Lokasi Dengan Tingkat Radiasi Paling Tinggi di Bumi
Paparan radiasi sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari manusia modern saat ini. Ketika keluar rumah, kita akan terpapar radiasi ion tingkat rendah dari matahari. Sementara itu, penggunaan radiasi (meskipun dalam jumlah yang kecil) di beberapa jenis makanan adalah sesuatu yang wajar dalam kehidupan kita sekarang ini.
Namun, di beberapa tempat di belahan bumi lain, terdapat daerah-daerah yang kondisinya tidak seberuntung kita. Dengan tingkat radiasinya yang cukup tinggi, akan membahayakan manusia dan makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Tahukah anda di manakah tempat - tempat dengan tingkat radiasi paling aktif di bumi?? ini daftar 5 tempat paling radioaktif di Bumi (bagian pertama) :
1. Chernobyl, Pripyat, Ukraina
Pada bulan April 1986, salah satu kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) terburuk dan paling terkenal mengejutkan dunia. Peristiwa tersebut terjadi selama uji keamanan yang dilaksanakan pada malam hari dan dimaksudkan untuk mensimulasikan pemadaman stasiun listrik PLTN.
Uji keamanan menyebabkan sistem keselamatan pembangkit dinonaktifkan dan memicu ledakan uap dan kebakaran yang cukup besar. Diperkirakan lebih dari lima juta orang di Uni Soviet yang terpapar radiasi PLTN ini.
2. PLTN Fukushima Daini, Jepang
Gempa berkekuatan 9,1 skala Richter pada tahun 2011, menyebabkan tsunami yang merusak fitur keamanan di PLTN Fukushima Daini, Jepang dan menyebabkan bencana PLTN terburuk sejak Chernobyl.
Meskipun pada awalnya pembangkit tersebut selamat dari gempa awal, namun tsunami yang menyertai gempa memiliki kekuatan yang nilainya dua kali lebih besar dari kekuatan yang dapat ditoleransi oleh pembangkit tersebut. Peristiwa ini menyebabkan kegagalan kinerja pompa air laut yang dirancang untuk menjaga reaktor tetap dingin selama pemadaman. Hasilnya, tiga reaktor PLTN mengeluarkan bahan radioaktif ke Samudra Pasifik.
Pasca gempa, meskipun pembangkit telah ditutup, tetapi limbah radioaktif dalam jumlah besar masih bocor dan mengalir ke lingkungan sekitarnya. Perlu waktu empat dekade untuk sepenuhnya menonaktifkan radiasi di pembangkit listrik tersebut.
3. The Polygon, Semiplataninsk, Kazakhstan
Nama The Polygon merupakan salah satu situs pengujian senjata nuklir yang digunakan Uni Soviet selama Perang Dingin. Diperkirakan, sekitar 450 uji coba nuklir terjadi di lokasi ini antara tahun 1949 dan 1989.
Dampak paparan radiasi terhadap penduduk sekitar situs disembunyikan selama bertahun-tahun oleh otoritas Uni Soviet dan baru diungkap sejak lokasi tersebut ditutup pada 1991. Polygon sendiri telah menjadi salah satu situs pengujian atom yang paling banyak dipelajari di dunia.
4. Situs Hanford, Washington, AS
Situs Hanford merupakan fasilitas produksi Plutonium utama Amerika Serikat untuk persenjataan senjata nuklir mereka di masa Perang Dingin. Sebanyak 60.000 plutonium dari senjata nuklir diproduksi di tempat ini, termasuk yang digunakan dalam bom "Fat Man," bom nuklir yang digunakan untuk meluluhlantakkan Nagasaki pada Perang Dunia II, 1945.
Meskipun sudah dinonaktifkan, namun situs ini ternyata masih digunakan oleh Departemen Energi Negeri Paman Sam untuk menampung sekitar 60% limbah radioaktif tingkat tinggi. Sebagian besar limbah produksi terkubur di bawah tanah yang menyebabkan sebagian besar air tanah terkontaminasi.
5. The Siberian Chemical Combine, Seversk, Rusia
The Siberian Chemical Combine merupakan fasilitas produksi nuklir Uni Soviet yang berlokasi di Seversk, Rusia. Setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991, fasilitas tersebut menghentikan produksi pengayaan plutonium dan uranium. Setelah Rusia berkuasa, fasilitas tersebut digunakan untuk memasok kebutuhan bahan bakar uranium pengayaan rendah Rusia.