Opini

Beberapa Momen yang Bikin Kamu Merasa Gagal Jadi Anak Teknik

Merasa gagal sebagai anak teknik itu wajar kok

Pernah merasa jatuh bangun sebagai anak teknik? Sepertinya sudah pasti, ya. Merasa gagal itu wajar kok, selama bisa bangkit kembali dan melesat lebih tinggi dari sebelumnya. Kadang malah setelah melesat menjauh, kita merasa "kok kaya gini dulu gua gak bisa ya?". Nah, sebagai ajang nostalgia dan mewanti-wanti adik-adik yang baru masuk ke dunia keteknikan, berikut beberapa hal yang membuat anak teknik gagal sebagai "anak teknik". Cekidot!

1. Ketika Melakukan Lab dan Gagal

Adek.... Lab tak selamanya indah dek....!

Mungkin itu perkataan dari kating-kating yang sudah merasakan betapa pahitnya dunia laboratorium. Gagal dalam proses eksperimen? Coba lagi dari awal. Salah di laprak? Sudah pasti mengulang juga. 

Intinya lab itu tidak seindah yang ada di film-film. Kamu dituntut untuk bisa sesuai dengan tata laksana yang berlaku. Juga dibutuhkan ketekunan dan ketelitian dalam menjalankan eksperimen.

2. Ketika Tidak Mengerti Apa-Apa

Sehari sebelum ujian dan belum mengerti apa-apa itu adalah another level of pain. Asli sakitnya tuh di kepala! Cenat-cenut di sana sini. Belum lagi kalau sudah mati-matian sehari sebelumnya.

Memang, banyak yang berkata di kuliah itu tidak bisa pakai sistem SKS (Sistem Kebut Semalam). Akan tetapi, bagi beberapa orang yang mudah lupa, mereka terpaksa melakukan itu. Meskipun sudah belajar dari jauh-jauh hari. Yang bahaya, sudah mudah lupa, eh pas belajar tidak mengerti apa-apa. Amsyong deh! 

3. Ketika Teman di Kelas/Pekerjaan Jauh Lebih Jenius

Tidak dapat dipungkiri ya, bahwa orang yang jenius itu bikin insecure. Mereka sepertinya hidupnya santai banget gitu, ketika kita harus mati-matian belajar demi lulus matkulu. Terkadang di tempat kerja, mereka mudah melakukan troubleshooting sedangkan kita mencarinya lama. Sudah pasti lah, rasa iri juga ada di sana. 

Dan percayalah... hal ini terkadang membuat kita merasa gagal. Meskipun kita tahu, belajar dari keunggulannya bukanlah pilihan yang buruk. 

4. Ketika Mengulang Matkul /  IPK Buruk Rupa

Tidak mengulang matkul, tetapi IPK buruk rupa juga sama saja rasanya. Memang sih, ada beberapa matkul yang kesannya "dah yang penting lulus aja". Tetapi, kalau sudah tengah malam,  begadang mengerjakan laporan praktikum atau tugas matkul lain. Pasti sering terlintas "kalau IPK gua kaya begini, ada gak ya perusahaan yang mau nerima?"

Percayalah, ketika kita berpikir seperti itu, rasa gagal sebagai anak teknik akan muncul. 

5. Ketika Hasil Kita Dihargai Jauh Lebih Rendah dari yang Seharusnya

Ketika kamu sudah membuat suatu project, tetapi projek tersebut hanya dihargai murah. Atau mungkin ketika kamu sudah mengerjakan tugas sepenuh hati, tetapi nilainya dapat jelek. Bahkan yang paling parah, kamu sudah bekerja sepenuh hati, belum naik jenjang karir. Pasti rasa gagal dan dongkol akan datang.

Tetapi, kalau kamu memang tidak dihargai lakukanlah 3C. Cari kesalahanmu di mana. Cari cara evaluasinya bagaimana. Carilah tempat yang menghargai dirimu. Jangan cuma berkutat di dalam satu lingkungan/pekerjaan yang tidak memberimu feedback positif. 

Penutup

Ya, itulah beberapa hal yang bisa membuat kita sebagai anak teknik merasa gagal. Tetapi, merasa gagal saja tidak cukup, harus ada evaluasi lanjutan. Jadikan rasa gagal sebagai pecut menuju kesuksesan. Sesungguhnya, kegagalan adalah kesuksesan yang belum datang. 

Share:

0 Komentar