Construction engineer merupakan salah satu peran krusial di sebuah proyek EPC.
Proyek EPC sendiri merupakan proyek menggunakan kontrak EPC yaitu pembangunan fasilitas migas (oil & gas plant), fasilitas petro kimia (Chemical plant) dan pembangkit listrik (Powerplant). Sebagai gambaran, proyek EPC merupakan definisi yang mengacu kepada jenis kontrak proyek.
Terdapat tiga tahapan kontrak yaitu tahap rekyasa (Engineering) yaitu semua desain di kerjakan lalu dilakukan pengadaan (Procurement) material/equipment berdasarkan desain tersebut lalu dilanjutkan dengan tahap konstruksi (Construction).
Jika menjadi main kontraktor di suatu proyek maka yang berperan sebagai construction engineer ada beberapa orang per bidang disiplin nya. Peran utama nya adalah untuk menterjemahkan drawing desain agar bisa dilaksanakan di lapangan.
Seorang construction engineer akan mengamati secara keseluruhan pekerjaan yang akan di kerjakan. Kemudian di break down mejadi beberapa bagian pekerjaan yang mengacu ke work schedule oleh project control. Jika ada sequence yang tidak masuk akal maka construction engineer akan mengajukan beberapa perubahan sequence (urutan) pekerjaan ke project control. Hal ini akan berefek ke jadwal disiplin lain dan pengadaan material maupun manpower. Sehingga project engineer (engineer coordinator) berperan penting untuk menjembatani antar disiplin.
Tahap beikutnya, construction engineer akan menyiapkan beberapa dokumen terkait pekerjaan yaitu membuat metode kerja untuk di ajukan ke pihak perwakilan owner, memeriksa dan memastikan engineering drawing sudah approved oleh pihak owner, breakdown kebutuhan material (BOQ) lalu melakukan cek ke purchasing untuk di lakukan pengadaan, dan membuat estimasi lebih detail terkait manpower (pekerja), tools (peralatan) dan equipment (alat berat) yang akan di gunakan.
Tahap terakhir yaitu seorang construction engineer akan mengadakan meeting dengan superintendent / supervisor seusai disiplin ilmu masing - masing terkait eksekusi pekerjaan. Dalam hal ini supervisor akan di berikan arahan untuk pekerjaan yang akan di kerjakan, metode pekerjaan, durasi, target quality dan safety akan di bahas dalam meeting ini, serta akan di hadiri oleh site manager, project control, HSE dan QC inspector.
Jika di temukan hal-hal yang tidak memungkinkan di laksanakan yang disebabkan keadaan alam, akan berkomunikasi dengan engineer design di head office untuk membahas kemungkinan perubahan desain dan kalkulasi ulang. Kemudian akan di ajukan dokumen perubahan ke client berupa field design change / site querry. Dokumen ini menyatakan perubahan drawing dikarenakan suatu hal tertentu di lapangan.
Untuk menjadi seorang construction engineer yang baik, diperlukan pemahaman terhadap proyek yang di kerjakan lalu di breakdown ke bagian bagian kecil untuk di detailkan. Diperlukan ketelitian karena pada banyak mengalami interface dengan disiplin sehingga koordinasi antar disiplin di butuhkan.