Anak teknik pasti pernah melihat pesawat, paling tidak di foto walaupun belum pernah menaikinya. Pernahkah kamu memperhatikan ujung sayap pesawat yang melengkung? Mungkin kamu bertanya-tanya, untuk apa ujung pesawat dibuat seperti itu? Apa hanya sekedar gaya-gayaan agar pesawat lebih kelihatan futuristik atau ada alasan teknis yang melatarbelakangi sayap pesawat dibuat seperti itu?
Sayap pesawat dibuat untuk mengurangi pusaran udara di area ujung pesawat
Perancangan pesawat dengan ujung sayap yang melengkung bukan tanpa alasan lho. Bentuk ujung sayap yang seolah-olah bengkok mempunyai maksud untuk mengurangi pusaran udara yang ada di sekitar ujung pesawat. Pusaran udara di ujung pesawat ini merupakan gaya hambat alamiah dari bentuk sayap yang dapat merugikan, bahkan membahayakan di beberapa kondisi.
Sebagai contoh, turbelensi ujung pesawat terbang Hercules C-130 dapat “membanting” pesawat kecil seperti Cessna 152 yang ada di belakangnya saat melakukan taking off. Hal ini tentu membahayakan bukan?
Untuk mengatasi pusaran udara yang membahayakan tersebut, para insinyur aerodinamika menambahkan suatu bentuk di ujung sayap, yang bertujuan untuk mengurangi turbulensi agar mengubah turbulensi menjadi skala yang lebih kecil.
Diantara bentuk-bentuk ujung pesawat yang dibuat untuk mengurangi pusaran udara tersebut, yang paling banyak dipakai yaitu Winglet.
Winglet mampu menghewat bahan bakar sebanyak 7%
Berdasarkan data teknik dari manufaktur pesawat terbang, Winglet dapat memberikan keuntungan secara ekonomis bagi maskapai penerbangan yang menggunakan bentuk sayap pesawat seperti ini. Yaitu mengurangi konsumsi bahan bakar hingga mencapai 7%.
Bagi maskapai penerbangan komersial, angka 7% sangatlah berarti besar. Apalagi jika pesawat tersebut terbang dengan jarak tempuh yang terhitung jauh, sehingga hal ini tentu membuat bahan bakar yang digunakan lebih efisien. Oleh karena itu wajar apabila banyak perusahaan pesawat yang memasang winglet pada ujung pesawatnya. Dan dapat dipastikan hampir kebanyakan pesawat modern sekarang menggunakan winglet.
Jenis-jenis winglet
Berikut beberapa jenis winglet yang sering digunakan pada sayap pesawat:
1. Blended winglets (sharklet)
Blended winglet yaitu winglet yang berupa perpanjangan dari sayap dan ditekuk ke arah atas sayap sehingga seperti sirip hiu. Contoh pesawat yang menggunakan winglet jenis ini adalah Boeing 737 NG dan Airbus A30.
2. Wingtip fence
Wingtip Fence, yaitu winglet yang berupa sirip tegak lurus pada bagian atas dan bawah ujung sayap, contoh pesawat yang menggunakan winglet jenis ini adalah Airbus A380.
3. Split winglet
Split Winglet, yaitu winglet yang berupa sirip melengkung tumpul pada bagian atas dan bawah ujung sayap, contoh pesawat yang menggunakan winglet jenis ini adalah Boeing 737 Max.
4. Raket wingtip
Raked Wingtip, yaitu winglet yang berupa perpanjangan sayap yang memiliki sudut yang agak lebih tinggi pada bagian ujung sayapnya, serta melengkung ke belakang. Winglet jenis ini adalah salah satu teknologi terbaru dan sudah digunakan pada pesawat Boeing 787 Dream Liner.
5. Canted winglet
Canted Winglet, yaitu winglet yang berupa sirip pendek dan miring ke atas, winglet jenis ini dapat ditemukan pada pesawat yang berbadan lebar, seperti Airbus A330.
6. Folding wingtip
Folding Wingtip, yaitu winglet yang berupa sirip lipat yang dapat diatur sudutnya kemiringannya. Contoh pesawat yang menggunakan jenis winglet ini adalah Boeing 777x.
Inilah beberapa pembahasan mengenai teknologi winglet, dan teknologi ini akan terus berkembang untuk menciptakan pesawat yang lebih baik lagi.