Pengetahuan

Jenis Penutup Atap dan Kelebihannya

Penutup atap berfungsi sebagai pelindung bangunan dari cuaca

Rollan Missi21 Agustus 2024

Selain memberikan kesan arsitektur yang menarik dan melindungi bangunan dari cuaca, penutup atap juga memiliki beberapa jenis yang disesuaikan dengan kondisi tertentu. Berikut adalah beberapa jenis penutup atap yang dapat kita jumpai di pasaran.

Genteng Tanah Liat

Penggunaan Tanah Liat sudah digunakan sejak dahulu untuk membuat penutup atap. Meskipun penggunaannya sudah jarang, genteng tanah liat masih diminati karena mampu meredam panas sehingga membuat bangungan lebih dingin.

Genteng Tanah Liat (Sumber: pexels.com/anastasiashuraeva)

Seng

Jenis penutup atap ini paling banyak digunakan di Indonesia. Selain memiliki harga terjangkau, bobot yang ringan serta kemudahan pemasangan membuat seng menjadi pilihan dari berbagai kalangan pengguna. Seng memiliki kemiripan dengan Galvalum dari segi tampilan namun perbedaannya terletak pada lapisannya. Galvalum memiliki lapisan yang terdiri dari campuran aluminium, seng dan silikon. Kelemahan dari jenis penutup atap ini adalah mudah penyok dan rentan terbawa angin yang kencang.

Seng (Sumber: Canva)

Asbes

Asbes terbuat dari fiber dan memiliki ketahanan untuk menyerap sinar matahari. Asbes memiliki bentuk yang lebih lebar daripada Seng dengan bobot yang ringan. Ketahanan terhadap berbagai jenis cuaca menjadi keunggulan dari penutup atap jenis ini. Kelemahan dari jenis penutup atap ini adalah bahan pembentuknya yang berbahaya bagi kesehatan seperti dapat mengakibatkan Kanker Paru-Paru sehingga jenis atap ini sudah dilarang penggunaannya di Indonesia.

Asbes (Sumber: Canva)

Bitumen

Jenis atap ini sering digunakan pada bangunan mewah dikarenakan bentuk dan warnanya yang elegan. Karena terbuat dari campuran aspal, warna penutup atap ini cenderung gelap dan biasanya sering ditemukan yang berwarna hitam di pasaran. Pemasangan jenis atap ini digolongkan cukup rumit dan tidak seperti jenis atap lainnya karena harus menggunakan lem ataupun sekrup serta perlu menggunakan lapisan tambahan sebagai dudukannya seperti tripleks atau multipleks.

Bitumen (Sumber: Canva)

uPVC

Penggunaan jenis atap yang terbuat dari uPVC semakin popular dalam dunia arsitektur. Kemampuannya menahan panas serta bobot yang ringan namun mampu memikul beban sampai 500 kg membuat uPVC dikategorikan sebagai jenis penutup atap yang kuat. Bentuknya memiliki gelombang sama seperti Seng atau Galvalum. Jenis atap ini memiliki kemampuan untuk meredam suara dari hujan. Dengan kelebihan yang ditawarkan, jenis atap satu ini memiliki harga yang cenderung mahal.

uPVC (Sumber: Canva)

Demikian untuk jenis atap yang bisa kita gunakan pada bangunan. Kebutuhan akan kekuatan dan penyesuaian dengan desain arsitektur akan sangat menentukan jenis mana yang akan dipakai.

Share:

0 Komentar