Pengetahuan

Sisi Lain Dari Pemanfaatan Energi Panas Bumi

Energi panas bumi sangat bermanfaat untuk menjadi sumber energi listrik. Namun bagaimana penggunaan energi panas bumi? Dan seperti apa energi panas bumi?

Sebagian pembaca mungkin sudah familiar dengan panas bumi (geothermal), yang mana panas bumi digunakan untuk menghasilkan listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Namun, banyak kisah dari belahan dunia lain dalam memanfaatkan panas bumiSimak kisahnya dalam tulisan berikut.

Apa itu energi panas bumi

Panas bumi merupakan salah satu energi terbarukan dimana fluida (biasanya air) panas yang dihasilkan akibat pemanasan oleh magma di dalam perut bumi. Pada umumnya hasil panas bumi diklasifikasikan berdasarkan wujud yakni:

  • Water Dominated (Dominasi air)
  • Vapour Dominated (Dominasi uap)
  • Mix (Campuran air dan uap)

Sedangkan pemanfaatan panas bumi dibagi atas 2 yakni:

  • Direct Use (Pemanfaatan Langsung)
  • Indirect Use (Pemanfaatan Tidak Langsung)

Panas bumi yang mempunyai potensi temperatur tinggi (umumnya lebih besar 120oC) dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik (indirect use). Hal tersebut sangatlah lumrah, dan cara instalasinya berdasarkan jenis atau kualitas zat yang dihasilkan panas bumi. Akan tetapi bagaimana jadinya jika panas bumi tersebut memiliki temperatur lebih kecil dari 120oC (temperatur rendah)?

Penggunaan dan penerapan energi panas bumi

Di negara 4 musim, panas bumi dengan temperatur rendah dimanfaatkan sebagai heat pump (direct use). Heat pump berfungsi untuk memanaskan ruangan ketika keadaan lingkungan pada kondisi dingin (musim dingin). Tentu saja hal ini tidak dapat ditemukan di Indonesia, karena Indonesia merupakan negara 2 musim.

Akan tetapi pemanfaatan panas bumi (potensi temperatur rendah) secara langsung dapat diimplementasikan di Indonesia melalui berbagai macam cara, diantaranya: pemandian air panas, kebutuhan pertaniaan atau perkebunan, budidaya ikan, dan lainnya. Di samping itu, limbah hasil dari PLTP (waste geothermal power plant) juga dapat dimanfaatkan sebagai mana pemanfaatan langsung panas bumi, sehingga panas bumi yang diambil atau digunakkan tidak terbuang sia-sia.

Menurut pemerintah Indonesia, potensi panas bumi Indonesia merupakan terbesar di dunia dengan kapasitas 23,9 gigawatt (GW). Maka akan sangat disayangkan jika berkah yang diberikan Tuhan ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya. Di sisi lain, pemanfaatan panas bumi tidak selalu harus dalam bentuk elektrifikasi, melainkan menyesuaikan dengan kebutuhan daerah sekitarnya.

Mari kita ambil contoh. Di NTB terdapat potensi panas bumi dan di NTB juga merupakan penghasil tembakau. Anggap saja pengeringan tembakau di NTB membutuhkan waktu 12 jam. Dalam hal ini panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai pengeringan tembakau di NTB agar lebih cepat. Sehingga, ekonomi dan kesejahteraan daerah tersebut juga meningkat.

Jadi seperti itu kisah lain dari pemanfaatan panas bumi. Mungkin di masa yang akan datang kita (Indonesia) dapat memanfaatkan panas bumi sebagaimana mestinya. Semoga para pembaca setelah membaca ini tersesat di jalan yang benar. Terimakasih sudah membaca.

Share:

0 Komentar