Mana nih para mahasiswa semester akhir yang lagi pusing-pusing lagi menyusun skripsi. Tenang, ini dia 6 tips yang bisa kamu coba dalam menyusun skripsi dari nol. Let's check it out!
1. Menentukan judul konsep terlebih dahulu
Yap! Kesalahan umum mahasiswa dalam menyusun skripsi adalah langsung menentukan judul skripsi. Sebelum menentukan judul skripsi, susun pertama konsep dari skripsi itu sendiri.
Teman-teman bisa menyusun konsep skripsi dengan membuat list tema, kajian, atau isu yang akan dibahas. Ambil yang paling relevan sesuai dengan kemampuan teman-teman.
Setelah menemukan konsep skripsi, kamu bisa memulai menyederhanakannya menjadi judul skripsi. Hal ini akan lebih mempermudah kamu dalam menjelaskan alasan pemilihan judul.
2. Memperhatikan penggunaan rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan poin penting untuk mengetahui penjabaran konsep yang telah dibuat sebelumnya. Di dalam penyusunan skripsi, sedikitnya tiga rumusan masalah akan dipaparkan untuk dijawab.
Perlu diperhatikan! Pengambilan rumusan masalah mesti merangkum seluruh pertanyaan yang ada didalamnya. Bagaikan seperti pondasi, rumusan masalah menjadi pembahasan yang akan dikaji dari awal hingga akhir skripsi.
Oleh sebab itu, keterkaitan dan korelasi antar rumusan masalah harus tertata dan logis. Oleh karena itu, pertanyaan penelitian harus sesuai dengan rumusan masalahnya.
3. Manfaatkan batasan penelitian
Batasan penelitian adalah alat yang membatasi sejauh mana pembahasan di dalam skripsi. Hal ini bertujuan agar pembaca mengerti area yang dikaji sehingga pembahasannya tidak melebar membahas topik lain.
Batasan penelitian berupa sub-bab. Biasanya terletak di bab pendahuluan dengan memuat uraian seperti lokasi dan waktu pelaksanaan penelitian.
4. Perhatikan korelasi antara tinjauan pustaka dengan isi pembahasan
Kesalahan yang sering muncul dalam menyusun skripsi adalah pengambilan tinjauan pustaka yang tidak relevan dengan isi pembahasan. Akibatnya, skripsi hanya dibuat tebal karena tinjauan pustaka.
Penggunaan tinjauan pustaka digunakan untuk mendukung data-data yang dibahas. Biasanya berupa literatur, hasil penelitian, atau karya ilmiah serupa.
Hasil penelitian tidak perlu dimasukkan semuanya, cukup yang berkaitan dengan isi yang dibahas.
5. Membuat pola Input, Proses, Output
Skripsi merupakan satu kesatuan yang terdiri input (alat dan bahan), proses (metode atau tata cara), serta output (hasilnya).
Secara umum, input terdiri pendahuluan, tinjauan pustaka, populasi dan sampel, jenis data, dan sebagainya. Proses, terdiri dari metode pengambilan data hingga cara analisis data. Kemudian, output merupakan hasil dan kesimpulan dari dua tahap sebelumnya.
Pola ini dapat membantu membuat korelasi dan keterpaduan dalam menyusun skripsi. Untuk memudahkan, buatlah kerangka penelitian dengan menjabarkan pola tersebut di tiap rumusan masalah.
6. Sabar dan konsisten
Terakhir, ini adalah saran non-teknis bagi teman-teman yang sedang berjuang dalam menyusun skripsi. Skripsi bukan sekadar lembaran kertas yang memuat hasil data dan angka.
Lebih dari itu, skripsi merupakan kesimpulan dari hasil proses sabar dan konsisten. Skripsi tidak akan pernah selesai jika tidak dikerjakan dengan sabar dan tidak konsisten.
Oleh karena itu, skripsi yang baik bukanlah skripsi yang tebal, melainkan skripsi yang SELESAI.
Sekarang, nyalakan laptop, ambil buku dan pulpen itu. Mulailah berkreasi.