Hampir setiap rumah di kota dan desa di Indonesia dialiri listrik dengan arus 220V. Dengan arus 220V, Anda dapat menikmati segala macam aktivitas seperti menonton TV, belajar, mengisi daya baterai ponsel Anda, dan lain sebagainya.
Arus dari 220 V adalah arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan Pembangkit Listrik Negara (PLN). Sambungan listrik dari PLN biasanya berkisar antara ribuan hingga jutaan kilovolt. Alat yang digunakan untuk mengurangi arus adalah trafo.
Pengertian Transformator
Transformator atau Trafo adalah sebuah alat listrik yang dapat mengubah tingkat daya AC ke tingkat lain. Misal, jika ingin menurunkan AC dari 220VAC menjadi 12VAC atau menaikkan dari 110VAC menjadi 220VAC.
Trafo beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik dan hanya beroperasi pada arus bolak-balik (AC). Transformator memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian energi listrik.
Trafo meningkatkan daya dari pembangkit listrik PLN menjadi ratusan kilovolt dan mendistribusikannya. Selanjutnya, trafo menurunkan tegangan sesuai kebutuhan rumah dan kantor dengan sambungan AC 220 volt.
Prinsip operasi transformator
Transformator yang terdiri dari dua kumparan yang saling terkait yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kebanyakan trafo atau gulungan kawat dililit di sekitar besi atau inti besi. Ketika kumparan primer dieksitasi oleh arus bolak-balik / (arus bolak-balik), medan magnet biasanya dihasilkan. Kuat medan magnet (densitas fluks magnet) dipengaruhi oleh besar arus. Semakin tinggi arus, semakin besar medan magnet.
Fluktuasi medan magnet yang dihasilkan kumparan pertama (primer) umumnya menginduksi gaya gerak listrik (GGS). Selain itu biasanya terjadi pada kumparan kedua (sekunder). Serta dapat menghantarkan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Itu perubahan level tegangan dari tegangan rendah ke tinggi atau dari tinggi ke rendah.
Di sisi lain, inti besi sebuah trafo umumnya berisi pelat besi tipis dan dilekatkan dengan lapisan-lapisan yang menempel. Untuk mengurangi arus magnet akibat kumparan listrik, dan suhu termal untuk digunakan sendiri. Beberapa bentuk pelat besi yang membentuk inti trafo ditunjukkan di bawah ini.
- E–I laminasi
- E-E-laminasi
- L-L Laminasi
- U–I Laminasi
Jenis-jenis Transformator
Ada banyak jenis transformator. Berikut merupakan jenis-jenis trafo adalah:
1. Transformator step-up
Trafo ini punya lilitan sekunder lebih banyak daripada primer. Trafo ini dapat meningkatkan tegangan. Biasanya, transformator ini dapat digunakan untuk menghasilkan tegangan.
2. Trafo step-down
Trafo ini memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer. Fungsinya untuk mereduksi tegangan.
3. Trafo utama autotransformator
Trafo jenis ini hanya memiliki satu lilitan. Pada trafo ini beberapa lilitan primer disebut juga lilitan sekunder. Saat berliku, arus sekunder selalu berlawanan dengan arus primer.
Keuntungan menggunakan trafo ini adalah bentuk yang lebih kecil dan kinerja yang dihasilkan lebih baik dari trafo dua lilitan.
4. Transformator variabel Autotransformator
Trafo jenis ini dapat dimodifikasi di tengah mendukung perubahan belitan primer dan sekunder.
5. Isolasi transformator
Trafo memiliki ini jumlah lilitan primer dan sekunder yang sama,. Serta tegangan primer dan sekunder sama.
6. Transformator pulsa
Trafo ini sebenarnya dirancang untuk menghasilkan gelombang dan getaran. Karena itu, trafo ini menggunakan material berkecepatan tinggi. Arus primer trafo ini menghasilkan fluks magnet pada titik tertentu.