Stop kontak adalah salah satu perangkat listrik yang umum digunakan untuk menghubungkan peralatan elektronik dan listrik ke sumber daya listrik. Meskipun fungsinya sama di seluruh dunia sama, namun bentuk stop kontak dapat bervariasi tergantung pada negara. Walau sudah diulas di beberapa bagian diatas, berikut detail informasi lebih lanjut tentang tipe dan gambar stop kontak yang digunakan di beda-beda negara.
Sebelum membahas perbedaan bentuk stop kontak, penting untuk memahami standar listrik internasional. Salah satu standar yang umum digunakan adalah IEC 60906-1. Namun, meskipun ada upaya untuk menyatukan standar listrik internasional, banyak negara masih menggunakan standar mereka sendiri.
Perbedaan bentuk stop kontak
Amerika Serikat dan Kanada
Stop kontak biasanya memiliki dua lubang berbentuk persegi yang disebut NEMA (National Electrical Manufacturers Association). Beberapa stop kontak di sana juga memiliki lubang grounding berbentuk setrip di bagian bawah.
Eropa
Negara-negara Eropa umumnya mengadopsi standar CEE (Comité Européen de l'Électricité). Stop kontak di Eropa memiliki dua hingga tiga lubang bulat, dengan atau tanpa grounding tergantung pada jenisnya.
Asia dan Oseania
Asia dan Oseania memiliki variasi besar dalam bentuk stop kontak. Beberapa negara, seperti China, menggunakan stop kontak dengan dua lubang bulat. Sementara itu, Australia menggunakan standar AS/NZS dengan tiga lubang yang membentuk segitiga.
Britania Raya
Britania Raya memiliki sistem stop kontak yang unik dengan tiga lubang rektangular. Lubang yang lebih besar berfungsi sebagai grounding, sedangkan dua lubang yang lebih kecil digunakan untuk fase dan netral.
Memperhatikan Keselamatan Dalam Perbedaan Desain Stop Kontak
Desain stop kontak tidak hanya bergantung pada bentuk fisik, tetapi juga memperhatikan aspek keselamatan. Misalnya, grounding digunakan untuk menghindari kejutan listrik dan melindungi peralatan elektronik serta pengguna.
Upaya Mengharmonisasikan Standar Listrik Internasional
Meskipun ada perbedaan bentuk namun ada upaya untuk membuat standar listrik internasional. Ini akan memudahkan penggunaan peralatan listrik di berbagai negara tanpa memerlukan adaptor yang berbeda.
1. Tipe A
Digunakan di Amerika Utara, Amerika Selatan, dan beberapa negara di Asia dan Pasifik.
Tipe ini mempunyai dua lubang dengan tegangan sekitar 120V.
2. Tipe B
Digunakan di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan sebagian Asia. Tipe ini mempunyai dua lubang dengan tegangan biasanya antara 220V hingga 240V.
3. Tipe C
Umum di Eropa, Asia, Amerika Selatan, dan beberapa negara di Afrika. Tipe ini mempunyai dua lubang dan tidak memiliki grounding.
4. Tipe D
Digunakan di beberapa negara di Asia dan Afrika. Tipe ini mempunyai tiga lubang dengan dua lubang untuk fase dan netral, serta satu lubang grounding.
5. Tipe E
Digunakan di Eropa. Tipe ini mempunyai dua lubang dengan grounding.
6. Tipe F
Digunakan di Eropa dan beberapa negara lainnya. Tipe ini mempunyai dua lubang dengan grounding.
7. Tipe G
Digunakan di Britania Raya, beberapa negara di Afrika, dan Asia. Tipe ini terdiri dari tiga lubang, satu untuk fase, satu untuk netral, dan satu untuk grounding.
8. Tipe H
Khusus digunakan di Yerusalem, Palestina, wilayah jajahan Israel di negeri yang masih statusnya penuh perang ini. Tipe ini memiliki tiga lubang dengan dua lubang melengkung dan satu lubang grounding.
9. Tipe I
Digunakan di Australia, Selandia Baru, Cina, dan beberapa negara di Pasifik dan Amerika Selatan. Tipe punyai tiga lubang dengan dua lubang diagonal dan satu lubang grounding.
10. Tipe J
Digunakan di Swiss dan Liechtenstein. Tipe ini memiliki tiga lubang dengan dua lubang untuk fase dan netral, serta satu lubang grounding.
11. Tipe K
Digunakan di Denmark dan Greenland. Tipe ini mempunyai tiga lubang dengan dua lubang untuk fase dan netral, serta satu lubang grounding.
12. Tipe L
Digunakan di Italia. Mempunyai tiga lubang, dua lubang untuk fase dan netral, dan satu lubang grounding.
13. Tipe M
Menampilkan desain yang hampir identik dengan tipe A, dengan ketiga garpu konektor bulat yang membentuk suatu segitiga. Perbedaannya terletak pada posisi pin ketiga, yang terletak di atas dua konektor lainnya.
14. Tipe N
Di sisi lain, memiliki tiga pin yang membentuk segitiga kecil, dengan diameter lingkaran sekitar 4 mm dan panjang konektor sekitar 19 mm. Jenis stop kontak ini umumnya ditemui di negara-negara seperti Brasil dan Afrika Selatan.
15. Stop kontak tipe O
menonjol dengan dua pin berkekuatan dan satu pin dasar berbentuk bulat. Tipe O ini secara khusus digunakan di Thailand.
Selain varian-varian di atas, terdapat juga stop kontak portabel yang dilengkapi dengan terminal, dimana stop kontak ini sudah dilengkapi dengan panjang kabel tertentu sehingga dapat dengan mudah dibawa ke mana pun kamu pergi. Demikianlah beberapa informasi mengenai berbagai ragam stop kontak, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk kita semua.