Fun Fact

Asal Usul Lahirnya Tabung Sinar Katode (CRT), Ditemukan Pertama Kali Sama Orang Jerman

Tahukah Anda bahwa penemu tabung sinar katode bukanlah J.J. Thomson

Ricsen10 Januari 2022

Sebagai seorang teknisi tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan  "Cathode Ray Tube (CRT)" atau Tabung Sinar Katode.

CRT merupakan teknologi tampilan (display) pada pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20. Sekarang telah digantikan oleh teknologi yang lebih canggih yaitu Liquid Crystal Display (LCD).

Walaupun demikian, CRT masih digunakan karena memiliki beberapa keunggulan. Salah satunya yakni CRT memiliki kualitas yang baik saat menonton program analog seperti VHS (Video Home System) dan sinyal RF (Radio Frequency). Namun seberapa banyak dari Anda yang mengetahui bahwa CRT bukanlah alat yang diciptakan oleh J.J. Thomson?

Penemu CRT pertama adalah Karl Ferdinand Braun, fisikawan asal Jerman di tahun 1987. Pada mulanya dikenal dengan istilah "Braun's Tube".

Penemuan Braun ini merupakan kombinasi dari penemuan Julius Plücker, Johann Wilhelm Hittorf, Arthur Schuster, serta William Crookes. Mari kita bahas penemuan-penemuan tersebut. J.J. Thomson kemudian menemukan bahwa sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif yang ukurannya lebih kecil dari atom. Partikel tersebut dinamakan elektron.

1. Sinar katode (cathode ray)

Sinar katode merupakan berkas elektron dalam ruang hampa yang bergerak dari elektroda negatif menuju positif . Sinar katode yang ditemukan oleh Julius Plücker dan Johann Wilhelm Hittorf. Tentunya CRT membutuhkan sinar katode. Sebab, karena sinar yang ditembakkan dalam tabung sinar katode dan menghantam layar hingga memberikan tampilan (display) berupa cahaya terang pada layar.

2. Pembelokan sinar katode

Pada dasarnya ketika sinar katode ditembakkan, ia hanya akan bergerak lurus. Dengan memberikan tampilan cahaya di suatu titik.

Lantas bagaimana caranya supaya sinar tersebut bisa merubah lintasannya sehingga menghasilkan tampilan di titik yang berbeda-beda tanpa memindahkan lokasi penembakkan?

Pada tahun 1890, Fisikawan bernama Arthur Schuster dan WIlliam Crookes berhasil membelokan sinar katode. Caranya dengan memvariasikan besaran medan listrik dan medan magnet pada lintasan sinar katode.

Apabila partikel bermuatan positif, ia akan bergerak mengikuti arah dari medan listrik. Atau dari anode menuju katode.

Namun karena sinar katode terdiri dari partikel bermuatan negatif, ia akan berbelok ke arah yang berlawanan dari medan listrik. Atau dari katode menuju anode.

Sedangkan partikel yang bergerak dalam pengaruh medan magnet, ia akan berbelok ke arah yang tegak lurus terhadap bidang yang dibentuk oleh vektor kecepatan serta vektor medan magnet.

Ya, begitulah fakta singkat mengenai sejarah penemuan CRT serta cara kerja CRT. Visualisasi mengenai cara kerja CRT secara jelas dapat Anda lihat pada video berikut.

 

Share:

0 Komentar