Pengetahuan

Dunia Terancam Krisis Pasir! Sudah Tahu?

Tak banyak yang tahu, di masa depan dunia mungkin akan merasakan krisis pasir. Bagaimana tidak, pasir yang merupakan komoditas terbesar nomor 2 ini, banyak dibutuhkan di berbagai industri. Apa jadinya dunia tanpa pasir? Bagaimana solusinya?

Dunia Terancam Krisis Pasir! Sudah Tahu?

Tambang Pasir
pixabay.com/RitaE

Belum banyak penelitian atau kebijakan yang menangani secara serius mengenai permasalahan pasir ini. Bagaimana tidak, pasir adalah komoditas terbesar nomor 2 yang banyak diekstrak selain air.

Pasir telah banyak digunakan sebagai bahan utama untuk kontruksi bangunan seperti kaca, beton, semen, atau industri seperti barang elektronik. Kebutuhan akan pasir tidak akan pernah berkurang. Namun ketersediaan pasir di dunia pasti berkurang.

Konsumen pasir terbesar di dunia adalah negara-negara di Asia terutama negara yang pertumbuhannya sangat cepat seperti India, China, dan Singapore. Seiring dengan berkembangnya negara tersebut dalam melakukan pembangunan dan reklamasi besar-besaran, permintaan pasir mereka akan terus tumbuh.

Meskipun sepertiga dari permukaan bumi diklasifikasikan sebagai gurun, tidak semua pasir dapat digunakan untuk kontruksi. Pasir di gurun, dengan tekstur yang halus tidak cocok digunakan untuk pembangunan. Sebagai gantinya, penambang pasir harus mengambil di tepi sungai atau garis pantai. Padahal, menambang pasir di sungai dan pantai punya konsekuensi lingkungan.

Walau saat ini belum ada data pasti tentang berapa jumlah pasir yang ditambang seluruh dunia. PBB mencari data ini melalui estimasi dari jumlah semen yang diproduksi di dunia.

Tahukah kamu, untuk menghasilkan 1 ton semen dibutuhkan 10 ton pasir. Jadi setiap tahun di dunia kita menambang sekitar 59 Milyar Ton pasir. Jumlah yang sangat besar bukan?

Apa saja dampak yang akan terjadi apabila pasir dikeruk terus menerus?

Dampak Eksploitasi Pasir Terus Menerus:

 

1. Memicu abrasi

Pasir terbaik untuk kontruksi berasal dari pesisir atau sungai. Sedangkan pengerukan yang terjadi secara terus menerus memicu timbulnya abrasi atau pengisikan tanah pada daerah pesisir pantai. Pada kondisi cuaca ekstrim, hal ini akan membahayakan ekosistem di sekitarnya.

2. Rentan terhadap bahaya alam

Sebagai contoh, karena pasir menjadi penghalang alami di pantai, ketika penghalang itu hilang yang terjadi adalah terjadinya ketidakstabilan ekosistem di dalamnya. Pantai akan semakin rentan dan tidak dapat menghentikan banjir.

3. Hilangnya pulau

Eksploitasi pasir laut berlebihan dapat menyebabkan hilangnya pulau. Seperti contoh 2 pulau tak berpenghuni yang ada di Sumenep, akhirnya menghilang tak berbekas akibat ekploitasi yang berlebihan. Padahal walau tak berpenghuni, pulau ini digunakan masyarakat terutama nelayan untuk melakukan aktivitas jual beli ikan.

4. Merusak ekosistem dan fauna

Rusaknya habitat akibat eksploitasi pasir secara besar-besaran menyebabkan terganggunya ekosistem yang ada di dalamnya. Contohnya matinya terumbu karang akibat keruhnya air laut menyebabkan masalah lain untuk biota lain yang membutuhkan oksigen.

5. Konflik Sosial

Kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tambang pasir, akan memicu pergesekan di antara masyarakat sekitar. Hal ini lumrah terjadi karena masyarakat sekitar hanya akan mendapatkan dampak buruknya.

Lantas bagaimana solusi untuk mencegah fenomena krisis pasir di dunia?

 

1. Langkah tegas penambang pasir ilegal

Selain merugikan negara, penambangan pasir ilegal ini juga merugikan masyarakat dan ekonomi. Mengapa bisa terjadi? pertambangan illegal ini tak berkontribusi untuk pembangunan daerah, karena tidak adanya dana jaminan bagi pemulihan lingkungan dan insentif lingkungan lainnya.

2. Mengurangi permintaan pasir

Beberapa penelitian dilakukan untuk mengurangi permintaan pasir dengan mencari alternatif beton seperti dari sampah plastik dab kayu. Walau hingga kini belum ditemukan bahan serupa yang mampu menggantikan beton dari pasir secara signifikan.

Harapannya akan ada ilmuwan yang akan menemukan bahan alternatif ini di kemudian hari. Selain itu, limbah bangunan dapat digunakan kembali sebagai agregat pembuatan jalan misalnya.


Nah gimana menurutmu sobat teknik? Adakah solusi lain untuk menghentikan krisis pasir ini? Coba tuliskan jawabanmu di kolom komentar ya!

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait