Kreatifitas

Energi Alternatif Bio-Baterai Berbahan Dasar Limbah Buah

Energi mempunyai peranan penting di dunia terutama dalam pencapaian tujuan social, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan serta merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi nasional

Eksplorasi terhadap nikel di Indonesia sebanyak 30 persen. Nikel merupakan sebuah energi tidak terbarukan yang akan habis sering dengan penggunaannya. Lembaga ilmiah Amerika Serikat, United States Geological Survey, melaporkan Indonesia mengalami perlambatan produksi nikel sekitar 10,9% pada 2020. Indonesia sanggup memproduksi 853 ribu metrik ton nikel pada tahun 2019. Jumlahnya menyusut menjadi sekitar 760 ribu metrik ton pada 2020 (Yosepha Pusparisa, 2021).

Peranan penting energi untuk pembangunan berkelanjutan

Energi berperan penting dalam pencapaian tujuan social, ekonomi dan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan. Peningkatan penggunaan energi di Indonesia sangat pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk. Rnergi alternatif harus terus dikembangkan secara nasional agar tidak bergantung pada energi fosil. 

  1. Menipisnya cadangan minyak bumi dan batu bara sebagai sumber energi. 
  2. Kenaikan harga akibat permintaan yang lebih banyak 
  3. Polusi gas rumah kaca (terutama CO) akibat bahan bakar fosil

Pembuatan baterai bisa didapatkan dari bahan baku asam buah-buahan. Buah yang digunakan bisa dari limbah atau sisa buah. Pada penelitian Atina (2015) membuat bio-baterai dengan memanfaatkan buah yang mengandung asam seperti nanas, buah tomat, belimbing wuluh, kulit pisang, jeruk Songkit dan jeruk Nipis.

Banyaknya limbah yang mengandung asam, dilanjutkan dengan reaksi redoks atau elektrokimia.

Solusi dari kebutuhan akan baterai yang semakin meningkat

Banyaknya inovasi yang menghasilkan baterai berkualitas karena melihat kebutuhannya semakin meningkat. Hal itu dapat dibuktikan dan dilihat dengan banyaknya penggunaan baterai arus DC (Fadilah, et al.,2015). Semakin meningkatnya inovasi baterai, itu berarti menunjukan bahwa kebutuhan dunia akan semakin besar.

Baterai yang diproduksi memiliki kandungan logam yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Muhlisin dkk.2015), didalam baterai konvensional terkandung merkuri,timbal,kadmium dan nikel. Oleh sebab itu, pembentuk baterai mesti dilakukan dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan. Mudah di jangkau, mudah terurai di alam da tidak memiliki efek buruk terhadap kesehatan.

Pada peneletian sebelumnya yang dilakukan oleh masthura,dkk.,2020, larutan sari nanas menunjukkan peningkatan nilai tegangan arus listrik. Pada volume 50 ml tegangan listrik yang dihasilkan sebesar 1,94  dengan arus 1,21 mA, daya listrik sebesar 2,34 mW. Volume larutan sari nanas tidak dapat menyalakan lampu karena arusnya kecil. Konduktivitasnya rendah karena luas permukaan elektroda yang tercelup sedikit.

Beberapa macam limbah buah yang mengandung asam yang tinggi akan menghasilkan tegangan listrik yang tinggi. Dengan demikian dapat menyalakan lampu dengan daya 5 watt untuk waktu yang cukup lama.

Share:

0 Komentar