Pengetahuan

Mengenal Perbedaan Profesi Data Science, Data Analyst, Data Engineer dan Data Architect

Profesi di bidang data saat ini menjadi profesi yang menjanjikan baik untuk peluang kerja maupun dari segi ekonominya. Oleh karena itu banyak orang yang menjadikan profesi di bidang data sebagai profesi impian. Tapi sebelum menentukan profesi di bida

M. Ulud Risaldi12 Oktober 2021

Kebutuhan profesi di bidang data semakin berkembang karena era Big Data. Penggunaan data sebenarnya sudah dimulai tepat pada tahun 1663. Tujuannya untuk mencari sebuah kesimpulan dan keputusan dari data-data yang ada. Pada tahun 2000an, Doug Laney mengenalkan 3 konsep Big Data yang terdiri dari volume, velocity dan varietas.

Perkembangan big data

Big Data berkembang secara linier seiring dengan perkembangan berbagai platform dan teknologi. Salah satunya adalah IoT. Sehingga data menjadi semakin kompleks dan harus terus diolah untuk berbagai macam keperluan. Setiap individu pasti memiliki data.

Untuk perusahaan, data merupakan sesuatu yang sangat penting untuk analisa, identifikasi dan pengambilan keputusan. Ketergantungan pengelolaan data ini membuat munculnya berbagai profesi terkait pengelolaan data, seperti Data Science, Data Analyst, Data Engineer dan Data Architect. Meskipun datang dari sumber yang sama, namun profesi-profesi punya spesifikasi dan perbedaan spesifik.

Data Science

Data Science adalah profesi yang memiliki tangggung jawab untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisa data untuk menghasilkan informasi. Infromasi tersebut dipakai sebagai acuan untuk mengambil keputusan dalam sebuah instasi.

Seorang Data Scientist harus memiliki beberapa kemampuan seperti menguasai bahasa pemrograman Python atau R, pengelolaan database, statistika dan machine learning. Profesi ini menjadi salah satu profesi yang banyak peminat di masa sekarang. Tentunya masih sangat dibutuhkan untuk masa depan.

Data Analyst

Data Analyst adalah profesi yang hampir mirip dengan Data Science. Sederhananya, data analyst bertugas untuk menerjemahkan data menjadi sebuah laporan. Kemampuan yang harus dimiliki seorang Data Analyst yaitu memahami aplikasi pengolah data seperti MS. Excel, SPSS, dan SAS.

Perbedaan utama Data Science dan Data Analyst terletak pada hasil data yang diolah. Data Science harus membuat data menjadi suatu keputusan. Data Analyst menerjemahkan data untuk dijadikan laporan agar dapat dimengerti oleh orang lain.

Menurut World Economic Forum (WEF) melalui laporan Prediksi Perkembangan Pasar Tenaga Kerja Tahun 2020-2025, data analyst dan data scientist menjadi profesi paling banyak dicari di tahun 2025.

Data Engineer

Data Engineer memiliki tanggung jawab untuk membuat suatu sistem teknis untuk mengolah data. Kemampuan yang harus dimiliki oleh Data Engineer adalah penguasaan bahasa pemrograman SQL dan Python, memahami bidang Cloud Platform, Matematika dan memahami perancangan Scripting.

Sebelum Data Analyst dan Scientist menyajikan data, data harus diolah oleh Data Engineer. Dikutip dari Noodle.com Data Engineer dapat mencapai jabatan sebagai Chief Data Officer, yang artinya membawahi Data Analyst

Data Architect

Data Architect merupakan profesi yang menjadi bertugas sebagai arsitek dari data yang diolah. Tanggung jawabnya meliputi mengelola, mendesain, dan merencanakan seperti apa struktur database untuk perusahaan.

Biasanya Data Architect harus mampu menguasasi logical data modelling, policies development, querying modeling dan werehousing.

Pengelolaan data menjadi profesi yang memiliki nilai valuasi yang cukup tinggi. Hal ini tak lepas dari berbagai tanggung jawab yang bisa menentukan kemajuan perusahaan. Selain itu profesi ini banyak dibutuhkan saat sekarang dan masa depan.

Peluang penyerapannya juga luas. Hampir semua sektor butuh data arena mulai dari pendidikan, ekonomi, sosial dan teknologi. Serta mampu mengelola data secara efisien untuk mencapai kemajuan. Jadi apakah kamu mulai tertarik mencoba berkarir dalam bidang data?

Share:

0 Komentar

Artikel Terkait