Mengoperasikan suatu sistem tenaga listrik yang terdiri atas beberapa pusat pembangkit listrik perlu suatu koordinasi di dalam penjadwalan pembebanan besar daya listrik yang dibangkitkan masing‑masing pusat pembangkit listrik sehingga diperoleh biaya pembangkit yang minim. Pada suatu sistem tenaga listrik yang terdiri atas PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air) dan Pusat Listrik Tenaga Termal telah diketahui bahwa biaya pembangkitan energi listrik dari pembangkit termal adalah lebih besar dibandingkan dengan biaya pembangkitan dari pembangkit hidro untuk menghasilkan daya yang sama. Masalah pada operasi sistem tenaga listrik seperti ini adalah dalam melayani beban listrik yang tertentu besarnya dan dalam selang waktu tertentu, di mana dibangkitkan energi listrik yang maksimum pada pusat listrik tenaga air dan optimal pada pusat listrik tenaga termal. Hal tersebut dikenal sebagai masalah optimisasi pembangkitan energi listrik.