CBDC dan Tether
CBDC atau Central Bank Digital Currency sedang ramai diperbincangkan oleh publik. Banyak orang yang salah mengira bahwa proyek ini adalah kripto yang diatur oleh negara. Sebenarnya, tidak sepenuhnya salah. Karena CBDC, secara singkat adalah representasi digital dari suatu mata uang fiat yang eksis di dalam suatu negara.
Namun, CBDC bukanlah sebuah bentuk cryptocurrency. CBDC secara prinsip tidak memiliki perbedaan dengan uang fiat yang biasa kita temui. Hanya saja, kita memindahkannya dari bentuk kertas ke bentuk digital.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan Tether, sang Stablecoin. Tether adalah mata uang kripto yang nilainya stabil, karena dijamin dan mengacu kepada nilai suatu mata uang asli yang ada di dunia real. Sebagai contoh USD Tether atau USDT, dijamin oleh nilai mata uang USD, sehingga nilainya mendekati atau bahkan sama dengan USD. Namun, CBDC tidaklah dijamin dan mengacu kepada satu mata uang. Karena CBDC itu sendirilah sang mata uang masa depan bisa dipakai untuk menjamin Tether. Hal ini dikarenakan otoritas yang berhak menerbitkan CBDC hanyalah Bank Sentral dari suatu negara.
Di Manakah CBDC Sudah Diterapkan?
Jawabannya adalah di negeri tirai bambu, China. Meskipun negara ini adalah negara yang telah melarang peredaran uang kripto seperti Bitcoin, namun China adalah negara pertama yang mengeluarkan CBDC. Tebak apa yang terjadi? Dengan diadakannya CBDC ini, China berhasil mengungkap ratusan kasus korupsi yang sebelumnya tersembunyi. Atas sentimen positif ini, beberapa negara di dunia pun mulai berencana untuk mengadopsi CBDC.
Bagaimana dengan Indonesia? Dilansir dari CBDC Insider, Indonesia berminat untuk mengadopsi CBDC karena melihat perkembangan dompet digital seperti OVO, DANA, dll yang membawa dampak positif selama pandemi covid-19. Namun, Bank Indonesia masih belum mengetahui platform yang digunakan untuk rupiah digital nantinya.
Lalu Apa Perbedaannya CBDC dengan Cryptocurrency?
Jikalau kita bisa lihat, ada beberapa perbedaan antara CBDC dan Crypto yang nampak dengan jelas. Jikalau bisa disimpulkan, ada 4 perbedaan utama antara CBDC dan Cryptocurrency pada umumnya.
1. CBDC Tersentralisasi dan Crypto Sebaliknya
Ya, ini adalah perbedaan yang paling mendasar dari keduanya. Prinsip desentralisasi memang menjadi sebuah prinsip yang ditawarkan dan digaung-gaungkan oleh cryptocurrency. Cryptocurrency memberikan sebuah utopia mengenai semua orang memiliki hak yang sama terhadap kekayaan yang ada. Bahkan, sampai sekarang kita tidak tahu siapa penemu Bitcoin yang asli. Yang kita ketahui, hanya orang atau organisasi tersebut bernama anonim, Satoshi Nakamoto.
Sebaliknya, untuk CBDC, kita tahu bahwa yang mengeluarkannya adalah Bank Sentral dari suatu negara.
2. Hal yang Direpresentasikan
CBDC, adalah perwujudan dari mata uang kertas yang diubah ke dalam bentuk digital. Namun, Cryptocurrency adalah sebuah mata uang digital yang dipakai untuk merepresentasikan project yang tercantum di dalam Whitepaper. Hal ini tentunya membuat CBDC dan Cryptocurrency memiliki fungsi yang berbeda.
3. Tingkat Legalitas
CBDC, tentu saja akan menjadi legal sebagai alat pembayaran di suatu negara. Sebagai contoh, Indonesia dengan Rupiah digital, China dengan Yuan digital dan sebagainya. Namun, di berbagai negara Cryptocurrency menjadi legal jikalau diperlakukan sebagai aset, bukan alat pembayaran yang sah.
Bank Indonesia sudah menyatakan kalau Cryptocurrency ilegal jikalau dipakai sebagai alat pembayaran yang tidak bersifat aset. Cryptocurrency hanya bisa dipakai sebagai alat pembayaran dalam beberapa hal seperti dalam game crypto dan pembelian NFT. Yang nantinya, token ataupun coin yang dipakai untuk membayar tersebut harus ditukarkan ke mata uang yang berlaku di negara tersebut.
4. Jenis Coin yang Beredar
Jikalau kita sadar, Cryptocurrency memiliki banyak sekali jenis coin dan token yang beredar. Mulai dari BTC sang ibu dari semua koin, hingga koin-koin anjing seperti ShibaInu. Namun, untuk CBDC, kemungkinan yang beredar hanyalah 1 jenis untuk 1 negara. Seperti Rupiah digital untuk Indonesia, Yuan digital untuk China, dll. Tidak akan ada 2 jenis mata uang di dalam suatu negara untuk CBDC.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai CBDC. Semoga saja digitalisasi keuangan ke depannya akan menjadi semakin baik. Dan ini gak menutup kemungkinan kalau pengembangan teknologi CBDC nantinya, membuat para Anak Teknik bisa masuk ke sektor keuangan tanpa meninggalkan ilmu tekniknya.