Teknologi

Sekilas Tentang Sistem Transmisi Listrik Pada PLN

SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) merupakan salah satu bagian penting dalam sistem transmisi listrik

Siapa sih yang tidak kenal dengan PLN? PLN atau yang memiliki nama resmi PT. PLN (Persero) merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa dengan memberikan pelayanan kelistrikan ke seluruh Tanah Air. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang sangat diminati bagi lulusan teknik di Indonesia terutama bagi lulusan Teknik Elektro.

PLN berawal di tahun 1905, yaitu dengan berdirinya sebuah perusahaan listrik milik Pemerintah Belanda dengan nama Bandoengsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Kemudian setelah Kemerdekaan RI, pemerintah menamai perusahaan tersebut menjadi Badan Pemimpin Umum-Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) yang kemudian dipecah menjadi dua perusahaan berbeda, yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Perusahaan Gas Negara (PGN). Seiring dengan kebijakan pemerintah, PLN berganti status menjadi Persero dan bernaung di bawah Kementerian BUMN.

PT. PLN (Persero) mengurus semua aspek yang berkaitan dengan kelistrikan di Indonesia dan mempunyai tiga unit yang dibagi ke dalam beberapa wilayah. Tiga unit tersebut adalah Pembangkit, Transmisi (Penyaluran) dan Distribusi, dan Instalasi Pengguna. Sistem pembangkit berfungsi untuk mengkonversikan energi yang bersumber dari bahan bakar minyak, tenaga air, tenaga angin, tenaga surya, dan lain-lain menjadi energi listrik. Energi listrik tersebut akan masuk ke dalam sistem sistem transmisi untuk dialirkan ke gardu induk (Substation) dan didistribusikan ke pengguna. Kemudian sistem instalasi pengguna akan menyuplai peralatan-peralatan listrik agar sistem dapat beroperasi.

Transmisi sendiri merupakan proses penyaluran listrik dalam kondisi tegangan ekstra tinggi dari pembangkit ke bagian distribusi. Pada sistem transmisi listrik di Indonesia, listrik yang sudah di-generate pada pembangkit listrik (PLTA, PLTU, dll) akan dinaikkan tegangannya menggunakan trafo step up hingga mencapai 550 kV dan kemudian dialirkan menggunakan jalur transmisi ke gardu induk. Di gardu induk, tegangan listrik akan diturunkan menggunakan trafo step down menjadi sebesar 12 kV dan kemudian didistribusikan ke pengguna, antara lain pemukiman, perkantoran, dan pabrik-pabrik.

Tegangan listrik yang sangat tinggi tersebut ditransmisikan melalui SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi). SUTET terdiri dari tiga komponen utama yaitu konduktor, isolator, dan tower. Konduktor berfungsi sebagai media untuk mengalirkan arus listrik, isolator berfungsi sebagai pembungkus konduktor yang bertujuan untuk mengurangi terbuangnya listrik ke lingkungan dan juga untuk mengurangi dan meminimalisir bahaya pada lingkungan. Kabel-kabel konduktor tersebut kemudian akan disambungkan ke tower

Listrik yang ditransmisikan akan masuk ke gardu induk (Substation). Gardu induk terdiri dari beberapa bay antara lain bay penghantar, bay trafo, bay kopel, dan bay reaktor. Bay sendiri merupakan suatu media yang berfungsi untuk menghubungkan sirkuit masuk (power line, trafo, dll) ke rangkaian busbar. Setiap bay terdiri dari beberapa material transmisi, yaitu :

  • Lightning Arrester (LA), berfungsi untuk melindungi peralatan lain dari tegangan surja. Tegangan surja adalah suatu kenaikan tegangan transien. Tegangan berlebih yang masuk akan dibuang oleh LA.
  • Current Transformer (CT),  berfungsi sebagai alat transformasi arus listrik dari arus primer ke arus sekunder. Peralatan di sisi sekunder tidak bisa membaca arus yang besar sehingga arus perlu diturunkan terlebih dahulu menggunakan CT.
  • Voltage Transformer (VT), berfungsi sebagai alat transformasi tegangan listrik dari sisi primer ke sisi sekunder. Peralatan indikator, alat ukur dan proteksi merupakan peralatan yang termasuk ke dalam sisi sekunder sehingga tegangan yang masuk perlu diturunkan terlebih dahulu.
  • Disconnecting Switch (DS), berfungsi untuk memisahkan tegangan pada peralatan listrik yang satu dengan peralatan listrik lainnya.
  • Circuit Breaker (CB), berfungsi untuk menutup, mengalirkan dan memutus arus beban dalam kondisi normal maupun abnormal.
  • Interbus Trafo (IBT), berfungsi untuk menurunkan atau menaikkan level tegangan sesuai dengan keperluannya.

Kesimpulannya, sistem transmisi listrik pada perusahaan jasa penyedia listrik (salah satunya PLN) merupakan suatu sistem yang sangat penting dan kompleks. Dapat dibayangkan jika sistem transmisi listrik ini mengalami kerusakan parah, kemungkinan besar akan terjadi pemadaman listrik total atau black out. Dibutuhkan teknisi-teknisi yang andal untuk menjalankan dan menjaga sistem ini agar tetap berjalan baik. Hal tersebut dapat menjadi peluang karir yang bagus bagi kalian lulusan teknik, terutama lulusan Teknik Elektro.

Share:

0 Komentar