Buku ini terdiri dari beberapa bab, bab pertama pendahuluan, bab kedua sistem struktur bangunan gedung tahan gempa, bab ketiga analisa pembebanan struktur tahan gempa, bab keempat desain balok SRMK, bab kelima desain kolom SRMK, bab keenam desain hubungan balok kolom (HBK) dan bab terakhir desain bangunan gedung dengan SRMK. Tingkat peradaban suatu negara dapat diukur melalui kemajuan teknologi bangunan dan material yang digunakan dalam dunia konstruksinya. Salah satu diantara material yang sering digunakan dalam bidang konstruksi adalah beton. Beton merupakan salah satu material utama yang digunakan seluruh engineer di dunia dalam proses pembangunan, baik itu konstruksi gedung, jembatan atau bendungan. Pada jaman mesir kuno, bahan yang mirip dengan beton sudah digunakan sebagai bahan bangunan utama, yang dimana pecahan batu digunakan sebagai agregat dan tanah liat digunakan sebagai bahan adhesive (pengikat). Bahkan Yunani menggunakan material mirip beton pada bangunan mereka yang disebut Santorin Tofa. Dan sejarah juga mencatat bahwa bangsa Roma telah menggunakan beton sebagai bahan utama yang disebut pozzolan. Setelah masa itu, sejarah penggunaan material beton menghilang untuk waktu yang cukup lama hingga muncul kembali pada abad ke-18. Pada masa itu terdapat beberapa ilmuwan yang mengembangkan material beton dalam research mereka, diantara lain: Joseph Espedin; pada tahun 1824 menggunakan sement Portland. Odgar dan Vicat meneliti semendari bahan limestone dan tanah liat (clay). Joseph Parker meneliti batu untuk digunakan pada beton sebagai agregat. John Semitone menggunakan material beton untuk Ediston Lighthouse. Joseph Monier menemukan beton bertulangdan memperoleh hak patennya pada tahun 1867. Thaddeus Hyatt, melakukan pengujian lentur pada balok yang diberi tulangan Tarik (1877). dst…