Mendukung usaha-usaha yang dilakukan pada kampanye pelaksanaan pertambangan yang baik (GMP/Good Mining Practise), penulis mencoba mengelaborasikan teknis perencanaan operasi tambang bawah tanah block caving beserta kebutuhan infrastruktur penunjang produksi agar dicapai target yang aman, ekonomis, dan efisien ke dalam satu buku. Dengan investasi infrastruktur tambang bawah tanah yang lebih banyak dilakukan pada awal operasi maka sistem penambangan block caving akan memiliki risiko tersendiri terhadap perubahan harga komoditas di tengah pengembangan fasilitas sedang berlangsung. Dengan demikian, faktor nilai ekonomis perlu menjadi salah satu kajian parameter yang perlu ikut menjadi pertimbangan pada rekayasa desain. Sistem penambangan dengan metode block caving adalah memungkinkan operasi produksi dilakukan dalam skala yang lebih besar dibandingkan metode penambangan bawah tanah lainnya. Hal ini tentunya dengan tujuan mencapai biaya yang optimal jika ditinjau dari sisi biaya operasi per ton pengambilan bijih mineral. Namun, demikian operasi produksi ini perlu direncanakan dengan baik agar dipastikan produksi yang aman, selamat, efektif, dan bernilai ekonomis dapat sepenuhnya tercapai. Buku ini membahas operasi penambangan dengan metode block caving atau umumnya dikenal dengan peruntuhan secara gravitasi oleh berat sendiri material yang akan ditambang. Operasi penambangan bawah tanah terdapat aspek geoteknis yang selalu menjadi pertimbangan utama dalam desain perencanaan tambang agar pengembangan dan operasi produksi dapat berjalan sinkron dan stabilitas bukaan terowongan tetap terjaga dengan baik. Pengembangan tambang yang perlu terus berjalan hingga mencapai desain operasi-produksi pada kapasitas penuh memerlukan sinergitas yang baik antara penggalian terowongan, sistem penyanggahan, dan ketersediaan infrastruktur utama maupun pendukung. Pekerjaan rehabilitasi hingga penghentian operasi produksi oleh karena kerusakan dan stabilitas bukaan yang terganggu dapat dihindari dengan perencanaan yang baik melalui pengetahuan yang cukup pada operasi penambangan bawah tanah. Penulis memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung penulisan buku ini sebagai bagian dari target untuk memperkaya khazanah pengetahuan pertambangan di Indonesia. Di era digital mining saat ini penting untuk mengetahui what dan how pada ideal proses penambangan yang terjadi saat ini sehingga rekayasa bisnis proses (business process re-engineering) dengan tujuan menuju pada implementasi teknologi digital yang lebih baik dapat dicapai dan tepat sasaran. Tambahan pengetahuan ini harapannya juga bisa ikut memajukan industri tanah air lain yang berkecimpung langsung atau tidak langsung pada operasi produksi tambang.