Pengetahuan

4 Jenis-Jenis Batubara dan Proses Pembentukannya

Penyebab terjadinya perbedaan jenis batubara

Riska Faramodita8 Februari 2022

Batubara merupakan jenis batuan sedimen yang didalamnya memiliki kandungan carbon dan juga hidrogen. Batubara terbentuk dari adanya fosil dari tumbuhan ataupun hewan yang sudah terkompaksi dengan suhu yang tinggi selama  300 juta tahun lalu.

Proses pembentukan batubara

Proses pembentukan batubara itu sendiri terdiri dari 2 tahap yaitu penggambutan dan pembatubaraan.

Tahap penggambutan merupakan suatu tahap ketika sisa dari tumbuhan terkumpul pada situasi tidak ada oksigen yang berada di daerah rawa. Pada kondisi tersebutlah, sisa-sisa tumbuhan atau fosil dengan bantuan bakteri kemudian akan diubah menjadi gambut.

Tahap kedua yaitu tahap pembatubaraan. Pada tahap ini, proses pembentukan gambut menjadi batubara dipengaruhi oleh tekanan dan juga suhu. Dimana pada kajian penggambutan tadi menyebabkan peningkatan tersebut.

Pada proses inilah yang menyebabkan meningkatnya kadar karbon dalam batubara dan berkurangnya kadar air dan juga oksigen. Dengan perubahan kadar tersebutlah menyebabkan terjadinya perbedaan jenis dan kandungan dari batubara itu sendiri.

Jenis-jenis batubara

Perbedaan tekanan, suhu, serta waktu dalam proses pembentukan batubara akan menghasilkan berbagai jenis batubara. Diketahui, batubara memiliki 4 jenis, yaitu :

1. Peat

Peat merupakan jenis batubara awal terbentuk yang memiliki hampir 75% kandungan air didalamnya. Jenis peat ini dapat digunakan sebagai bahan bakar dan juga mampu menyerap jenis minyak yang cukup baik.

Keterdapatan peat ini biasanya di daerah dataran tinggi yang memiliki banyak gambut

2. Lignite

Lignite merupakan jenis batubara yang memiliki kandungan air lebih kecil dari pada peat yakni sebesar 35 – 37%. Batubara dengan jenis lignite ini memiliki tekstur yang agak lunak dan memiliki warna coklat. Lignite sering dijumpai pada pertambangan batubara di Sumatera.

3. Bituminus

Merupakan jenis batubara dengan warna yang coklat hingga kehitaman. Jenis batubara ini memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi dan kandungan air didalamnya yang kecil. Penggunaan jenis batubara ini biasanya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Keterdapatan jenis bituminus ini di sebagian besar daerah Kalimantan, daerah Muara Enim, PT KPC (Kalimantan)

4. Antrasit

Merupakan jenis batubara yang paling tinggi kandungan karbon di dalamnya. Ciri dari antrasit ini memiliki warna hitam yang mengkilap dan memiliki tekstur yang padat dan ringan. 

Keterdapatan jenis batubara antrasit ini yaitu di Sawahlunto (Sumatera Barat), PT. Bukit Asam (Sumatera Selatan).

Batubara adalah bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Dan penggunaannya di Indonesia masih cukup banyak. Namun, penggalian batu bara perlu diawasi karena tidak semua jenis batubara bisa menjadi bahan bakar. Jenis bituminus dan antrasit merupakan batubara yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.

Share:

0 Komentar