Manajemen konstruksi sudah ada sejak manusia melakukan pembangunan. Pada waktu awal peradaban, kemungkinan manajemen konstruksi ini hanya berupa sketsa bangunan dengan beberapa catatan di sana-sini, catatan keperluan bahan secara garis besar, pengeluaran biaya yang sudah dikeluarkan dan catatan-catatan lain selama pengerjaan bangunan. Penggambaran bangunan di atas kertas menimbulkan keahlian pada proses menggambar. Dimulai menggambar di atas kertas beralaskan meja gambar kayu, beralih kepada alat-alat gambar yang canggih, sehingga banyak memper-mudah proses menggambar, gambar yang lebih baik dapat dibuat dengan lebih mudah. Munculnya komputer untuk menggambar, lebih jauh lagi mempermudah proses untuk menghasilkan suatu gambar. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka muncullah ilmu manajemen, yang kemudian juga memasuki dunia konstruksi. Muncul teknik-teknik dalam pembuatan jadwal, mulai dari yang paling sederhana seperti barchart, sampai yang rumit dan detil seperti precedence diagram method. Teknik-teknik penjadwalan ini kemudian juga memasuki dunia komputer, sehingga penjadwalan untuk pekerjaan dengan ratusan bahkan ribuan item jadi lebih mudah. Pada buku ini, pertama akan direview dasar-dasar manajemen konstruksi. Selanjutnya, teknik penjadwalan yang paling sering dipakai akan diuraikan pada bagian kedua. Paket-paket program komputer yang populer untuk manajemen konstruksi akan disampaikan secara ringkas pada bagian ketiga. Pada bagian keempat, proses perancangan akan didiskusikan. Bangunan, dimulai dari keinginan sampai dengan adanya bangunan, memerlukan beberapa tahap proses dan cara yang bermacam-macam. Cara bagaimana bangunan diadakan (delivered), diuraikan pada bagian kelima. Dengan banyaknya paket aplikasi di dunia konstruksi, maka muncul juga problem karena masing-masing paket seakan-akan tidak saling berhubungan. Sebagai contoh, paket perhitungan struktur seperti SAP atau ANSYS, sepertinya tidak ada kaitan dengan paket menggambar AutoCAD. Perkembangan teknik-teknik pemrograman muncul di dunia komputer seperti, expert system, fuzzy logic, knowledge-based, dll., membuka kesempatan untuk melakukan penelitian di bidang manajemen konstruksi memakai teknik-teknik baru tersebut.