Teknologi

Mengenal Mikrometer: Fungsi, Jenis, dan Cara Menggunakannya dengan Akurat

Pelajari cara menggunakan mikrometer dengan panduan lengkap dan mudah dipahami ini! Temukan jenis-jenis mikrometer, cara membaca hasil pengukuran, serta contoh pengukuran presisi tinggi untuk kebutuhan teknik dan industri.

wahyudin6 Januari 2025

Mikrometer, siapa yang tidak pernah mendengarnya? Meski mungkin terdengar teknis dan rumit, alat ini sebenarnya sangat penting dan banyak digunakan di berbagai bidang, terutama di dunia teknik dan industri. Jika kamu baru pertama kali mendengar tentang mikrometer, jangan khawatir! Di artikel ini, kita akan membahas mikrometer secara lengkap, mulai dari pengertian, jenis-jenis mikrometer, cara penggunaannya, hingga tips perawatannya. So, simak terus, ya!

Apa Itu Mikrometer?

Mikrometer adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda-benda dengan tingkat presisi yang sangat tinggi. Bayangkan kalau kamu ingin mengukur ketebalan sebuah kawat atau diameter sebuah baut yang sangat kecil, menggunakan penggaris biasa mungkin sudah tidak cukup akurat. Nah, mikrometer hadir untuk mengatasi masalah ini.

Alat ini bekerja dengan prinsip sederhana: dua buah spindle (ujung yang dapat digerakkan) yang mengapit benda yang diukur, kemudian hasil pengukuran ditunjukkan pada skala yang ada di mikrometer. Yang membedakan mikrometer dengan alat ukur lainnya adalah ketepatan dan kemampuannya mengukur objek dengan tingkat presisi hingga 0,01 mm atau bahkan lebih kecil lagi.

Komponen Mikrometer: Gimana Cara Kerjanya?

Secara sederhana, mikrometer terdiri dari beberapa komponen utama yang saling bekerja sama untuk memberikan pengukuran yang akurat. Yuk, kita bedah satu per satu!

  1. Thimble ( Skala Nonius) : Biasanya terdapat angka yang menunjukkan ukuran utama. Thimble  ini berputar saat kita memutar ratchet (pengatur kekuatan tekanan).
  2. Sleeve (Skala Utama) : Sleeve adalah bagian batang mikrometer yang diam, dan biasanya terdapat skala utama dengan garis-garis pengukuran. Berfungsi untuk memberikan nilai pengukuran utama (dalam milimeter atau inci). Digunakan bersamaan dengan skala pada thimble untuk menentukan hasil akhir pengukuran.
  3. Anvil : Anvil adalah bagian tetap dari mikrometer yang berbentuk seperti bantalan atau ujung datar kecil di satu sisi rangka. Berguna sebagai titik tumpuan benda yang diukur, dan Bekerja sama dengan spindle untuk menjepit benda dengan presisi.
  4. Spindle (Poros) : Bagian yang bergerak dan digunakan untuk menekan benda yang diukur.
  5. Ratchet ( Roda Gigi) : Ini adalah bagian yang akan mengatur tekanan saat kita mengukur benda. Ratchet membantu memastikan tekanan yang diberikan tetap konsisten, sehingga pengukuran lebih akurat.
  6. Rangka (Frame) :  Rangka mikrometer biasanya berbentuk seperti huruf "C" atau setengah lingkaran, dibuat dari bahan logam yang kuat untuk menahan tekanan selama pengukuran. Berfungsi Menopang semua komponen lainnya, termasuk anvil dan spindle.
  7. Ratchet Stop (Pemutar Pengaman) : Ratchet stop adalah komponen tambahan berbentuk kenop kecil yang biasanya ada di ujung thimble. Berguna untuk mengontrol tekanan saat spindle menjepit benda, sehingga pengguna tidak memberikan tekanan berlebihan. Memastikan konsistensi dalam pengukuran dengan menjaga tekanan tetap stabil.
  8. Locking Device (Pengunci) : Locking device adalah mekanisme kecil yang bisa dikunci untuk menahan posisi spindle setelah benda diukur. Berguna untuk mengunci posisi spindle untuk mencegah perubahan selama pembacaan. Memudahkan pengguna untuk mencatat hasil pengukuran dengan lebih nyaman.

KOMPONEN MICROMETER

Jadi, saat kamu memasukkan benda yang akan diukur di antara anvil dan spindle, kemudian memutar thimble, mikrometer akan memberikan hasil yang terukur dengan sangat presisi. Mudah kan?

Jenis-Jenis Mikrometer

Ada beberapa jenis mikrometer yang masing-masing memiliki fungsi berbeda, tergantung pada jenis benda yang ingin diukur. Mari kita lihat beberapa jenis mikrometer yang umum digunakan:

1. Mikrometer Sekrup (Micrometer Screw Gauge)

Ini adalah jenis mikrometer yang paling umum dan sering digunakan. Mikrometer sekrup biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter objek dengan akurasi yang sangat tinggi. Misalnya, kamu bisa menggunakannya untuk mengukur ketebalan pipa, plat logam, atau benda berbentuk bulat lainnya. Mikrometer sekrup dilengkapi dengan pengukur yang memudahkan pembacaan hasil pengukuran. 

Mikrometer Sekrup (Micrometer Screw Gauge)

2. Mikrometer Dalam (Inside Micrometer)

Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam suatu objek, misalnya diameter dalam sebuah lubang atau celah. Mikrometer jenis ini dilengkapi dengan anvil atau ujung pengukur yang lebih kecil dan dapat disesuaikan untuk berbagai ukuran lubang.

MICROMETER-INSIDE-DIAMETER

3. Mikrometer Kedalaman (Depth Micrometer)

Jika kamu perlu mengukur kedalaman suatu lubang atau celah yang dalam, mikrometer kedalaman adalah pilihan yang tepat. Mikrometer ini memiliki ujung pengukur yang panjang dan ramping sehingga bisa masuk ke dalam celah atau lubang untuk mengukur kedalamannya.

Mikrometer Kedalaman (Depth Micrometer)

5. Mikrometer Digital

Untuk yang lebih modern dan praktis, mikrometer digital hadir dengan tampilan layar digital yang membuat pembacaan hasil pengukuran jadi lebih mudah dan cepat. Dengan mikrometer digital, kamu nggak perlu lagi pusing-pusing membaca skala manual karena hasilnya langsung muncul di layar.

micrometer-digital
 
Cara Menggunakan Mikrometer

Menggunakan mikrometer bisa dibilang cukup mudah jika kamu mengikuti langkah-langkah yang benar. Berikut adalah cara umum untuk menggunakan mikrometer, khususnya mikrometer sekrup atau mikrometer luar:

  1. Persiapkan Mikrometer dan Benda yang Akan Diukur Pastikan mikrometer dalam kondisi bersih dan tidak ada kotoran atau debu yang bisa memengaruhi hasil pengukuran. Letakkan benda yang ingin diukur di antara dua spindle mikrometer.
  2. Pastikan Spindle Tertutup dengan Baik Putar spindel penggerak dengan perlahan sampai benda yang diukur terjepit dengan rapat, namun tidak terlalu keras. Jangan terlalu menekan benda, karena bisa mengubah hasil pengukuran.
  3. Baca Hasil Pengukuran Pada mikrometer sekrup, hasil pengukuran biasanya terbaca pada dua skala: skala utama yang terdapat pada batang mikrometer, dan skala vernier atau skala tambahan yang ada pada bagian pengukur. Pada mikrometer digital, hasil pengukuran langsung ditampilkan di layar.
  4. Lakukan Pengukuran Ulang Jika kamu ingin memastikan hasilnya akurat, lakukan pengukuran lebih dari satu kali dan pastikan hasilnya konsisten.

Kenapa Mikrometer Itu Penting?

Mikrometer digunakan untuk pengukuran presisi tinggi, yang artinya alat ini sangat penting dalam dunia teknik, manufaktur, otomotif, dan bahkan di laboratorium penelitian. Berikut adalah beberapa alasan mengapa mikrometer itu penting:

  1. Presisi Tinggi : Mikrometer mampu mengukur benda-benda dengan ketelitian hingga 0,01 mm atau bahkan lebih kecil, yang tidak bisa dicapai oleh alat ukur biasa seperti penggaris atau kaliper.
  2. Penting dalam Proses Produksi : Di industri manufaktur, mikrometer digunakan untuk memeriksa dimensi produk dan memastikan bahwa semua bagian mesin atau komponen memenuhi standar yang telah ditentukan.
  3. Memastikan Kualitas Produk : Mikrometer membantu memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada cacat, yang penting untuk kualitas dan keamanan produk akhir.
  4. Fleksibilitas dalam Pengukuran : Dengan berbagai jenis mikrometer, kamu bisa mengukur benda dengan berbagai bentuk dan ukuran, mulai dari benda kecil seperti baut hingga benda besar seperti pipa atau komponen mesin.

Tips Merawat Mikrometer Agar Awet

Karena mikrometer adalah alat yang cukup sensitif dan memerlukan ketelitian, merawatnya dengan baik sangat penting agar alat ini tetap berfungsi dengan baik dan presisi. Berikut beberapa tips perawatan mikrometer:

  1. Bersihkan Setelah Digunakan : Selalu bersihkan mikrometer setelah digunakan dengan kain lembut untuk menghilangkan debu atau kotoran. Hindari penggunaan kain kasar atau bahan kimia keras yang bisa merusak permukaan mikrometer.
  2. Jaga Agar Tidak Terkena Air : Mikrometer harus dijaga agar tetap kering. Jangan biarkan mikrometer terpapar air karena bisa menyebabkan karat pada bagian logam dan merusak komponen mikrometer.
  3. Kalibrasi Secara Berkala : Kalibrasi mikrometer secara berkala untuk memastikan akurasi alat tersebut. Biasanya, kalibrasi dilakukan dengan menggunakan alat ukur standar yang sudah teruji.
  4. Simpan di Tempat yang Tepat : Setelah digunakan, simpan mikrometer di tempat yang kering dan aman. Hindari tempat yang lembap atau terkena suhu ekstrem yang bisa merusak mikrometer.
  5. Periksa Spindle dan Anvil Secara Rutin : Pastikan spindle dan anvil mikrometer tidak rusak atau aus. Jika ada bagian yang rusak, segera ganti atau lakukan perbaikan untuk menjaga hasil pengukuran tetap akurat.

Contoh Hasil Pengukuran pada Mikrometer

Supaya lebih jelas, mari kita lihat contoh bagaimana cara membaca hasil pengukuran pada mikrometer.
Misalnya, kamu ingin mengukur diameter luar sebuah baut menggunakan mikrometer sekrup (outside micrometer). Berikut langkah-langkahnya:

  1. Siapkan Mikrometer : Pertama, pastikan mikrometer dalam kondisi bersih dan siap digunakan. Lalu, letakkan baut di antara anvil dan spindle.
  2. Putar Ratchet : Putar ratchet perlahan untuk menekan baut hingga terasa cukup kuat tanpa berlebihan. Ratchet akan berhenti otomatis ketika tekanan yang diberikan sudah pas.
  3. Baca Skala Mikrometer : Sekarang, mari kita lihat skala yang ada pada mikrometer. Sebuah mikrometer analog biasanya memiliki dua skala:
  • Skala Utama (Di Drum): Menunjukkan ukuran yang lebih besar, biasanya dalam satuan milimeter (mm).
  • Skala Vernier (Skala Tambahan): Menunjukkan pecahan dari milimeter, misalnya 0,01 mm.

Contoh Pembacaan Hasil

Cara penghitungan 
Pembacaan pada skala utama +  skala nonius  
5,00 mm + 0,20 mm  = 5,20 mm

Jika penggunaan dilakukan dengan menggunakan rumus:

Hasil = SU + (SN x 0,01 mm)
= 5,00 + (20 × 0,01)
= 5,20 mm

Kesimpulan

Mikrometer adalah alat ukur presisi tinggi yang sangat berguna di dunia industri dan teknik. Dengan kemampuannya mengukur benda-benda kecil dengan ketelitian yang luar biasa, mikrometer membantu memastikan bahwa produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan dimensi yang sesuai dengan standar. Jadi, meski alat ini terlihat teknis, penggunaannya sebenarnya cukup sederhana dan bisa dipelajari dengan mudah.

Baca juga : Jangka Sorong

Sekarang, kalau kamu ingin membeli mikrometer atau sekadar mempelajari lebih lanjut, kamu sudah tahu jenis-jenisnya dan bagaimana cara menggunakannya. Jangan lupa untuk merawat mikrometer agar tetap awet dan selalu menghasilkan pengukuran yang presisi!

Jadi, kalau ada yang tanya lagi, “Apa itu mikrometer?”, kamu sudah siap menjawabnya, kan?

Share:

0 Komentar