Saat kita berkomunikasi dengan orang lain, nggak memandang orang itu penting (rektor, dosen, atau orang tua) sampai ke level yang nggak penting-penting banget (mantan). Di saat itulah harga diri kita dipertaruhkan.
Pasalnya, ketika kita salah berucap dan bersikap (khilaf). Integritas kita akan tercoreng.
Orang lain akan memandang buruk hanya karena kita sering mengumpat dan bertutur kata jelek. Orang lain juga akan menilai kita buruk hanya karena kita tidak memperhatikan adab.
Karena di manapun, adab derajatnya lebih tinggi daripada ilmu. Oleh karena itu, yuk kita sama-sama belajar dengan memperhatikan hal-hal kecil ini saat berkomunikasi!
Photo [unsplash.com]
Apa sajakah itu? Yuk simak penjelasannya!
1. Tepat Waktu Saat Berjanji
Janji itu sama dengan berhutang. Konsekuensinya adalah membayar hutang itu dengan cara menepati janji.
Sewaktu kita membuat janji, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama. Semua orang butuh kepastian.
2. Membiasakan Berkata "Maaf, Tolong, Terima Kasih"
Semua orang itu sangat ingin dihargai. Dengan membiasakan 3 kata ajaib ini (maaf, tolong, terima kasih) orang lain akan memandang kita sebagai manusia yang beradab.
Contoh: "Maaf pak sebelumnya, bisa minta tolong diulang lagi penjelasan materinya? Saya masih belum paham. Terima kasih."
3. Mendengar, Bukan Menjawab
Tuhan memberikan kita 2 telinga dan 1 mulut agar kita lebih banyak mendengar daripada mengomel.
Saat orang lain mengajak kita berbicara, orang tersebut ingin kita memahami konteks pembicaraan, bukan malah memotong omongannya.
Dengan lebih banyak mendengar daripada menjawab, orang akan menaruh hormat pada kita.
4. Menatap Mata Lawan Bicara
Salah satu seni dalam berkomunikasi adalah dengan menatap mata lawan bicara. Mereka akan lebih antusias dan merasa dihargai jika kita menatap matanya (eye contact).
Tapi gimana jadinya kalau kita canggung, alternatifnya adalah dengan memusatkan pandangan pada area di antara kedua matanya.
5. Mengingat Nama
Bayangkan suatu hari kamu berkenalan dengan orang baru. Esoknya kamu dipertemukan lagi dengannya dan dia masih mengingat namamu.
Bagaimana perasaanmu? Tersanjung. Begitulah pula perasaan orang lain ketika kamu mau mengingat namanya.
Jangan malas untuk mengingat nama orang lain!
6. Bertutur Kata Baik atau Diam
Terkadang, diam adalah pilihan terbaik daripada banyak ngomong yang akhirnya bisa melukai hati seseorang.
Kita semua setuju kalau, "Diam itu emas", akan tetapi "Bertutur kata yang baik itu berlian."
Kamu pun bisa menjadi emas maupun berlian.