Proteksi Sistem Tenaga Listrik
Rp 149.000
Rp 114.000
Penulis : Ir. Harnoko S., M.T. & Ir. Sri Lestari, M.T.
ISBN : 978-623-01-3008-3
Tahun Terbit : 2022
Jumlah halaman : vi+234 hlm
Perkembangan sistem tenaga listrik semakin pesat. Pembangkit-pembangkit berdaya besar sudah dan akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan tenaga listrik. Pembangkit-pembangkit tersebar (distributed generation), baik dengan energi terbarukan maupun tidak-terbarukan juga banyak dibangun. Hal tersebut membuat arus hubung-singkat menjadi semakin besar sehingga diperlukan sistem dan peralatan proteksi yang baik dan tepat. Rele-rele proteksi diperlukan untuk mengatasi setiap gangguan yang terjadi di sistem tenaga listrik, dari pembangkit sampai ke beban/konsumen.
Hubung-singkat di sistem disribusi primer diproteksi dengan rele arus lebih (OCR), PBO, SSO dan sekering. Gangguan hubung-singkat di sistem distribusi primer saluran udara banyak yang bersifat sementara. Hal ini diatasi oleh PBO sesuai dengan setelan operasi cepat dan operasi lambatnya bila arus hubung-singkat melampaui setelan arus PBO. Gangguan hubung-singkat di dekat GI diatasi oleh OCR yang akan membuka PMT yang sesuai. Gangguan hubung-singkat di saluran transmisi diatasi oleh rele-rele jarak dan rele arus-lebih terarahkan sebagai rele cadangan. Selain itu juga digunakan rele diferensial untuk proteksi saluran transmisi.
Gangguan-gangguan di generator diatasi oleh berbagai jenis rele karena merupakan sumber tenaga listrik, antara lain rele diferensial, rele daya balik, rele kecepatan-lebih, rele tegangan-lebih, rele hilang-medan, rele lepas-sinkron. Gangguan-gangguan di transformator diatasi antara lain oleh rele diferensial, OCR, rele Buchholz. Proteksi untuk rel (busbar) menggunakan rele diferensial dan OCR. Motor-motor listrik di industri berdaya besar juga diproteksi dengan rele diferensial, selain dengan OCR. Sistem interkoneksi tenaga listrik sangat penting untuk kontinyuitas penyaluran tenaga listrik ke beban sehingga peralatan-peralatan proteksi yang ada harus berkoordinasi dengan baik. Koordinasi proteksi sangat penting untuk diuraikan sehingga terlihat betapa rumitnya mengkoordinasikan rele-rele proteksi.
Gangguan surja petir merupakan gangguan tegangan-lebih yang berasal dari luar. Proteksi terhadap petir yang menyambar kawat fase saluran transmisi jalur udara diatasi oleh arester. Sambaran petir yang mengenai kawat-tanah-udara (OHGW) disalurkan ke tanah melalui menara transmisi menuju ke elektrode tanah. Sistem IGW juga digunakan di daerah yang banyak petir untuk menghindari kemungkinan sambaran-balik. Nilai resistans pentanahan harus dibuat sekecil-kecilnya untuk mempercepat penyaluran petir ke tanah. Cara memperkecil nilai resistans pentanahan antara lain menggunakan bentonit, memparalel elektrode tanah, memperdalam penanaman elektrode tanah dan gabungannya.
Kirim:
100% Produk Original
Terjual:7