Opini

Apakah Memakai Mobil Listrik itu Ramah Lingkungan?

Mobil listrik dikenal sebagai mobil ramah lingkungan karena bebas emisi. Namun benarkah demikian? Apakah memakai mobil listrik sudah benar-benar ramah lingkungan?

Dewasa ini, Indonesia dihebohkan dengan maraknya topik kendaraan listrik khususnya mobil listrik. Hal ini membuat konten kreator (youtuber) membuat ulasan dan membeli kendaraan tersebut. Mobil listrik menjadi perhatian karena lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional. Dari sini datanglah pertanyaan “Apakah memakai mobil listrik itu ramah lingkungan ?"

Mobil listrik pertama

Mobil listrik pertama kali dikembangkan pada tahun 1832 an oleh Robert Anderson. tahun 1870 an, uji coba mobil listrik pertama kali. Terlepas dari sejarahnya, Mobil listrik mulai digemari di dunia khususnya di Indonesia pada tahun 2000an. 

Elon Musk mulai memproduksi Mobil Listrik melalui perusahaanya sendiri yakni Tesla Inc. Disinilah puncak dari kegemaran mobil listrik. Sejak momen itu, kaum borjuis Indonesia mulai melirik mobil listrik yang mempunyai iming-iming: hemat bahan bakar, ramah lingkungan serta performa yang lebih bagus dibanding mobil konvensional. 

Pernyataan tersebut sangatlah tepat jika kita hanya memandang mobil listrik sebagai objek yang dibahas.

Terlepas dari itu semua, saya akan mencoba membahas terkait dampak lingkungan yang diakibatkan oleh mobil listrik. Katakanlah kita sudah membeli mobil listrik yang 'katanya' ramah lingkungan. Karena bahan bakarnya listrik, pengisian daya dilakukan  dengan mendatangi SPBU ataupun dari rumah masing-masing. 

Mayoritas listrik di Indonesia dihasilkan dari batu bara

Listrik untuk memasok daya diperoleh dari PLTA, PLTU, PLTB, PLTP ataupun lainnya. Pasokan listrik di Indonesia masih didominasi oleh PLTU. Lebih dari 50% listrik Indonesia dihasilkan oleh batu bara. Otomatis Listrik yang kita gunakan untuk mengisi daya mobil listrik berasal dari batu bara. 

Semakin banyak listrik yang dibutuhkan maka semakin banyak pula batu bara yang diperlukan. Padahal penggunaan batu bara ini memiliki banyak dampak buruk  terhadap lingkungan yakni antara: perubahan bentang alam, penurunan kesuburan tanah, terjadinya ancaman terhadap keanekaragaman hayati, penurunan kualitas air, penurunan kualitas udara  serta pencemaran lingkungan. 

Jadi, dapat dikatakan semakin besar listrik yang dibutuhkan oleh mobil listrik ini maka semakin besar pula perusakan terhadap lingkungan.

"Terus bagaimana selanjutnya? Bagaimana kalau saya sudah membeli mobil listrik?"

Masalah dari dampak kerusakan terhadap lingkungan ini dapat ditanggulangi menerapkan penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan baik melalui pemerintah maupun individu sehingga konsep mobil listrik yang ramah lingkungan benar-benar terwujud.

Dari tulisan ini, mobil listrik menjadi potensi kendaraan masa depan. Namun kita jangan mudah termakan oleh hasutan-hasutan konten kreator untuk beralih ke mobil listrik yang katanya ramah lingkungan. Selama Indonesia masih memakai batu bara dalam menghasilkan listrik selama itu pula mobil listrik tidak akan ramah lingkungan. 

Sesungguhnya, tulisan ini merupakan opini belaka dan terimakasih sudah membaca

 

 

Share:

0 Komentar