Fun Fact

Peran Transportasi Laut sebagai Penjaga Logistik Nasional

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 2/3 wilayah berupa perairan membuat sektor transportasi laut berperan sebagai penjaga aliran logistik nasional. Lalu, apa saja permasalahan logistik yang dialami indonesia?

Syakila Muna Mualia13 November 2021

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Kondisi tersebut membuat pulau-pulau di Indonesia dihubungkan oleh lautan. Konsekuensinya, perlu adanya fasilitas yang dapat membuat lautan sebagai penghubung antarpulau. Dengan luas perairan mencapai 2/3 bagian dari total wilayah, maka peran transportasi laut menjadi sangat penting. Transportasi laut dibutuhkan unutk kegiatan ekonomi, penjaga logistik nasional, dan sebagai pertahanan negara.

Apa itu transportasi laut?

Menurut Nasution, transportasi berarti pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Terdapat tiga hal pokok dalam transportasi, yaitu muatan yang diangkut, tersedianya kendaraan pengangkut, dan terdapat akses jalan yang dapat dilalui. Bagi Indonesia, transportasi laut memiliki peranan yang penting untuk mengubungkan pulau-pulau yang ada.

Transportasi laut erat kaitannya dengan logistik. Bahkan, transportasi laut memiliki peran penting dalam menjaga aliran logistik nasional. Transportasi laut sebagai penjaga logistik nasional berarti sebagai penyalur logistik di seluruh wilayah Indonesia. Salah satu permasalahan logistik di Indonesia adalah tingginya biaya logistik dan lamanya proses bongkar muat.

Biaya logistik di Indonesia tertinggi di bandingkan negara tetangga

Biaya logistik di Indonesia, khususnya di pelabuhan, mencapai 17 persen dari total biaya operasional. Negara lain, seperti Malaysia biaya logistiknya hanya 8 %, Filipina 7%, dan Singapura 6%. Menurut Senior Spesialis Perdagangan Bank Dunia, Hendy Sandee, pada 2013 proses dwelling time di Pelabuhan tanjong priok meningkat dari 4.8 hari menjadi 8 hari. Bahkan, Presiden Jokowi mengaku kecewa dengan hal ini. Kedepannya, ia berharap agar proses dwelling time dapat mencapai selama 2.5 sampai 3.5 hari.

Tingginya biaya logistik dan lamanya waktu bongkar muat merupakan sistem logistik yang kurang baik. Hal itu disebabkan oleh terbatasnya sumber daya mansia. Faktor lainnya adalah pasokan barang belum merata sehingga terdapat perbedaan biaya logistik di kawasan Barat dan Timur.

Kondisi kapal yang sudah tidak memadai dapat menaikan biaya pemeliharaan kapal. Masalah lainnya adalah infrastruktur pelabuhan yang belum memadai, contohnya adalah pendangkalan kawasan pelabuhan. Hal ini membuat kapal sulit bersandar dan membuat antrian kapal.

Selain itu, akses menuju pelabuhan juga berpengaruh. Penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia adalah adanya pungutan liar di wilayah pelabuhan dan tingginya dwelling time.

Apa itu dwelling time

Dwelling time adalah waktu total yang diperlukan peti kemas di tempat penimbunan sementara, dibongkar dari kapal, hingga keluar dari TPS. Proses Dwelling time meliputi pre-costume clearance, customs clearance, dan post-custom clearance.

Pre-custome clearance adalah waktu yang diperlukan sejak peti kemas dibongkar dari kapal hingga melakukan pengiriman administrasi di Bea Cukai.

Customs clearance adalah waktu sejak diajukannya administrasi di Bea Cukai hingga diterbitkannya surat persetujuan dari Bea Cukai.

Post-customs clearance adalah waktu yang diperlukan sejak terbitnya surat persetujuan dari Bea Cukai hingga barang keluar dari tempat penimbunan sementara (TPS).

Perlu adanya kesinambungan dalam rantai logistik. Rantai yang tidak efektif dan efisien berpengaruh pada biaya logistik. Serta  berujung pada tingginya harga barang di masyarakat.

Tingginya dwelling time dan infrastruktur pelabuhan yang kurang memadai dapat membuat kapal-kapal lebih memilih untuk datang di negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

Mengubah pola dwelling time

Solusi yang dapat dilakukan yaitu, pertama dengan mengubah pola dwelling time yang dinilai kurang efektif dan efisien. Kedua, melakukan penambahan dan peremajaan alat bongkar muat agar proses bongkar muat dapat dilakukan lebih cepat. Ketiga, menggalakkan kedisiplinan terhadap semua orang yang terkait di pelabuhan agar tidak ada pungutan liar.

Kombinasi antara rumitnya peraturan  dan tingginya biaya transportasi dalam negeri dapat menghambat daya saing perdagangan Indonesia. Indonesia terus melakukan berbagai perbaikan di bidang logistik domestic. Buruknya kinerja logistik dengan mahalnya biaya angkutan barang, menjadi salah satu penghambat daya saing industri dan perdagangan Indonesia di tingkat Internasional.

Diperlukan waktu yang lama bagi Indonesia untuk melepaskan semua permasalahan logistik. Berdasarkan uraian sebelumnya, transportasi laut sebagai penjaga logistik nasional masih memiliki beberapa permasalahan yang perlu dituntaskan. Jika tidak, distribusi logitsik ke seluruh pelosok negeri tidak bisa optimal dan peran transportasi laut sebagai penjaga logistik nasional akan sulit terwujud.

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait