatakan dalam angka "1" dan "0".
Setiap digit sepanjang string dari kanan ke kiri bernilai dua kali lipat dari sebelumnya. Tetapi karena ini adalah digit biner, maka hanya bernilai “1” atau “0”. Oleh karena itu, q sama dengan “2” (0 atau 1) dengan posisi menunjukan bobotnya dalam string.
Bilangan desimal adalah bilangan tertimbang. Konversi dari desimal ke biner (basis 10 ke basis 2) juga menghasilkan bilangan biner berbobot dengan bit paling kanan adalah Least Significant Bit atau LSB. Dan bit paling kiri menjadi Most Significant Bit/Bit Paling Signifikan atau MSB
Nama dan Prefiks Biner
Bilangan biner dapat bertambah dan berkurang seperti bilangan desimal. Hasil yang digabungkan menjadi salah satu dari beberapa rentang berdasarkan jumlah bit yang digunakan. Bilangan biner terbagi dalam tiga bentuk dasar yaitu bit, satu byte dan satu word.