Fun Fact

Avtomat Kalashnikova (AK-47): Pengganda Kekuatan Untuk Semua

Tak dapat dipungkiri bahwa Avtomat Kalashnikova merupakan bedil paling terkenal sedunia. Dibalik ketenarannya, senjata ini memiliki latar belakang yang dapat menjadi inspirasi sekaligus peringatan bagi inovator masa depan.

Haidar A. Wasesa19 Juni 2021

Hampir di seluruh konflik modern dapat dijumpai senapan ini dikibaskan. Tersebar dari Lingkar Arktik yang membekukan, lembabnya hutan tropis di Asia Tenggara, keringnya gurun di Timur Tengah, hingga uap garam lepas pantai Somalia.

Oleh orang yang mempertahankan bangsa dan negaranya, yang melawan penindasan, atau hanya sekadar membuat onar dan ketakutan bagi masyarakat dunia. Kehadiran senjata ini menjadi sebuah simbol kekuatan bagi pemakainya, menjadi simbol kuasa.

Namun, bagaimana senapan yang pada awalnya hanya ditujukan mempertahankan Uni Soviet yang berada diambang keruntuhan pasca perang dunia kedua ini digunakan secara luas?

Tahun 1941, Mikhail Kalashnikov yang saat itu masih seorang komandan tank T-34, terbaring di rumah sakit. Ia mengalami luka pada bagian bahu akibat gempuran artileri Jerman dan mengenai dirinya.

Ditanyakan oleh seorang prajurit yang juga terbaring di sampingnya, “Mengapa tentara kita hanya memiliki satu senapan untuk dua atau tiga orang ketika orang-orang Jerman memiliki mitraliur?”

senjata ak-47

Disana Kalashnikov secara bertahap memperdalam pengetahuan perancangan senjata api. Sampai tahun 1947 rancangan Kalashnikov dan timnya diterima dan singkat cerita diadopsi oleh militer Uni Soviet menjadi senapan standar dengan nama AK-47 pada tahun 1949.

AK merupakan kepanjangan dari Avtomat Kalashnikova yang dapat dimaknai ‘Mitraliur Kalashnikov” Perbaikan demi perbaikan dilakukan, terutama untuk menyesuaikan kemampuan manufaktur Uni Soviet saat itu supaya AK-47 dapat diproduksi secara massal dengan kualitas yang baik dengan varian akhir-nya dinamai AKM.

Dengan metode produksi yang sudah disederhanakan, Uni Soviet mengobral lisensi produksinya secara luas sekaligus menyebarkan paham komunis ala Lenin untuk mengukuhkan posisinya saat perang dingin, dan Mikhail Kalashnikov tidak mendapat sepeser uang selain gaji dari pemerintah saat itu.

AK-47 didesain untuk menggunakan peluru kaliber 7.62 x 39 mm yang sebelumnya telah dirancang oleh Uni Soviet secara buru-buru pasca perang dunia kedua. Peluru tersebut dikembangkan karena terinpirasi dari Jerman yang menggunakan senapan serbu, sebuah senjata yang kelasnya berada diantara senapan dan pistol mitraliur yaitu StG-44 dengan kaliber 7,92 x 33 mm Kurz.

Peluru tersebut pada masanya lebih lemah dari senapan kebanyakan, jarak jangkaunya lebih pendek. Namun menjelang akhir perang dunia, Jerman menyadari terlebih dahulu bahwa yang dalam peperangan mutakhir, tidak diperlukan senjata api yang berkekuatan tinggi untuk tiap prajuritnya, tapi senjata yang mampu memuntahkan peluru dalam jumlah besar dengan hentakan yang lebih kecil, sehingga mereka tidak perlu melatih tentara untuk menembak secara akurat dan menahan hentakan yang besar dari senapan di kala itu.

Sayangnya, Jerman sudah telat menyadari hal tersebut, sehingga StG-44 yang seharusnya dapat mengubah arah jalannya perang tidak sampai ke seluruh front secara merata. Alih-alih senjata tersebut menjadi salah satu inspirasi untuk Kalashnikov.

Kalashnikov mencontoh senapan Amerika yang sangat masyhur, M1 Garand sebagai mekanisme internalnya. AK-47 merupakan senapan gas operated dimana untuk ‘me-reset’ pelatuknya, senapan memanfaatkan ekspansi udara dari ledakan propelan pada tiap selongsong peluru yang ditembakkan.

Udara yang terekspansi itu akan mendorong piston melalui lubang gas yang terletak dibagian atas laras. Piston bergerak bersama bolt carrier dan ‘me-reset’ pelatuk untuk menembakan peluru berikutnya. Mekanisme ini dipilih karena sangat tangguh dan relatif sederhana dibandingkan mitraliur pada umumnya di kala itu.

AK-47 juga dilengkapi dengan magasen lengkung dengan kapasitas 30 peluru dan pisir yang dapat disetel untuk membidik hingga jarak 800 m meski pada ummnya senapan ini digunakan untuk menyerang target pada jarak 300 m.

Cara kerja AK-47, 1) lubang gas, 2) kepala piston, 3) batang, 4) bolt, 5) bolt carrier, 6) per
Cara kerja AK-47, 1) lubang gas, 2) kepala piston, 3) batang, 4) bolt, 5) bolt carrier, 6) per

AK-47 juga sangat mudah dioperasikan, bahkan untuk membongkar senjata ini di lapangan tidak diperlukan alat sama sekali.. Dalam buku AK-47: The Weapon that Changed the Face of War, Larry Kahaner menuliskan bahwa senapan ini merupakan cara tercepat, termudah, dan termurah untuk mengubah petani, guru, atau bahkan anak remaja menjadi mesin pembunuh yang efektif.

Hal ini dapat dicapai karena dalam perancangannya, Mikhail Kalashnikov membuang egonya dan benar-benar menyaring apa yang memang dibutuhkan tentara kala itu dalam pertempuran, yaitu kemudahan operasi serta keandalan. Sedangkan akurasi bukan menjadi prioritas utama.

perang vietnam

Meski sudah digunakan oleh tentara sebagai senapan standar Uni Soviet sejak 1949, senjata ini baru melegenda setelah prajurit Amerika merasakan berada di depan ujung moncongnya saat perang Vietnam.

Tentara Amerika yang saat itu dipersenjatai M-14 baru merasakan bahwa senjata mereka inferior dalam pertempuran di hutan tropis Vietnam. Peluru kaliber besar 7,62 x 51 mm yang digunakan M-14 menjadikan senjata tersebut berat dan bongsor untuk dibopong membelah rimbun hutan.

Selain itu, senjata ini tidak dapat dikontrol dengan baik ketika ditembakkan dalam mode otomatis karena hentakannya yang besar dan magasen yang hanya dapat menampung maksimal 20 peluru. Sehingga tentara Amerika kelabakan saat melawan Vietkong yang sewaktu-waktu dapat muncul didepan mereka, memuntahkan peluru buatan Uni Soviet, kemudian menghilang dibalik pepohonan.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Amerika membuat M16 yang jauh lebih ringan sebagian besar eksteriornya menggunakan plastik serta menggunakan peluru dengan kaliber yang lebih kecil yaitu 5,56 x 45 mm. M-16 seharusnya menjadi lawan yang sepadan untuk AK-47, namun tidak.

Versi awal dari M-16 memiliki banyak masalah, diantaranya adalah peluru kurang mematikan dan susah bekerja dalam kondisi hutan hujan tropis yang kotor. Dari situ, lahirl mitos kebandelan AK-47 seperti bisa menembak meski sudah terkubur di lumpur selama beberapa tahun.

Seorang mayor jenderal Amerika Serikat yang pernah bertugas di Vietnam, Matthew Caulfield mengatakan dalam satu kesempatan saat bertemu dengan Mikhail Kalashnikov.

I must admit that I personally would prefer to fire your gun in combat, Mr. Kalashnikov.

Pernyataan ini menunjukan performa AK-47 di medan pertempuran.

Hingga saat ini, perusahaan pembuat AK-47, Kalashnikov Concern masih melakukan penyempurnaan pada keturunan AK-47 untuk memenuhi kebutuhan pertempran modern. Sekitar 75 hingga 100 juta AK tersebar didunia, dari yang asli buatan Rusia hingga AK tiruan handmade dari Pakistan.

Bukan hal yang tidak mungkin dalam beberapa dekade kedepan senapan ini tetap menjadi simbol kekuatan serta tragedi. Mikhail Kalashnikov yang telah meninggal pada usia 94 tahun pada 2013 lalu pernah mengatakan bahwa ia lebih baik membuat mesin pemotong rumput mengetahui senjata buatannya digunakan oleh berbagai macam kelompok teroris dan kriminal di dunia.

Mirip dengan Albert Einstein yang menyatakan bahwa ia lebih baik menjadi pembuat arloji jika mengetahui temuannya digunakan untuk membangun bom atom.

           

Glosarium

Mitraliur :Senapan mesin, senjata api yang mampu menembakan beberapa peluru dalam satu kali tarik picu

Pistol Mitraliur: Submachine gun, mitraliur berukuran kompak dan biasanya menggunakan kaliber pistol

Sumber

Share:

0 Komentar