Opini

Dilema Mahasiswa Semester 6, Skripsi Dulu atau Proyekan Dulu?

Godaan anak teknik semester 6, skripsi dulu atau proyekan dulu?

Ummu Rahayu29 Mei 2021

Godaan anak teknik semester 6 adalah tawaran proyekan dari dosen atau senior. Tawaran ini sering kali menggiurkan karena pertama, biasanya bukan soal duit, tapi lebih ke pengalamannya. Ikut proyek pun seperti jadi kesenangan tersendiri bagi mahasiswa teknik tingkat akhir.

Tapi yang namanya sudah tahun akhir pasti mulai galau dengan yang namanya skripsi. Bahkan, ada kurikulum yang mengharuskan mahasiswa mengajukan proposal pada semester 6. Nah, di sini titik bimbangnya, mau pilih mana, skripsi dulu atau proyekan dulu?

KALAU KAMU PILIH PROYEKAN

Proyekan sejak mahasiswa boleh, bukan hal terlarang. Ada beberapa keuntungan yang bisa kamu dapatkan, tapi kamu juga perlu hati-hati.

1. Ikut Proyekan Menambah Pengalaman Kerja Sejak Dini

Menambah pengalaman sudah pasti. Ikut proyekan mengenalkan kamu pada dunia kerja ketika lulus nanti. Hal ini tentu menambah nilai jual kamu ketika melamar kerja setelah meraih gelar sarjana.

2. Membangun Jaringan untuk Bekal Lulus Nanti

Dengan ikut proyekan, kamu bisa bangun relasi ke dosen, senior, atau teman-teman tim. Kalau trek rekormu bagus, sangat mungkin mereka mengajakmu ikut proyek lagi.

Nah, buat temen-temen dari daerah yang agak susah cari kerja swasta di bidang teknik, apalagi yang mau kerja lepas (freelance) atau terjun di dunia konsultan, relasi yang sudah kamu bangun sejak mahasiswa ini bakal bermanfaat banget. Kamu bisa menggunakan jaringan ini untuk bertahan sementara, sambil menunggu lamaran kerjamu diterima.

Buat yang kerja lepas atau dapat proyek, kamu bisa gunakan lagi relasi tersebut kalau sewaktu-waktu perlu tambahan personil. So, bangunlah hubungan yang baik dengan rekan proyekanmu ya.

3. Nambah Cuan Sudah Pasti

Ikut kerja ya harus dibayar. Nambah uang jajan sudah pasti, sekalian buat biaya skripsi dan wisuda nanti.

But, sebaiknya kamu jangan menuntut bayaran yang mahal dulu. Orang menggunakan mahasiswa supaya bayarannya lebih murah itu wajar. Tugas yang mereka beri pun tidak mungkin melebihi kapasitasmu.

Banyak mahasiswa tanpa pengalaman yang dengan polosnya menuntut bayaran tinggi. Well, ingat dulu dek, kamu lho belum bisa apa-apa. Tapi, menuntut uang transport, uang makan, uang rokok, itu wajar.

4. Buat Surat Referensi Kerja

Pengalaman kerja sebelum lulus kuliah biasanya tidak dihitung kalau kamu mau menjadi personil (tenaga ahli) di proyek pemerintah atau swasta. Tapi, ada baiknya kamu membuat surat referensi pekerjaan yang kamu ikuti sejak mahasiswa.

Lampirkan saja, karena akan jadi bahan pertimbangan saat melamar sebagai karyawan di kantor pemerintah ataupun swasta. Referensi kerja ini juga jadi nilai plus buat kamu yang ingin jadi pekerja freelance.

5. Bukan untuk Pelarian

But, guys, ikut proyekan boleh, tapi bukan selamanya juga. Hati-hati, ikut proyekan bisa membuatmu merasa aman atau malah jadi pelarian dari yang namanya skripsi. Ngaku deh, banyak mahasiswa yang meninggalkan skripsi karena alasan sibuk proyekan padahal sih karena memang nggak mau ngerjakan skripsinya.

KALAU KAMU PILIH SKRIPSI

Nggak ada salahnya juga kalau kamu mau fokus skripsi dulu. Ada banyak keuntungan dengan pilihanmu ini.

1. Menyelesaikan Satu Tahap Kehidupan

Ada kelegaan tersendiri buat mereka yang sudah skripsi dan lulus. Satu tahap kehidupan sudah mereka lewati dan siap untuk naik ke tangga selanjutnya.

Mereka tidak lagi mengalami perasaan “gantung”. Mereka bisa fokus dengan jenjang karir yang lebih pasti tanpa ada status “ngambang”.

2. Pengalaman Kerja Langsung Diakui

Seperti yang sudah aku jelaskan tadi, pengalaman kerja setelah lulus lebih diakui, apalagi kalau kamu mau jadi tenaga ahli di proyek pemerintah maupun swasta.

Kalau statusmu masih mahasiswa, percuma dong pengalaman kerja banyak tapi nggak bisa dipakai untuk meningkatkan kompetensimu di dunia profesional. Begitu jadi personil proyek, kamu seperti mulai dari nol lagi, apalagi kalau kamu mau jadi Konsultan Perorangan.

Berdasarkan Permen PUPR Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, pengalaman kerja dihitung sejak personel lulus pendidikan minimal sesuai persyaratan untuk memperoleh SKA (Sertifikat Keahlian) atau SKTK (Sertifikat Keterampilan Kerja). Jasa Konstruksi yang dimaksud bukan hanya menyangkut teknik sipil, tapi juga arsitektur, planologi, mesin, elektro, lingkungan, dan lain-lain.

3. Status Karirmu Jelas

Semakin cepat kamu lulus, semakin cepat kamu meniti jenjang karir karena statusmu sudah jelas, bukan lagi mahasiswa. Kemudian, pengalaman kerja yang sudah kamu tempuh setelah lulus bisa dipakai untuk meningkatkan kompetensi, contohnya jenjang sertifikat.

Bayangkan, kalau telat lulus 3 tahun misalnya, ketika lulus kamu hanya bisa menduduki jabatan tingkat dasar, padahal teman-teman lain sudah ada yang jadi kepala staf. Buat yang sudah lulus 5 tahun bahkan bisa jadi team leader. Makin tinggi jabatan, makin besar juga gajinya kan.

MAUNYA SIH PILIH KEDUANYA

Bisa juga. Sangat bisa. Triknya, kamu bisa pakai hasil proyekan kamu untuk bahan skripsi. Saat ikut proyekan, pasti ada data-data yang bisa kamu akses sehingga kamu nggak perlu survey dan analisa lagi untuk skripsi.

Lebih gampang lagi kalau dosen yang mengajakmu proyekan bisa jadi dosen pembimbing. Komunikasimu di ujian skripsi nanti pun bakal lebih gampang.

So, yang skripsi tetap berjuang, yang proyekan skripsinya jangan ketinggalan.

Share:

0 Komentar