Bagi banyak mahasiswa, hidup hemat sudah menjadi hal yang biasa. Mulai dari makan di warteg, memakai shampoo yang dicampur air, tentu sudah hal yang lazim. Malah terkadang karena kepepet, pinjam sana-sini walaupun ini tidak disarankan. Nah, bagi maba atau mahasiswa baru, yang biasanya mungkin hidup nyaman dengan orangtua dan keluarga.
Ketika masuk zaman perkuliahan tentu tidak bisa lagi seenaknya menghambur-hamburkan uang. Jajan yang dulu di zaman SMA sederajat bisa sepuasnya , kini harus mengatur uang hingga akhir bulan. Ketika zaman sekolah masih bisa nonton di bioskop terdekat, kini harus membatasi. Kemudian, bagaimana caranya sih bagi anak mahasiswa baru supaya bisa hemat dan masih bisa menikmati kehidupan mahasiswa? Berikut 7 tips hidup hemat bagi mahasiswa, khususnya untuk mahasiswa baru.
1. Cari kost di dekat kampus
Tidak semua universitas dekat dengan tempat kos dan tidak semua kos yang dekat dengan kampus. Oleh sebab itu, kamu harus survei sana sini, tanya sana sini. Jangan malu-malu tanya di grup Whatsapp misalnya tentang kos murah di dekat kampus.
Gak perlu gengsi atau malu walaupun biasanya namanya anak muda banyak gengsinya. Tapi kebanyakan gengsi yah malah tekor jatuhnya. Yang dimaksudkan jaraknya dekat kampus adalah kamu masih bisa berangkat dengan jalan kaki. Kalau dapat yang lebih dekat ya syukur.
2. Makan di warteg
Ini sudah merupakan keharusan. Tarulah kalau makan di rumah makan habis sebesar Rp 20.000,- sekali makan nah di warteg bisa sekitar sepertiganya alias Rp 7.000,- sekali makan. Lagipula zaman sekarang menu di warteg udah enak-enak kok, ya gak melulu tahu tempe.
Ada kentang balado, ati ampela, ayam goreng, ikan goreng hingga sayur sop yang rasanya bolehlah diadu dengan warung makan yang lainnya. Di akhir pekan atau ketika dapat rejeki nomplok bolehlah sekali-sekali diselingi dengan makan di warung padang yang harganya sekitar Rp 10.000,- keatas per porsinya. Masalah mau makan di tempat atau bungkus urusan belakangan. Apalagi kalau pas makan di warung padang, konon katanya kalau dibungkus nasinya jadi lebih banyak.
3. Beli perlengkapan kuliah di toko kelontong
Kalau biasanya sebelumnya kamu rajin beli perlengkapan sekolah di toko alat tulis atau stationery, sekarang kurang-kurangilah. Ada alternatif yang bisa dilakukan yakni beli ke toko kelontong. Mulai dari alat tulis, buku tulis, hingga kertas kado beraneka gambar yang cocok untuk keperluan kuliah.
Selain dekat dengan kos-kosan kamu, harganya ramah di kantong. Harga yang miring itu menjadikan kamu bisa berhemat untuk digunakan keesokan harinya. Kalau masalah kualitas tentu kalah dengan stationery kenamaan. Yang terpenting adalah bisa dipakai walau kualitasnya tidak terlalu bagus.
4. Jangan sering jajan
Nah ini umumnya mahasiswi nih yang begini. Satu gelas boba harganya bisa setara dua kali makan di warteg. Jadi ayo pikir kembali sebelum icip ini itu karena bisa menguras kantong kamu. Thai tea, walaupun dijual gerobakan biayanya cukup mahal untuk dibeli sering-sering.
Hal itu dikarenakan wajar karena harga bahan membuat Thai tea tidak murah. Jadi kalau memang ingin banget ya belilah sebulan sekali misalnya untuk membuang rasa penasaran.
5. Tunda nonton bioskop
Biasanya bagi anak gaul, bolak-balik ke bioskop adalah hal yang lazim. Bisa karena tuntutan pergaulan atau memang betul-betul menikmati suasana nonton bioskop. Ini gak bisa sepenuhnya disalahkan karena ya namanya anak muda, pengen selalu mencoba hal yang baru.
Solusinya bagi kamu ya hindari pergaulan yang boros. kamu boleh berteman baik dengan anak gaul tapi ya jangan dekat-dekat banget karena dikhawatirkan terbawa pergaulan yang menguras kantong. Bayangkan kalau setiap ada film baru kamu diajak nonton, kamu tentu gak enak mau nolak terus-terusan padahal uang di kantong kamu makin menipis. Jangan sampai karena pergaulan yang boros mengorbankan kesehatan.
6. Jangan sering lihat media sosial
Lho apa hubungannya, kan media sosial gratis? Nanti dulu, biar dijelaskan terlebih dahulu ya. Memang, main sosial media apapun namanya biasanya gratis. Tetapi kalau hobinya scroll media sosial, tengak tengok foto-foto di Instagram atau lihat FYP di TikTok misalnya kan bisa timbul rasa ingin untuk mengikuti trend.
Kalau sekarang trendnya pakai sepatu sneakers nanti ikut-ikutan. Kalau trendnya kemeja flanel nanti kebawa juga. Sebisa mungkin buka kalua ada yang penting saja. Dan tentu saja follow akun medsos yang positif, yang mendukung perkuliahan misalnya pembelajaran kuliah atau akun akun bermanfaat lainnya.
7. Kurang-kurangin lah yang online-online
Maksud penulis disini adalah segala kemudahan melalui aplikasi. Memang semua menjadi lebih mudah tapi ingat kemungkinan gaya hidup yang akan meningkat dan semakin konsumtif. Kalau kamu mau makan ya datangi bapak-bapak penjual warteg dan beli sesuai kebutuhan. Selain lebih murah dan cepat, juga meningkatkan sosialisasi kita dengan lingkungan.
Gak mau kan kita gak kenal dengan lingkungan sekitar, bahkan ekstrimnya hanya bergaul dengan teman kuliah satu jurusan. Kalau sudah begitu alamat tidak dikenal oleh lingkungan yang buntut-buntutnya menjadikan kamu kurang pergaulan yang positif.
Selain itu kalau mau pergi dengan gojek pertimbangkan lagi. Kalau da mamang ojek di ujung gang atau ada motor teman yang bisa dipinjam itu lebih baik. Selain masalah sosialisasi, juga kamu kamu bisa ngurus SIM C, nah kan ujungnya ada manfaatnya untuk kamu.
Ya mungkin itu aja 7 tips hidup hemat untuk mahasiswa, khususnya mahasiswa baru. Intinya pandai-pandailah bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, perbanyak pergaulan yang positif, dan hindarilah hidup boros. Mudah-mudahan segala informasi di tulisan ini bermanfaat ya untuk kamu.