Cita-cita siswa SMA untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT) merupakan aspirasi yang umum di kalangan pelajar Indonesia. Beberapa aspek penting terkait hal ini meliputi motivasi dengan meningkatkan prospek karir, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dan memenuhi harapan keluarga dan Masyarakat.
Persiapan harus dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh agar siswa dapat diterima di perguruan tinggi yang diinginkan. Persiapan harus dilakukan sejak dini dengan meningkatkan prestasi akademik, mengikuti bimbingan belajar atau les tambahan dan mencari informasi tentang berbagai program studi dan universitas.
Prestasi akademik adalah salah satu syarat untuk berpartisipasi dalam program Beasiswa Indonesia Maju (BIM). Beasiswa Indonesia Maju (BIM) adalah inisiatif beasiswa yang ditawarkan kepada siswa atau lulusan yang telah unggul di bidang akademik maupun non-akademik.
BIM mencakup program beasiswa baik gelar maupun non-gelar. Program beasiswa untuk gelar sarjana dan pascasarjana dikelola oleh Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, sementara program beasiswa non-gelar, khususnya Program Persiapan Sarjana Luar Negeri, dikelola oleh Pusat Prestasi Nasional.
Syarat utama untuk mendapatkan beasiswa BIM adalah berprestasi pada acara olahraga, riset dan inovasi, atau seni budaya. Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), yang sama seperti BIM, dikelola oleh Pusprenas di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Dikti.
OPSI adalah kompetisi penelitian ilmiah tahunan bagi siswa SMP dan SMA sederajat, baik karya tulis maupun inovasi. OPSI berkomitmen untuk terus mengubah pemahaman siswa tentang penelitian, yang dianggap sebagai tugas berat, sulit, dan kadang-kadang membosankan, dengan mengusung pesan #MENELETIITUSERU.
Opsi bertujuan untuk memberikan siswa pengalaman penelitian yang menyenangkan sehingga mereka terus tertarik pada penelitian dan dapat menyebarkan minat mereka pada teman dan lingkungan mereka.
Kegiatan pelatihan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, memberikan gambaran umun perkuliahan di PT, memberikan kemampuan analisis permasalah keteknikan yang sederhana dan membantu siswa untuk meraih prestasi melalui lomba-lomba. Kegiatan awal yang akan dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan minat siswa terhadap karya tulis ilmiah, maka dilakukan kegiatan sosialisasi kepada siswa di sekolah tersebut.
Sosialisasi dilakukan di sekolah dan diluar jam kegiatan rutin dari siswa, sehingga diharapkan sebagian besar siswa dapat hadir dalam acara ini. Acara sosialisasi akan menghadirkan kepala sekolah, beberapa guru dan juga pengurus yayasan agar apa yang menjadi keinginan yayasan untuk mengantarkan anak didiknya menuju jenjang yang lebih tinggi bisa tercapai.
Sosialisasi juga disampaikan mengenai bagaimana kuliah di fakultas teknik, apa yang perlu disiapkan untuk masuk ke fakultas teknik dan bagaimana perkuliahan yang dilakukan. Untuk mempersiapkan kuliah di fakultas teknik, ada beberapa langkah dan aspek penting yang perlu diperhatikan. Tentukan minat program studi mana yang akan dipilih, untuk menguatkan minat tersebut maka dapat dilakukan dengan melihat kurikulum, mata pelajaran dan ketrampilan yang akan diperoleh.
Infromasi tersebut dapat diketahui dari profil program studi yang diminati pada masing-masing universitas. Untuk aspek akademis maka kemampuan pelajaran Matematikan dan Fisika harus dikuatkan, mata pelajaran tersebut menjadi penilaian utama untuk bisa masuk ke program studi teknik.
Selain itu, yang tidak kalah adalah kemampuan analisis dan problem-solving yang dapat dilatih soal dan program penulisan karya ilmiah (KIR) dengan mengangkat proyek-proyek kecil. Hal yang dapat diperoleh dari kegiatan penulisan karya ilmiah adalah terdapat kegiatan untuk mencari dari yang dapat dilakukan melalui uji laboratorium atau pengamatan langsung di lapangan untuk memperdalam analisis dan pemahaman masalah.
Karya tulis ilmiah akan menumbuhkan minat baca buku-buku teknik dan literaratur yang dapat menguatkan konsep-konsep dasar keteknikan. Pegetahuan tentang software juga merupakan bagian dari kegiatan ini dan menjadi kemampuan tambahan untuk masuk ke prodi teknik.
egiatan penulisan karya tulis ilmiah ini merupakan bagian dari KIR siswa yang terdiri dari berbagai jenis kegiatan, hal ini dapat memperluas jaringan dan kemampuan berorganisasi. Tujuan lain dari kegiatan penulisan ini seperti yang sudah disampaian adalah meningkatkan prestasi siswa melalui lomba-lomba yang diselenggarakan secara nasional maupun internasional.
Untuk melaksanakan pelatihan dan pendampingan maka perlu direncanakan alokasi waktu dan materi pelatihan yang akan diberikan. Materi yang diberikan berisi pengenalan berkaitan dengan teori penulisan karya tulis ilmiah dan memberikan pendampingan sampai diperoleh produk paper.
Pemberian materi dilaksanakan selama 3 kali sesi tatap muka, dimana tiap sesi tatap muka dilakukan 1 minggu sekali dan setiap sesi tatap muka dilaksanakan selama 90 menit. Pada tahapan teori ini akan diberikan pre-test dan post-test, sehingga dapat diukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi penulisan karya ilmiah.
Pada setiap sesi tatap muka dihadirkan mahasiswa dari Fakultas Teknik di Universitas Sebelas Maret yang akan memberikan wawasan terhadap proses perkuliahan yang selalu berkaitan dengan membuat tulisan dan laporan, menulis karya tulis merupakan hal yang selalu dilakukan oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran.
Sesi ini ternyata dapat menumbuhkan keingintahuan dari siswa mengenai proses belajar dari mahasiswa yang selalu terkait dengan menulis dan membuat laporan. Siswa yang sebelumnya hanya faham mengenai pelajaran yang diberikan secara tersetruktur, akhirnya memahami bahwa ke depannya diperlukan ketrampilan dan keahlian dalam menulis.
Menulis ilmiah membutuhkan bahan bacaan yang cukup agar memberikan landasan terhadap ide yang akan ditulisnya, untu itu pada setiap sesi pertemuan diberikan bahan bacaan karya tulis (paper) dari jurnal yang dibahas isinya. Paper yang diberikan dibahas latar belakang kenapa hal tersebut perlu ditulis, bagaimana permasalahan yang diangkat dan cara menyelesaikannya.
Pada sesi ini juga diberikan cara mencari paper dengan menggunakan Google Schollar dan cara memilih paper yang cocok. Paper-paper dijadikan sebagai dasar untuk mendukung ide dan permasalahan yang muncul agar arah dan cara penyelesaian masalah didukung dengan dasar yang kuat dn benar.
Tahapan berikutnya adalah memberikan tugas untuk menulir karya tulis sampai selesai. Pada tahap ini tim pengabdi akan melakukan pendampingan kepada siswa apabila ada mengalami kesulitan pada saat menulis. Diskusi terkait dengan permsalahan tersebut dapat dilakukan dengan LCD dengan memberikan penjelasan yang lebih detail dan koprehensif.
Pendampingan dilakukan secara rutin dan terjadwal setiap minggu dengan alokasi waktu 90 menit, siswa juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan tim pengabdian lewat komunikasi elektronik apabila ada kesulitas di luar jadwal rutin pendampingan.
Tujuan akhir dari pendampingan adalah untuk membantu siswa untuk menyesaikan karya tulis ilmiah, dimana pada akhir kegiatan dapat dievaluasi mengenai tingkat prosentasi keberhasilan siswa dalam membuat paper.
Evaluasi keberhasilan pelatihan digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta pelatihan terhadap materi yang diberikan. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan tersebut, maka dilakukan pre-test dan post-test serta diukur dengan produk yang dihasilkan dari pendampingan yaitu paper karya tulis.
Pre-test digunakan untuk mengetahui pemahaman peserta terhadap materi dasar pembuatan karya tulis ilmiah sebelum dilakukan pelatihan. Sedangkan Post-Test dilakukan untuk mengetahui tingkat pemahaman setelah dilakukannya pelatihan. Diharapkan dengan pelatihan akan terjadi peningkatan nilai pada post-test karena peserta memang memahami materi pelatihan.
Pre-test dan post-test juga dilakukan untuk mengukur perubahan terhadap hasil karya tulis ilmiah dari siswa, penilaian awal dilakukan terhadap hasil karya tulis yang dibuat dari komponen latar belakang, kajian pustaka, metode penelitian dan teknik penulisan kalimat.
Pre-test ini diberikan kepada siswa diawal kegiatan pelatihan dan pendampingan dengan mengumpulkan hasil karya tulis ilmiah sesuai pengetahuan dan ketrampilan menulisnya sebelum dilakukan pendampingan.
Post-test dilakukan setelah selesai kegiatan pendampingan, sehingga di akhir kegiatan siswa sudah menghasilkan produk karya tulis ilmiah hasil pelatihan dan pendampingan. Evaluasi dilakukan untuk mengukur tingkat perubahan hasil karya ilmiah siswa sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan.
Hasil pelatihan yang dilakukan siswa mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pustakan karena adanya peraturan dari pondok terkait dengan penggunaan internet. Hal ini menjadi tantangan tersendiri agar kesulitan tersebut bisa teratasi dengan baik.
Siswa tetap bersemangat untuk membuat tulisan dengan kemampuan yang dimilikinya, walaupun seringkali tulisan yang dihasilkan masih belum sempurna. Walaupun demikian terdapat beberapa siswa yang memiliki kemampuan dan kemauan yang lebih dari teman-temannya, sehingga dapat membuat karya tulis yang baik dan dapat mengantarkan mendapatkan beasiswa BIM.