Mahasiswa teknik sering kali mencari pengalaman kerja sebelum lulus agar lebih siap menghadapi dunia kerja. Dua pilihan yang paling umum adalah magang dan freelance. Kedua pilihan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada tujuan karier dan preferensi pribadi. Lalu, mana yang lebih menguntungkan?
Perbedaan magang dan freelance
Magang adalah program kerja sementara di perusahaan yang bertujuan memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa atau fresh graduate. Magang bisa bersifat wajib atau opsional, tergantung dari kebijakan kampus.
Freelance, di sisi lain, adalah pekerjaan lepas yang bisa dilakukan secara mandiri tanpa terikat kontrak jangka panjang dengan perusahaan tertentu. Freelancer biasanya bekerja berdasarkan proyek yang disepakati dengan klien.
Kelebihan dan kekurangan magang
Mendapatkan pengalaman kerja yang real
Magang memberikan pengalaman langsung bekerja di perusahaan dengan lingkungan profesional. Ini membantu mahasiswa teknik memahami proses bisnis dan budaya kerja di industri yang mereka minati.
Sebagai anak magang, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari profesional yang sudah berpengalaman di bidang teknik, sehingga mereka bisa belajar dari para ahli.
Dapat direkrut setelah selesai magang
Banyak perusahaan menawarkan kesempatan kerja penuh waktu bagi mahasiswa yang menunjukkan kinerja baik selama magang. Ini bisa menjadi jalan pintas untuk mendapatkan pekerjaan setelah lulus.
Jam magang sesuai jam kerja
Magang biasanya memiliki jam kerja tetap, sehingga kurang fleksibel dibandingkan freelance. Mahasiswa harus bisa menyesuaikan jadwal kuliah dengan jadwal magang.
Rawan eksploitasi
Beberapa perusahaan memberikan gaji untuk anak magang, tetapi ada juga yang hanya memberikan kompensasi berupa pengalaman dan sertifikat. Tak jarang magang menjadi masalah yang belum terselesaikan.
Kelebihan dan kekurangan freelance
Memiliki fleksibilitas waktu
Freelance memungkinkan mahasiswa bekerja kapan saja dan di mana saja, sehingga mereka bisa menyesuaikan jadwal kerja dengan kuliah dan aktivitas lainnya.
Mendapatkan penghasilan lebih besar
Mahasiswa teknik yang memiliki keterampilan seperti desain grafis, coding, atau analisis data bisa mendapatkan penghasilan lebih tinggi dibandingkan magang dengan mengambil proyek freelance.
Dapat membangun portofolio sebagai alat personal branding
Setiap proyek freelance bisa menjadi bagian dari portofolio yang menunjukkan keterampilan mahasiswa. Ini bisa membantu mereka mendapatkan proyek lebih besar atau bahkan menarik perhatian perekrut.
Tidak ada stabilitas
Freelancer harus aktif mencari proyek sendiri. Ada kalanya mereka memiliki banyak pekerjaan, tetapi ada juga waktu ketika tidak ada klien yang membutuhkan jasa mereka.
Minim Interaksi dengan Profesional di Industri
Berbeda dengan magang yang memungkinkan mahasiswa bekerja dalam tim dan belajar dari mentor, freelance cenderung lebih individual. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi mereka yang ingin membangun koneksi di dunia industri.
Manakah yang lebih menguntungkan
Pilihan antara magang dan freelance tergantung pada tujuan dan kondisi mahasiswa:
-
Jika ingin mendapatkan pengalaman kerja di perusahaan, belajar dari mentor, dan berpotensi direkrut setelah lulus → Magang adalah pilihan yang lebih baik.
-
Jika ingin fleksibilitas waktu, penghasilan lebih besar, dan kesempatan membangun portofolio mandiri → Freelance lebih cocok.
Sebagian mahasiswa bahkan memilih untuk melakukan keduanya secara bersamaan, misalnya magang di perusahaan sambil tetap mengambil proyek freelance untuk menambah penghasilan dan pengalaman.
Kesimpulan
Baik magang maupun freelance memiliki manfaat masing-masing bagi mahasiswa teknik. Magang memberikan pengalaman kerja profesional dan peluang direkrut setelah lulus, sementara freelance menawarkan fleksibilitas dan potensi penghasilan yang lebih besar. Mahasiswa harus mempertimbangkan tujuan karier dan kondisi pribadi sebelum memilih jalur yang paling sesuai.
Jadi, apakah kamu lebih tertarik dengan magang atau freelance?
0 Komentar
Artikel Terkait
