Penghuni kampus tak seindah khayalan hati. pengalaman pertama itu tentunya akan selalu teringat hingga akhir hayat nanti. Pergantian status menjadi mahasiswa dan mahasiswi memang membanggakan.
Menjadi mahasiswa hitungannya udah bisa berpikir secara kritis, bisa mandiri segala hal. Apalagi yang jauh dari orang tua dan sanak saudara, lebih menyayat hati. Karena harus membagi duit untuk sehari-hari.
Kuliah itu bahagia
Banyak orang yang mengira kuliah itu bahagia. Padahal itu hanya gambaran dari luar saja. Pandangan tersebut tercipta karena tayangan FTV. Dimana anak kuliahan digambarkan berstyle keren, nongkrong, eh tau-taunya lulus.
Banyak FTV, sinetron, bahkan drama korea seolah-olah memanipulasi kehidupan nyata anak kuliah. Saat tanggal tua isi dompet ikutan ramping. Mie instan menjadi pilihan utama. Koin lima ratus menjadi penyelamat seperti Iron Man. Keberadaanya sangat disenangi.
Mahasiswa terlibat dengan berbagai kegiatan
Kegiatan mahasiswa erat hubungannya dengan organisasi yang harus diikuti. Untuk persiapan setelah lulus, mahasiswa memaksa diri gabung organisasi untuk mengisi CV, dan mencari relasi. Namun ada juga yang masuk dengan kerelaan hati hingga menjadi mahasiswa abadi.
Akan tetapi, alangkah bagusnya merasakan mass indahnya jadi mahasiswa yang organisasi dan prestasi kayak Maudy Ayunda, punya bisnis sampingan, dan punya kisah cinta kayak di film Dilan. Semua itu butuh proses tidak bisa instan. Seimbangkan antara meniti masa depan dan menikmati masa muda.
Begadang
Kalangan mahasiswa sudah biasa dengan jam tidur pendek. Begadang boleh saja kalau ada perlunya, seperti kata Rhoma Irama.
Tugas yang selalu datang memaksa mahasiswa untuk begadang. Memang perjuangan seberat itu? Mohon maaf bagi yang jomblo abadi atau yang baru saja ditinggal pergi.
Kebanyakan mahasiswa sudah seperti panda. Kalau panda terlihat imut dengan lingkaran mata. Kenapa mahasiswa lebih terlihat perlu di rehabilitasi.
Lingkaran mata yang setiap hari bertambah inci. Kemudian kopi menjadi teman setia begadang pengganti doi. Sehingga jangan heran kebanyakan mahasiswa menjadi anak Indie.
Berkutat dengan skripsi
Kisah perkuliahan yang paling berkesan di hati yaitu saat mengerjakan skripsi. Banyak skripsi para mahasiswa dan mahasiswi yang bertemakan horror.
Dosen yang sulit dihubungi sampai menghosting orang istimewa menjadi bentuk latihan diri. Tak heran kalau mahasiswa tingkat akhir tiba-tiba jadi religius, bukan karena ramadhan namun kewajiban mengerjakan skripsi.
Skripsi yang telah dikerjakan kemudian dikoreksi, sampai dicoret-coret menjadi kebingungan tersendiri. Namun kebanyakan hanya dicoret-coret yang hasilnya membuat pikiran dan hati gusar.
Tidur tak tenang, makan tak jadi. Tetapi mau tidak mau harus dijalani demi sebuah gelar sarjana di kartu undangan pernikahan atau kemudahan mencari pekerjaan.
Hidup memang penuh tantangan. Masalah datang silih berganti. Makanya nikmati dan semua kesusahan akan berlalu.
Setelah mengerjakan skripsi, kisah-kisah selanjutnya yang lebih menyayat hati. Mulai dari kebingungan mencari pekerjaan sampai kebingungan menunggu idaman hati. Memang harus menguatkan diri walaupun hidup memang begini.
Hidup hanya sekali, pahit dan manis harus dinikmati dan semua ini akan terlewati. Jadi nikmati hidupmu dan terus berjuang.